foto: imdb.com
Mimi merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang berhasil melahirkan dengan proses bayi tabung. Mimi dipilih menjadi ibu pengganti yang nantinya akan mengandung anak yang dititipkan dalam rahimnya. Semua hal terkait kebutuhan Mimi selama proses kehamilan akan ditanggung oleh pasangan John dan Summer yang sudah sejak lama menginginkan kehadiran seorang anak.
BACA JUGA :
7 Rekomendasi film Netflix tentang detektif perempuan, penuh teka-teki
Awalnya, kehamilan Mimi berjalan lancar dan Mimi dengan senang hati mengandung anak di dalam perutnya. Sebab, imbalan menjadi ibu pengganti ini cukup besar dan bisa menjadi ongkos Mimi untuk kariernya menjadi bintang Bollywood. Namun, saat ia memeriksa kandungannya, dokter mengatakan bahwa anak yang dikandungnya akan terlahir cacat.
John dan Summer pun meminta Mimi untuk segera menggugurkan kandungannya, tetapi hal tersebut ditolak Mimi. John dan Summer pergi begitu saja dan seolah melupakan apa yang diinginkannya. Sampai Mimi melahirkan anaknya yang ternyata sehat dan berjenis kelamin laki-laki, Mimi pun memutuskan untuk merawatnya sepenuh hati.
2. Fatherhood (2021).
BACA JUGA :
11 Film rekomendasi Netflix tentang perceraian, cinta jadi benci
foto: imdb.com
Fatherhood merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang menjadi salah satu film populer saat peringatan Hari Ayah Dunia pada 20 Juni 2021. Fatherhood diangkat dari sebuah memoar yang berjudul Two Kisses for Maddy: A Memoir of Loss and Love yang ditulis oleh Matthew Logelin.
Dikisahkan Matthew Logelin harus menjadi orang tua tunggal setelah istrinya meninggal saat operasi caesar kelahiran anak perempuannya. Matthew Logelin perlahan belajar bagaimana menjadi seorang ayah dan mengajari hal-hal dasar kepada putrinya.
3. 18 Presents (2020).
foto: imdb.com
18 Presents merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang dialami seorang ibu dengan mengidap tumor ganas. Film Italia ini mengisahkan Elisa (Vittoria Puccini) yang divonis tak bertahan lama setelah kehamilannya karena sebuah tumor ganas. Elisa pun meninggal dunia ketika melahirkan sang anak yang diberi nama Anna (Benedetta Porcaroli).
Sebelum meninggal, Elisa telah menyiapkan 18 kado untuk Anna. Kado tersebut diberikan kepada Anna setiap ulang tahunnya hingga usia ke-18. Sayangnya, setiap menerima kado, Anna justru sedih dan marah karena teringat kematian sang Ibu. Anna pun tumbuh menjadi remaja yang rebel dan keras kepala. Hingga suatu ketika, dia mengalami kecelakaan dan membawanya pada rentetan masa lalu yang dialami oleh ibunya.
4. Cold Pursuit (2019).
foto: imdb.com
Cold Pursuit merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang dialami oleh Nelson (Liam Neeson), petugas pembersih salju di sebuah kota kecil. Kehidupan tenang bersama istri dan anaknya mendadak berubah saat putranya mereka terbunuh oleh kartel narkoba.
Marah atas kematian nahas putranya, Nels pun mencoba menuntut balas dendam. Aksi balas dendamnya dimulai dengan membunuh tiga anggota kartel dan membuang mayatnya ke sungai. Pemimpin kartel narkoba, Trevor "Viking" Calcote (Tom Bateman), tidak pernah menduga bahwa ini adalah ulah Nels. Viking justru mengira, tiga anggotanya terbunuh akibat ulah rivalnya, White Bull (Tom Jackson).
5. Psychokinesis (2018).
foto: imdb.com
Psychokinesis merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang menceritakan Shin Seok-heon, seorang pegawai keamanan bank biasa yang tiba-tiba mendapatkan kekuatan psikokinesis. Kekuatan tersebut membuatnya mampu mengendalikan benda mati sesuka hati.
Suatu hari, Seok-heon menerima telepon dari putrinya karena restoran yang dikelola istri dan anaknya ingin digusur oleh seorang mafia. Kabar tersebut membuat Seok-heon tergerak untuk menyelamatkan restoran tersebut dan juga lingkungan yang terancam oleh para mafia.
6. 27 Steps of May (2018).
foto: imdb.com
27 Steps of May merupakan rekomendasi film Netflix kisah dinamika orang tua yang merasa bersalah saat tidak bisa melindungi putri satu-satunya. Film ini mengisahkan tentang May (Raihaanun) yang menjadi korban pemerkosaan Kerusuhan Mei 1998 dan ayahnya (Lukman Sardi) yang menjadi petinju untuk menyalurkan emosinya akibat trauma dari kerusuhan tersebut. Walaupun tak banyak dialog, film ini berhasil menampilkan pesan bahwa kekerasan seksual akan selalu menjadi trauma bagi penyintas dan keluarganya.