Brilio.net - Kabar baik untuk pecinta film horor. Film berjudul Midsommar yang sejatinya dijadwalkan rilis pada 21 Agustus lalu dikabarkan akan tayang serentak di Indonesia pada 11 September mendatang. Kabar ini diungkapkan oleh Feat Pictures selaku distributor film bergenre horor tersebut. Lewat akun media sosial, Feat Pictures memastikan tanggal tayang di bioskop Indonesia.
Film Midsommar sempat menuai kontroversi. Awalnya Lembaga Sensor Film (LSF) menyatakan film besutan Ari Aster ini tidak lulus sensor. Menurut beberapa ulasan, kabarnya film ini banyak mengandung adegan dewasa yang gamblang. Lalu Feat Pictures sempat mengumumkan kalau film itu dibatalkan dan diundur penayangannya sampai waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA :
6 Fakta menarik film horor Makmum, ada momen mistis saat syuting
Film ini memang disambut baik oleh pecinta film horor di Indonesia. Sebab, sebelumnya produser Ari Aster sempat sukses membawa kengerian di film Hereditary. Berbekal pengalaman tersebut, penonton Indonesia tentu menaruh ekspektasi tinggi di film Midsommar ini.
Berikut ini deretan fakta lain dari film Midsommar, seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Sabtu (31/8).
BACA JUGA :
3 Kejadian aneh yang terjadi saat syuting film Annabelle Comes Home
1. Sempat gagal tayang di Indonesia.
foto: Twitter/@FeatPictures
Midsommar sempat gagal tayang di Indonesia. Film ini harusnya sudah naik layar pada 21 Agustus lalu. Namun karena tidak mendapat restu dari LSF, Feat Pictures sempat menahan penayangannya. Meski demikian, beberapa adegan yang telah direvisi membuat film ini bisa dinikmati penonton Indonesia dengan rating 21+.
Tidak dijelaskan secara gamblang oleh LSF maupun pihak distributor. Namun banyak yang menduga Midsommar gagal lulus sensor karena banyaknya adegan dewasa yang ditampilkan secara gamblang. Itu terlihat dari banyaknya ulasan yang menyebutkan demikian.
2. Bukan sekuel Hereditary.
foto: insider.com
Sebelumnya banyak yang mengira kalau Midsommar adalah sekuel atau terusan cerita dari Hereditary. Namun hal itu dibantah oleh sang sutradara. Dilansir brilio.net dari Insider, Ari Aster menyebutkan kalau Midsommar lebih seperti 'teman' Hereditary. Sebab menurutnya, film ini punya kemiripan secara tematis.
3. Adegan horor justru banyak terjadi di siang hari.
foto: insider.com
Kalau biasanya film horor mengandalkan latar waktu malam hari ketika akan menampilkan momen serem. Namun beda dengan film Midsommar. Pada film yang mengangkat tema festival musim panas tersebut malah banyak menyajikan adegan menegangkan dengan latar waktu siang hari.
4. Tidak semua percakapan diberi subtitle.
foto: inverse.com
Film ini diketahui sangat berhati-hati soal penggunaan subtitle. Akan ada adegan di mana penduduk asli desa berinteraksi dengan para aktor utama, namun tidak diberikan subtitle percakapannya. Hal ini akan menjadi misteri yang harus dipecahkan oleh penonton yang menerka-nerka apa isi percakapan tersebut.
5. Sempat bermasalah di Amerika Serikat.
foto: imdb.com
Ternyata film ini nggak cuma jadi kontroversi di Indonesia. Midsommar juga sempat terkendala rating di Amerika Serikat. Awalnya Midsommar mendapatkan rating NC-17 dari MPAA. Namun sutradara Ari Aster tak ingin filmnya mendapatkan rating itu.
Akhirnya beberapa adegan ada yang dipotong dengan total 30 menit. Sehingga menjadikan film ini mendapatkan rating R dari MPAA dan tayang di bioskop dengan durasi 147 menit.