Brilio.net - Usia milenial memang usia seseorang berada di titik produktifitas yang tinggi dalam setiap kegiatannya. Menurut prediksi Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2030 sebanyak 70 persen pemimpin masa depan di Indonesia berasal dari generasi milenial yang berada pada usia produktif.
Menurut BPS, generasi inilah yang memegang kendali atas perekonomian Indonesia di masa datang dan diharapkan mampu untuk membawa bangsa ini menuju ke arah pembangunan yang lebih maju dan dinamis.
BACA JUGA :
Freeport lepas 51 % saham ke pemerintah? ini 5 keuntungan Indonesia
Melihat hal tersebut, HSBC Indonesia yang didukung penuh oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) kembali menyelenggarakan kompetisi HSBC Business Case Competition (BCC). Sebuah program yang diyakini mampu memotivasi generasi milenial untuk semakin mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin milenial yang work-ready, world-ready.
HSBC melalui kerja sama berkelanjutannya dengan PSF menjadikan generasi milenial sebagai target utama dalam berbagai program pemberdayaan pendidikan yang digelar. Program-program tersebut berupaya menanamkan karakteristik unik milenial yang dirangkum dalam istilah 3C, yaitu critical (kritis), creative (kreatif), and confidence (percaya diri).
"Kami melihat tiga karakteristik utama ini sebagai salah satu modal utama milenial untuk menjadi pemimpin masa depan yang handal. Setiap tahapan dalam kompetisi BCC sendiri didesain untuk menguji sekaligus mengasah ketiga karakter tersebut, ujar Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutiyoko.
BACA JUGA :
7 Hal ini bukti kamu bisa mendapatkan maumu tanpa perlu pegang uang
Kompetisi bisnis HSBC Business Case Competition (BCC) diperuntukan bagi mahasiswa S-1 dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Pada ajang ini, mereka dihadapkan pada sebuah kasus nyata yang dihadapi dunia bisnis modern, dan mereka diminta untuk memberikan solusi, melalui serangkaian proses analisa masalah, peyusunan strategi, hingga penyampaian gagasan.
Tahun ini adalah tahun kelima HSBC mengadakan HSBC BCC. Sebanyak 15 tim dari 15 universitas terkemuka di Indonesia ikut serta. Tim juara nantinya akan mewakili Indonesia ke ajang kompetisi HSBC Business Case tingkat internasional yang akan berlangsung di Hong Kong, Juni 2017.
HSBC telah memiliki komitmen jangka panjang dalam mempersiapkan pemimpin milenial masa depan Indonesia yang tangguh. Dari segi teori, kami bersama dengan Sampoerna University menyusun modul-modul pelatihan bisnis dan perbankan komprehensif yang kemudian diaplikasikan di dalam kelas maupun lewat berbagai workshop. HSBC Business Case Competition adalah salah satu langkah nyata yang memberikan kesempatan para pemimpin masa depan ini untuk mengasah berbagai teori yang telah mereka pelajari, jelas Nuni.
Sementara itu, Senior Director Putera Sampoerna Foundation menilai, kerjasama ini merupakan sebuah sinergi yang ditujukan untuk penciptaan sumber daya manusia berkompetensi tinggi, dan menjadikan Indonesia kian diperhitungkan di kancah internasional.
"Partisipasi generasi muda dalam berbagai kompetisi prestisius seperti HSBC BCC ini, merupakan cara yang efektif untuk membangkitkan semangat berkompetisi, serta melatih pola berpikir yang kreatif, kritis dan inovatif. Aspek ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan persaingan di masa depan, jelas Elan.
Program HSBC BCC ini, melengkapi rangkaian program edukasi perbankan dan keuangan yang merupakan hasil kerja sama antara HSBC dan PSF yang telah digelar sejak tahun 2015. Lewat kompetisi HSBC BCC ini, para peserta akan berkesempatan berinteraksi dengan panel juri yang merupakan profesional bisnis dan firma konsultansi terkemuka seperti Yulius- Partner & Managing Director Boston Consulting Group, Hasnul Suhaimi-Presiden Commissioner PT Pos Indonesia, dan Puti Medina-Programmes Manager Education Camp; Society British Council Indonesia.
Salah satu faktor penting dalam membentuk calon pemimpin bisnis yang unggul di masa depan adalah dengan sedini mungkin membekali mereka pengetahuan mengenai problematika nyata di dunia bisnis. Sehingga, ketika lulus dari universitas mereka akan siap sebagai tenaga kerja berkualitas yang siap menghadapi persaingan global, jelas Bryan Tilaar sebagai salah seorang juri dalam kompetisi ini.