6. The Queen's Gambit (2020).
foto: imdb.com
BACA JUGA :
9 Film Netflix angkat isu kesehatan mental, banyak yang bikin haru
The Queen's Gambit merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Walter Tevis. Film yang diadaptasi dari novel terbitan 1983 tersebut mengisahkan kehidupan Beth Harmon, seorang anak yatim piatu genius yang berusaha untuk menjadi pemain catur dunia. Namun, di sisi lain, ia juga berjuang mengatasi masalah emosional, ketergantungan obat dan alkohol. Catur menjadi obsesinya dan membuatnya bisa teralihkan sejenak dari berbagai persoalan psikologis yang harus dihadapinya.
7. The Alienist (2020).
BACA JUGA :
5 Drama Korea yang mengisahkan kepribadian ganda, sering bikin bingung
foto: imdb.com
The Alienist merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental berlatar sebuah kasus pembunuhan berantai pada 1896 di New York City. Teddy Roosevelt, komisaris polisi yang baru diangkat, meminta Dr. Laszlo Kreizler, seorang psikiater kriminal, dan John Moore, seorang ilustrator surat kabar, untuk melakukan penyelidikan secara rahasia.
Selain itu, ada pula Sara Howard, sekretaris keras kepala Roosevelt, serta saudara kembar Marcus dan Lucius Isaacson, keduanya sersan detektif di Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD) bergabung dalam mis tersebut. Misi tersebut terus berusaha mencari siapa otak di balik pembunuhan mengerikan tersebut.
8. My Mister (2018).
foto: imdb.com
My Mister merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental yang mengisahkan Lee Ji-an, seorang perempuan muda miskin yang terbebani utang dan harus berjuang untuk tetap bertahan agar bisa terus merawat neneknya yang sakit. Di sela waktu tersebut, ia bekerja paruh waktu. Ia kemudian bertemu dengan Park Dong-hoon, salah satu atasannya yang juga sama-sama punya nasib menyedihkan.
Park Dong-hoon dikenal sebagai orang yang terlalu baik sehingga bisa sering dibohongi oleh karyawannya sendiri. Mereka kemudian menjalani hubungan platonis yang memungkinkan bersahabat secara mesra dan saling mendukung satu sama lain serta saling menghargai satu sama lain terkait kesehatan mental mereka.
9. 13 Reasons Why (2017).
foto: imdb.com
13 Reasons Why merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Jay Asher. Film serial ini mengisahkan isu perundungan fatal di sebuah sekolah menengah hingga menyebabkan mental seseorang jatuh dan trauma. Bahkan, perundungan tersebut berakibat fatal hingga seseorang meninggal dunia. Clay Jensen (Dylan Minnette) bunuh diri bersama Hannah Baker (Katherine Langford) membuat geger sekolah tersebut.
Sebelum kematian, ia meninggalkan sekotak kaset yang berisi rincian alasan mengapa dirinya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Selain itu, di rekaman yang sama, ia menjelaskan orang-orang yang diyakini bertanggung jawab atas kematiannya.
10. Rain or Shine (2017).
foto: imdb.com
Rain or Shine merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental yang mengisahkan Lee Kang-doo yang harus kehilangan ayahnya dalam sebuah kecelakaan dan harus menjalani rehabilitasi untuk kakinya selama tiga tahun. Selain itu, ia kemudian bertemu dengan Ha Moon-soo, seorang perempuan muda yang kehilangan adik perempuannya dalam sebuah kecelakaan.
Ha Moon-soo juga menjalani kehidupan yang keras untuk merawat ibunya. Mereka kemudian dipertemukan oleh nasib yang sama dan berusaha saling menyembuhkan satu sama lain. Kebersamaan mereka membuat masing-masing punya harapan hidup dan dapat saling jatuh cinta.
11. Crazy Ex-Girlfriend (2015).
foto: imdb.com
Crazy Ex-Girlfriend merupakan film serial Netflix bertema kesehatan mental yang mengisahkan Rebecca Bunch, seorang pengacara lulusan Yale dan Harvard yang bekerja di firma hukum terkemuka di New York City. Ketika ditawari promosi, ia panik dan melarikan diri dari gedung, hingga kebetulan bertemu Josh Chan, mantan teman kencan saat remaja. Perlahan, Rebecca berhasil mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.
Namun, berjalan waktu, berbagai hal mesti Rebecca hadapi dan banyak menguras emosinya. Hingga suatu ketika, ia berada di titik terendah dan mencoba bunuh diri. Ia didiagnosis mengalami gangguan kepribadian ambang dan mulai berusaha untuk menjaga kesehatan mentalnya dengan lebih baik dan bertanggung jawab atas tindakannya.