1. Home
  2. »
  3. Fashion
3 Februari 2020 09:57

Pertama kalinya, tiga desainer ini gelar fashion show di MRT Jakarta

Fashion Rocks merupakan kolaborasi musik dan fashion yang diadakan di tempat fenomenal. Syifa Fauziah
foto: Instagram/@nomeecelcius

Brilio.net - Seperti yang kita ketahui, fashion biasanya digelar di catwalk. Tapi bagaimana bila digelar di kereta MRT? Ya, Fashion Rocks 2020 kali ini menggunakan lantai gerbong MRT sebagai panggung pagelaran busana. Acara unik ini diadakan di MRT Bundaran HI hingga MRT Cipete.

Fashion Rocks sendiri merupakan kolaborasi musik dan fashion yang diadakan di tempat fenomenal. Acara ini diselenggarakan oleh MRA Media, 87.6 Hard Rock FM sejak tahun 2012. Menjajaki tahun kedelapan, Fashion Rocks 2020 bekerjasama dengan Pemprov DKI dan MRT Jakarta untuk menyelenggarakan pagelaran busana di MRT.

BACA JUGA :
Potret 3 desainer Indonesia di Amsterdam Modest Fashion Week


"Komitmen MRA Media selama 24 tahun secara konsisten terus melakukan berbagai inovasi khususnya di industri kreatif. Di tahun 2020, kami akan terus melakukan banyak kegiatan untuk mencapai misi tersebut," ujar Head of Bussiness Growth MRA Media, Iwet Ramadhan kepada media di Jakarta.

Tahun ini, Fashion Rock mengusung tema "Commuting Life" yang bertujuan mengajak pengunjung menikmati dan memakai fasilitas umum seperti ruang publik, pedestrian way juga moda transportasi yang sudah terintegrasi.

Rangkaian gelaran ini telah dimulai seminggu sebelumnya lewat program CSR untuk membantu program pendidikan Indonesia. Program tersebut mengajak pengguna MRT Jakarta menyumbangkan baju-baju bekas layak pakai yang dimasukkan ke fashion box yang dapat ditemui pada tiga stasiun MRT Jakarta.

BACA JUGA :
Tema kolonialisme dalam koleksi Wearing Klamby di JFW 2020

"Kita juga bekerja sama dengan Sadari Sedari, organisasi nirlaba yang menjual pakaian bekas layak pakai yang terkumpul untuk membantu pendidikan Indonesia," jelas Iwet.

Kali ini, Fashion Rocks menampilkan koleksi tiga desainer Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah Asia Tenggara lewat ajang Harper's Bazaar Asia NewGen Fashion Award (ANFA) di Singapura.

Ketiga desainer tersebut adalah Kelly Vallerie, Andandika Surasetja, dan Wilsen Willim yang membawa masing-masing 12 look. Koleksi mereka diperagakan oleh 36 model lewat polesan riasan dari Ivan Gunawan Cosmetics yang diiringi Sanggar Akar lewat musik petabuhan khas Betawi.

Lantas, seperti apa ya ketiga desainer ini merancang busana tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Kelly Vallerie.

Desainer Kelly Valerie membawa koleksi bertajuk "Kawasan", pre-fall 2020 dengan tema mengangkat budaya Jakarta kaum urban. Busana rancangannya dapat bertransformasi menjadi barang baru.

"Koleksi kali ini tentang empat kawasan yaitu Kemang, Bintaro, Gandaria, dan Menteng jadi present orang-orang yang nggak tahu kalau kawasan itu namanya dari tumbuhan," ungkap Kelly.

Pada koleksinya kali ini Kelly memberikan sentuhan hijau serta detail postcard pada busananya yang multifunction dan unisex. Bahan-bahan yang digunakan, mulai dari linen, katun, tensel, latex, hingga lace.

2. Andandika Surasetja.

Lewat label Moral, pada koleksi kali ini Andandika mengusung tajuk "Transit 2.0". Koleksi ini merupakan kelanjutan dari koleksi sebelumnya, Transit 1.0 untuk season Fall/Winter 2018/2019.

"Koleksinya yang kita highlight inspirasinya datang dari fenomena pergerakan sarana transportasi di Jakarta. Kita mengangkat gambar-gambar tentang kopaja, metromini, Transjakarta, termasuk MRT," ucap Andandika.

Moral sebagai unisex label mempersembahkan busana-busana yang dapat digunakan baik pria dan perempuan. Sedangkan lewat koleksi kali ini, pemakaian warna ikonik turut disertakan.

"Warna kita ambil warna-warna yang ikonik dari warna kopaja, metromini sangat ikonik. Koleksi ini farewell buat kopaja sama metromini karena tahun ini akan jadi tahun terakhir mereka beroperasi," tambahnya.

Untuk materialnya sendiri ia menggunakan dominasi twill dipadu dengan katun, hingga jersey.

3. Wilsen Willim.

Wilsen Willim mempersembahkan koleksi baju sehari-hari yang adaptasi dengan Jakarta. Koleksi unisex ini tetap bermain pada elemen tailor dan layering serta banyak sentuhan kain-kain daur ulang.

"Lebih memainkan base kainnya jadi tenun modern tapi kontemporer dan sablon. Pesannya men-styling realita Jakarta, mengkonsepkan sejak lama," kata Wilsen Willim.

Dalam koleksi ini, Wilsen juga terpikir untuk membahas polusi, namun mengingat kabar virus Corona tengah jadi perbincangan, hal itu yang membuat ia memadukan koleksinya dengan masker. Untuk warnanya sendiri perpaduan antara warna hitam, navy, hingga biru muda menghiasi busana rancangannya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags