Brilio.net - Kita semua tentu tahu tentang Uber. Uber bisa dibilang merupakan terobosan luar biasa dari dunia pertaksian yang ada sekarang ini, dengan inovasi yang luar biasa pula.
Dikutip dari gereports.co.id, Kamis (29/12) para pengguna teknologi digital kini tengah mengharapkan cara-cara baru melakukan bisnis seperti yang dilakukan Uber dan jika suatu perusahaan tidak melihat hal tersebut dan tidak melakukan suatu inovasi, maka akan tersaingi oleh perusahaan lain yang lebih dulu berinovasi. Hal yang sama pun diutarakan oleh Mark Hutchinson, CEO GE Digital Eropa, di acara IoT Solutions World Congress di Barcelona.
BACA JUGA :
Bermodal Rp 90 ribu, Riastika sukses kembangkan bisnis merangkai bunga
Itulah risiko yang kini tengah disebut sebagai uberisasi. "Jadi pandangan kami adalah bahwa setiap bisnis, setiap industri akan didigitalkan, apakah akan menjadi suatu yang uberisasi atau tidak, hal tersebut terserah pada pemilik bisnis masing-masing. Tapi di dunia kami, kami tidak akan membiarkan siapa pun menguberisasi kami," lanjut Hutchinson.
Kini, pelanggan semakin berpaling dari model kepemilikan tradisional yakni model berdasarkan penggunaan dan pola pikir ke dalam budaya perusahaan. Para pemimpin perusahaan pun semakin menuntut cara-cara baru melakukan bisnis dan IoT (Internet of Things), yakni suatu hal yang mungkin dilakukan nantinya.
Ini dia beberapa alasan mengapa bisnis perlu untuk mengadopsi solusi dari IoT:
BACA JUGA :
Wow, perusahaan taksi ini manjakan pelanggan 'Kemana Aja, 20 Ribu'
foto: businessinsider.com
Sebenarnya, hal ini sudah mulai terlihat ini dalam beberapa hal. Misalnya, alih-alih menjual mesin CT scan langsung ke rumah sakit, GE sekarang menawarkan pilihan ke rumah sakit untuk membayar berdasarkan pada pasien, yakni adalah berapa banyak pasien yang akhirnya menggunakan mesin tersebut, jumlah itulah yang harus dibayar.
Teknik tersebut adalah model baru yang cerdas, tapi sesungguhnya itu bukanlah ide GE. Hutchinson sendiri mengatakan bahwa hal tersbeut adalah justru permintaan dari klien. "Masalahnya bagi industri sekarang adalah bahwa pelanggan akan menjadi lebih pintar dari penyedia produk," jelas Hutchinson. "Ini akan terjadi pada semua orang. Pelanggan mencari tahu bahwa perlu ada parameter risiko yang berbeda dan bahwa mereka harus berbagi parameter resiko tersebut."
Beberapa perusahaan mulai mencari tahu hal ini dan mencoba untuk tetap di depan kurva dengan mengeksplorasi cara-cara baru dalam melakukan bisnis. Misalnya, Nils Herzberg, kepala SAP Internet of Things, mengatakan bahwa pelanggan SAP yang pernah menjual kompresor udara sekarang menggunakan solusi IOT bukan untuk menjual udara terkompresi, dan merupakan sesuatu yang orang lain tidak lakukan. Jika perusahaan tidka mengikuti pemikiran pelanggan, maka bisa dibilang bisnisnya tak akan berkembang. Oleh karena itu, yang namanya inovasi sungguh sangat diperlukan.