1. Home
  2. ยป
  3. Film
16 September 2023 23:59

5 Alasan film Kejarlah Janji wajib ditonton, sarat nilai edukasi politik yang dibalut adegan komedi

Garin Nugroho bersama KPU RI ingin menggambarkan situasi politik yang terjadi di masyarakat melalui film ini Dewi Suci Rahmadhani
Berikut alasan kenapa kamu harus nonton film Kejarlah Janji

1. Akting para pemainnya yang totalitas.

BACA JUGA :
Sekuel Vidio Original Series paling rusuh sepanjang masa, The Sexy Doctor Is Mine segera tayang


foto: Brilio.net/Dewi Suci

Garin Nugroho sebagai sutradara memilih beberapa nama aktor dan aktris untuk membintangi film ini mulai dari Ibnu Jamil yang berperan sebagai Janji Upaya, Cut Mini sebagai Pertiwi, Shenina Cinnamon sebagai Sekar, Bima Zeno sebagai Adam, Thomas Rian sebagai Isham, serta Theresia WD, Asriuni Pradipta dan Irene Vista sebagai Trio Timus.

Bahkan untuk memerankan tokoh sebagai Pak Lurah, Ibnu Jamil juga melakukan riset dan berlatih agar dapat memerankan karakter tersebut secara maksimal.

BACA JUGA :
5 Fakta menarik series The Sexy Doctor is Mine 2, banyak adegan fight yang sengit & penuh teka-teki

"Untuk pendalaman karakter saya dapat bantuan dari Mas Garin dan teman-teman di lokasi syuting karena memang Mas Garin banyak melibatkan aktor lokal yang ada di Sleman, Yogyakarta. Ketika di sana saya banyak tanya juga dan hasilnya seperti yang teman-teman lihat malam ini," Ibnu Jamil.

2. Menyuguhkan cerita berbeda tentang Pilkades di sebuah desa.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

Film ini menceritakan tentang kehidupan keluarga Pertiwi, seorang single parent yang menghidupi tiga anaknya, yakni Adam, Sekar, dan Isham. Kesehariannya pun dibayangi masalah masa lalu mendiang suaminya yang kalah dalam pemilihan Pilkades. Anak sulung Pertiwi pun diam-diam ingin membalaskan dendam sang ayah yang pernah kalah di pemilihan Pilkades.

Nggak hanya membahas soal dendam masa lalu, film Kejarlah Janji juga menggambarkan situasi politik yang riuh saat masa Pilkades mulai dari penyebaran isu hoax hingga perbedaan pilihan di antara masyarakat yang terkadang menimbulkan gesekan dan pertengkaran.

Menurut Garin Nugroho selaku sutradara, pengembangan tokoh dan cerita film memang dibangun dari keadaan sosial dan politik serta isu yang tengah berlangsung dan berkembang di masyarakat.

"Tokoh-tokoh dalam film ini merepresentasikan sosial politik yang tafsirannya itu menjadi kebebasan penonton. Seluruh perkembangan tokoh dan cerita dibangun dari sosial politik yang sedang berlangsung saat ini termasuk isu-isunya," ujar Garin.

3. Konflik keluarga yang relate dengan kehidupan sehari-hari.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

Selain menceritakan riuhnya suasana Pilkades di sebuah desa, film ini juga menceritakan konflik keluarga Pertiwi. Perbedaan pendapat antara Pertiwi dan ketiga anaknya pun sukses mengaduk emosi penonton. Nggak cuma itu, film ini juga menceritakan soal keterbukaan dan hubungan kedekatan antara orang tua dan anak. Dialog Pertiwi dan ketiga anaknya juga membuat penonton terenyuh.

"Saya memang menggabungkan antara pendekatan yang komikal dan suasana natural yang bisa dirasakan keluarga di Indonesia. Seperti suasana saat makan nasi goreng di depan rumah dan ngobrol di dapur. Cara story telling ini mengkomunikasikan antara ruang keluarga, ruang publik, dan situasi di Indonesia dengan cara yang lucu dan menyentuh perasaan kita," ungkap Garin.

4. Sarat akan nilai edukasi politik dan kewarganegaraan.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

Melalui penggambaran tokohnya, film Kejarlah Janji ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat khususnya generasi muda agar menjadi pemilih yang cerdas dan menggunakan hak suaranya demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Selain itu, film ini juga banyak mengandung pesan moral melalui penggambaran sosok pemimpin yang bermartabat, jujur, serta memiliki visi yang jelas.

"Melalui film ini kami ingin membangun kesadaran bersama untuk menciptakan pemilu damai, ajakan tidak golput, menggunakan hak pilih dengan bijak, melawan politik uang, serta membangun sikap toleransi," ujar Ketua KPU, Hasyim Asy'ari.

Lebih lanjut, Hasyim juga membeberkan bahwa pemilu lebih sering dimaknai sebagai peristiwa politik dan ekonomi. Melalui film ini, Hasyim ingin memperlihatkan bahwa pemilu juga dapat dimaknai sebagai peristiwa kebudayaan yang penuh kekeluargaan.

"Harapannya film ini nggak hanya menjadi tontonan saja, tetapi kita bisa mengambil hikmah dan maknanya dan semoga bisa menjadi tuntunan bagi kita untuk menghadapi situasi politik, situasi pemilu," sambungnya.

5. Adegan komedi yang mengocok perut penonton.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

Tak hanya menceritakan tentang drama keluarga Pertiwi dan suasana politik saat Pilkades yang riuh, film ini juga dibalut oleh banyak adegan romantis serta dialog komedi yang membuat penonton senyum tipis. Selain itu, kehadiran tokoh Trio Timus sebagai kreator konten yang merekam sederet kejadian saat Pilkades pun dianggap relate dengan kehidupan masa kini yang tak lepas dari gadget dan media sosial.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags