Brilio.net - Perbedaan mencolok tentang harga pangan masih saja terjadi di Tanah Air.
Harga ayam potong di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), salah satu kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur, mencapai Rp 400 ribu per ekor karena tingginya ongkos angkut ke daerah itu.
BACA JUGA :
Indonesia tidak masuk 50 negara dengan biaya hidup termurah di dunia
"Kalau harga ayam, lauk, bumbu-bumbuan, dan barang kebutuhan umum di Long Pahangai memang tinggi, tapi kalau harga bensin masih standar karena Rp 8.000 per botol. Harga rokok juga standar, kurang lebih dengan harga di kota," ujar warga Long Bagun yang sering ke Long Pahangai, Ihwan di Long Bagun, Minggu (3/12) dikutip dari Antara.
Tingginya harga ayam tersebut sebenarnya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi warga setempat untuk membuka peternakan ayam baik khusus di wilayah kecamatan setempat maupun untuk wilayah kabupaten, sehingga ke depan warga tidak perlu mendatangkan ayam potong dari luar karena peternak setempat mampu memenuhi permintaan masyarakat.
Ihwan yang ditemui di atas kapal rute Long Bagun-Samarinda ini melanjutkan bahwa mahalnya daging ayam potong dan barang kebutuhan lain di Long Bagun, disebabkan oleh tingginya ongkos angkut barang menuju kawasan perbatasan karena sebagian besar bahan pokok didatangkan dari luar kabupaten.
BACA JUGA :
Selain dalam negeri, Peruri juga layani pencetakan di 7 negara ini
Misalnya, untuk ayam potong didatangkan dari Melak, Kabupaten Kutai Barat, yang semula harganya hanya sekitar Rp 40-50 ribu per ekor.
Namun karena untuk membawa ayam potong dari Melak menuju Long Pahangai harus dua kali ganti transportasi yang masing-masing membutuhkan biaya tinggi, otomatis harga barang menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Belum ada standar harga pasti berapa biaya ongkos angkut per kilogram atau per kwintal, namun sebagai acuannya adalah biaya yang dihitung per orang.
Untuk menuju Long Pahangai, dua kali naik angkutan umum itu adalah rute Melak-Long Bagun. Untuk rute ini biaya angkutan bisa ditekan karena masih bisa naik kapal dengan tiket seharga Rp 150 ribu per orang. Bisa juga menggunakan speedboat tapi dengan harga jauh lebih mahal.
Sedangkan dari Long Bagun ke Long Pahangai, terpaksa harus berganti naik speedboat atau longboat karena hanya model transportasi jenis ini yang bisa dilintasi mengingat belum adanya jalur darat.
"Harga kebutuhan pokok di Long Pahangai ini masih agak murah jika dibandingkan dengan harga di Kecamatan Long Apari, karena untuk menuju kecamatan yang juga sama-sama berbatasan dengan Malaysia tersebut harus ke arah hulu dengan waktu sekitar 2-3 jam menggunakan speedboat dari Long Bagun," katanya.
Rincian biaya speedboat dari Pelabuhan Batoq Kelo, Long Bagun ke Kampung Tiong Ohang Kecamatan Long Apari adalah sebesar Rp 1 juta per orang.
Sedangkan dari Long Bagun ke empat kampung di Kecamatan Long Pahangai adalah ke Kampung Long Kuling Rp 900 ribu per orang, ke Kampung Long Lunuk Rp 800 ribu, ke Kampung Long Pahangai Rp 700 ribu, dan ke Kampung Long Tuyoq Rp 600 ribu per orang.