Brilio.net - Indosiar akhirnya melaksanakan sanksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan sementara tayangan Dangdut Academy 4 selama dua hari. Penghentian sementara itu sebagai buntut perseteruan Dewi Perssik dengan Nassar hingga memunculkan kata-kata kasar pada acara live tersebut.
Bukan kali ini saja Dangdut Academy mendapatkan peringatan ataupun sanksi dari KPI. Tayangan Dangdut Academy memang sejak lama punya banyak fans sekaligus haters. Banyak yang menjadikan Dangdut Academy sebagai hiburan. Tapi banyak pula yang benci dengan tayangan ini karena terlalu banyak komentar dibandingkan menyanyinya.
BACA JUGA :
Ini kabar 6 host ajang pencarian bakat yang dulu merajai rating TV
Berikut 5 alasan kenapa Dangdut Academy sering disemprit KPI seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (28/2).
1. Acara Live rawan muncul kata-kata tak pantas.
BACA JUGA :
10 Foto kedekatan Lesty Kejora & Rizki D'Academy, cinta monyet nih?
foto: Instagram.com/@dewiperssikreal
Acara live memang selalu saja susah untuk mengontrol perkataan yang keluar dari para pengisi acaranya. Hal itulah yang terjadi pada perseteruan Dewi Perssik dengan Nassar hingga berbuntut pada penghentian sementara Dangdut Academy.
Apalagi tayangan Dangdut Academy memang memakan slot paling lama di Indosiar dari pukul 19.00 hingga tengah malam. Banyak yang sering menyindir tayangan ini karena proses menyanyinya lima menit, tapi komentarnya 20 menit. Sesi komentar itulah yang sering diisi dengan kata-kata candaan antara host dengan para komentator.
2. Bercandaan terlalu berlebihan.
foto: Instagram.com/@dewiperssikreal
Selain adu suara antar kontestan, konten bercandaan selalu saja ada di setiap kesempatan. Bahkan seakan bercandaan menjadi salah satu hiburan yang wajib dimunculkan.
Tapi bercandaan yang selalu dimunculkan dianggap terlalu berlebihan. Seringkali bercandaan yang muncul menyinggung fisik.
Tayangan 27 Januari 2017 disemprit KPI karena mengejek fisik Ivan Gunawan. "Badan Igun bundar, bundar badan Igun, kalau tidak bundar, bukan badan Igun."
Pada 2016, Dangdut Academy Celebrity juga pernah diperingatkan KPI karena muncul banyak kata-kata kasar atau makian pada tayangan 19 April 2016 seperti "muka lo jengkol banget", "pot kembang", "gorong-gorong semanggi", "manusia katak", dan "muka lo di ambang kehancuran". Sedangkan pada tayangan 11 dan 12 April 2016, muncul kata-kata "ini pala apa batu bacan", "itu kumis apa tali kutang."
Jauh sebelumnya, Dangdut Academy 2 juga pernah mendapat teguran tertulis karena muncul kata-kata "setan lo" saat acara live.
3. Dianggap mempertontonkan adegan tak pantas.
foto: Instagram.com/@awanpotret
Tayangan Dangdut Academy pernah disemprit KPI karena dianggap melakukan pelanggaran. Pada 6 Maret 2015 lalu, program tersebut menayangkan secara close up goyang erotis yang dilakukan seorang pria. Menurut KPI, jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, perlindungan anak-anak dan remaja, pelarangan adegan seksual serta penggolongan program siaran.
4. Dianggap sering buat sensasi.
foto: Instagram.com/@awanpotret
Banyak netizen yang menyebut tayangan ini kerap membuat sensasi. Salah satu yang terbaru adalah drama perseteruan antara Dewi Perssik dengan Nassar. Tak cukup berseteru secara live, saat ini keributan keduanya pun sampai dibawa ke media sosial. Tapi selang sehari mereka pun saling memaafkan. Berbagai bercandaan yang menyinggung fisik pun kerap dianggap sebagai salah satu sensasi dari Dangdut Academy.
5. Dianggap tidak memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan.
foto: Instagram.com/@awanpotret
Dangdut Academy pernah disemprit KPI pada 2015 lalu karena dianggap tak memperhatikan norma kesopanan. Disebutkan KPI bahwa pada tayangan 14 April, program tersebut menayangkan adegan seorang wanita yang memutarkan tubuh sehingga rok terangkat yang membuat terlihatnya celana pendek yang dikenakan dan bagian paha wanita tersebut.
Akibatnya, KPI memberikan peringatan agar Indosiar melakukan evaluasi serta agar lebih berhati-hati terutama dalam mengarahkan angle kamera agar hal itu tak terulang lagi.