Brilio.net - Sejak dulu film menjadi media hiburan bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Di Tanah Air sendiri, dunia perfilman memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain adalah Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lainnya. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.
Namun dari versi yang dilansir brilio.net dari bobo.grid, industri perfilman di Indonesia disebutkan ternyata sudah ada sejak tahun 1926. Tetapi baru tanggal 30 Maret 1962 ditetapkan sebagai Hari Perfilman Nasional. Semasa perkembangannya, genre film di Indonesia semakin berkembang, film komedi salah satunya.
Film komedi di Indonesia memang sangat banyak bermunculan sejak era 1970 sampai 1990. Artis-artisnya pun bisa dibilang itu-itu saja, misalnya sepertinya Benyamin Sueb, Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro), dan masih banyak yang lainnya. Nah, tapi kamu tahu nggak sih, film-film komedi dalam negeri apa saja yang dianggap paling lucu, paling laris dan melegenda sampai saat ini?
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Minggu (18/11), berikut deretan film komedi Indonesia yang lucunya bisa dibilang abadi. Dijamin pasti tetap ketawa kalau kamu nonton lagi.
1. Mana Tahaaan (1979)
BACA JUGA :
12 Film biopik Indonesia yang tokohnya masih hidup
foto: wikipedia
Film komedi legendaris ini adalah film pertama Warkop DKI yang diproduksi pada tahun 1979 dan disutradarai oleh Nawi Ismail, serta dibintangi antara lain oleh Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi.
Cerita berawal dari Slamet (Dono) dan Paijo (Indro) yang sedang menaiki kereta untuk kuliah di Jakarta dari kampung mereka di Purbalingga. Mereka berdua pun tinggal di sebuah rumah kost. Namun di sini banyak terjadi kejadian lucu, salah satunya ketika mereka berdua mulai berkawan dengan dua sahabatnya lagi, yakni Poltak (Nanu) dan Sarwani (Kasino).
Film Mana Tahan pada awal tahun 1980-an mampu menyedot 400.816 penonton. Angka tersebut tentu sangat fantastis di tengah situasi perfilman Indonesia kala itu.
2. Benyamin Biang Kerok (1972)
BACA JUGA :
5 Film Indonesia ini terkait dengan Hanum Rais, seberapa sukses?
foto: imdb
Film komedi Indonesia ini dirilis tahun 1972 dengan sutradara Nawi Ismail. Film ini dibintangi antara lain oleh Benyamin S dan Ida Royani sebagai para tokoh utamanya.
Ceritanya Pengki (Benyamin S) yang berprofesi sebagai sopir selalu mengerjai majikannya, Johan (A Hamid Arief), istrinya dan mertuanya. Dengan licik ia menjual bensin mobil, berlagak jadi tuan besar dengan mobil tuannya dan merayu gadis-gadis cantik.
Pengki pun selalu lolos dari ulahnya meski telah banyak merugikan orang lain, kecuali kejadian terakhir ketika dua gadis cantik yang dikencaninya sama-sama datang ke rumah majikannya yang diaku sebagai rumahnya sendiri. Tamatlah riwayatnya sebagai sopir. Ia dipecat langsung oleh majikannya.
3. Ratu Amplop (1974)
foto: istimewa
Film komedi ini dirilis pada tahun 1974 dengan disutradarai oleh Nawi Ismail. Film ini dibintangi antara lain oleh Benyamin S dan Ratmi B-29. Diceritakan Beni (Benyamin S) telah lama berpacaran dengan Ida (Ida Royani), tapi malah terpikat pada Ratmi (Ratmi B-29) yang berhasil meraih gelar ratu.
4. Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986)
foto: istimewa
Film ini dianggap salah satu film komedi yang paling sukses di Indonesia. Dengan akting cemerlang dan dialog yang cerdas, film ini menjadi film terlaris kelima di Jakarta pada tahun 1986. Film ini pun akhirnya dibuat ulang sebagai sinetron pada tahun 2002.
5. Gengsi Dong (1980)
foto: istimewa
Film komedi yang disutradarai oleh Nawi Ismail ini dibintangi oleh Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro), Camelia Malik dan Zainal Abidin yang diproduksi pada tahun 1980.
6. Dongkrak Antik (1982)
foto: wikipedia
Film ini juga termasuk film komedi legendaris Indonesia. Sebab Dongkrak Antik ini adalah film kedua Warkop DKI. Film yang disutradarai oleh Arizal pada tahun 1982 ini dibesut oleh PT Parkit Film milik Raam Punjabi setelah film Pintar Pintar Bodoh.
7. Chips (1982)
foto: istimewa
Chips (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Sosial) adalah sebuah film komedi Indonesia yang diproduksi pada tahun 1982. Film yang disutradarai oleh Iksan Lahardi ini dibintangi oleh Dono, Kasino, Indro, yang tak lain tak bukan adalah Warkop DKI.
Film komedi klasik ala Warkop DKI ini terinspirasi dari kesuksesan serial TV Amerika yang berjudul mirip dan sangat terkenal pada era awal hingga medio 80-an, yaitu California Highway Patrols (CHiPs).
Kali ini trio Dono-Kasino-Indro bekerja sebagai petugas pelayanan masyarakat partikelir (swasta), khusus di bidang keamanan dan ketertiban. Selain Warkop DKI, film ini juga dibintangi oleh mendiang Panji Anom sebagai boss Chips, dan Sherly Malinton sebagai kekasih Dono.
8. Pintar-Pintar Bodoh (1980)
foto: istimewa
Pintar Pintar Bodoh adalah film Warkop DKI besutan PT Parkit Film milik Raam Punjabi. Film ini diproduksi tahun 1980 dan disutradarai oleh Arizal. Saking suksesnya pada saat itu, film ini pernah mendapat Piala Antemas dan dinobatkan sebagai Film Terlaris versi MURI.
Film ini berkisah tentang Dono, Kasino, Indro, dan Dorman yang ingin membuka sebuah kantor detektif. Namun karena ketidaksepahaman antara mereka, persahabatan mereka pun terbelah menjadi dua kubu yaitu Kubu Kasino-Dono dan Kubu Indro-Dorman. Kedua kubu tersebut bersaing untuk menjadi detektif terbaik.
9. Jodoh Boleh Diatur (1988)
foto: istimewa
Film komedi ini diproduksi pada tahun 1988 dan disutradarai oleh Ami Prijono serta dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Ira Wibowo dan Nia Zulkarnaen. Ceritanya Dono, Kasino, Indro yang mencari pacar lewat biro jodoh.
10. Lupa Aturan Main (1991)
foto: istimewa
Mulai masuk ke era 90an, film drama komedi Indonesia ini disutradarai oleh Tjut Djalil dan dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Eva Arnaz, Fortunella dan Baby Valenta Duarte.
Ceritanya tentang rumah yang ditempati Dono-Kasino-Indro, Anneke (Intan Fully) dan Sofia (Eva Arnaz) akan kedatangan tamu seorang penyanyi cantik, Donna (Fortunella). Namun, saat Donna berkunjung, malah terjadi kegegeran akibat ulah perampok bergigi tonggos (Diding Boneng). Kejadian kocak pun banyak terjadi sampai akhir cerita film ini.