Brilio.net - Eksistensi Bisma Karisma di dunia hiburan memang sudah tidak diragukan lagi. Sejak boyband SMASH yang membesarkan nama Bisma vakum, semua personelnya memilih untuk bersolo karier, termasuk Bisma.
Bisma salah satu personel SMASH yang terbilang sukses di industri hiburan. Ia mencoba berbagai peruntungan, mulai dari merilis single, menjadi pembawa acara, hingga menekuni dunia akting. Bahkan beberapa kali Bisma terlibat dalam penggarapan film layar lebar.
BACA JUGA :
7 Potret Andira Hadley pacar Bisma Karisma, gaya rambut curi perhatian
Baru-baru ini, Bisma kembali terlibat dalam sebuah film berjudul Kadet 1947. Film garapan sutradara Rahabi Mandra dan Aldo Swastia ini mengangkat cerita sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat agresi militer Belanda I tahun 1947. Spesifiknya adalah peristiwa serangan udara pertama kadet angkatan udara Indonesia ke markas tentara Belanda.
Pelantun lagu Yang Suri itu mengaku, ini pertama kalinya terlibat dalam film action. Pemeran Sutardjo Sigit itu juga memiliki alasan tersendiri untuk terlibat dalam film ini.
"Ini film kolosal pertama saya, konsepnya juga menarik," ujarnya kepada media dalam konfrensi pers virtual, Senin (2/11).
BACA JUGA :
Jarang tersorot, ini 10 potret mesra Bisma SMASH dan sang kekasih
Berikut fakta menarik Bisma Karisma terlibat dalam film Kadet 1947.
1. Wujudkan cita-cita sang ayah.
foto: Instagram/@kadet1947
Bisma mengatakan, lewat film ini ia ingin mewujudkan cita-cita sang ayah yang merupakan anggota TNI Angkatan Udara. Sebagai seorang militer, ayah Bisma ingin anaknya mengikuti jejaknya. Namun, pada saat itu Bisma memilih untuk mengambil jalur lain untuk menjadi seorang seniman.
"Ini cita-cita papa saya. Ia angkatan udara. Ketika saya tanya kenal Sutardjo Sigit, bapak saya bilang kenal. Semoga saat film ditayangkan, papa bisa menonton, papa bisa merasakan ini cita-citanya agar aku masuk ke angkatan udara. Pas kelas 2 SMA itu sudah ditawarkan untuk jadi Taruna, tapi saya tidak mengiyakan," ungkap Bisma.
2. Bahagiakan orang tua.
foto: Instagram/@sibisma
Bisma juga mengatakan, lewat film ini ia ingin membahagiakan orang tua, terutama sang ayah dengan cara yang lain. Meskipun, dirinya tak bisa jadi seorang militer.
"Saat itu saya meminta izin untuk membahagiakan papa mama dengan cara lain, dan diizinkan. Akhirnya lewat film Kadet 1947 ini saya bisa mewujudkan cita-cita papa melihat anaknya sebai seorang angkatan udara," lanjut Bisma.
3. Film action pertama.
foto: Instagram/@kadet1947
Bisma menyebut, alasan lain dirinya menerima tawaran film ini adalah karena ini kali pertama ia terlibat dalam film action dengan konsep yang berbeda. Tentunya menjadi pengalaman yang berbeda untuk dirinya bisa mengembangkan kemampuannya dalam berakting.
"Konsepnya menarik, produksinya digarap dengan serius, film kolosal pertama saya, film adaptasi sejarah yang memancing saya secara personal untuk memiliki jiwa nasionalis yang lebih tinggi lagi," tuturnya.
4. Melakukan observasi untuk pendalaman karakter.
foto: Instagram/@fajar_nugra
Memerankan sosok Sutardjo Sigit, Bisma pun harus melakukan observasi dan pendalaman karakter. Beruntung dirinya juga mendapat pendampingan dari anggota TNI AU.
Dari hasil diskusinya, Bisma mampu menyerap bagaimana memerankan sosok kadet angkatan udara kala itu. "Saya mencoba melihat sosok Sigit dari berbagai sisi, dia yang sebagai kadet seperti apa, dia sebagai pemimpin seperti apa, sahabat seperti apa, kekasih seperti apa. Dari situ bisa lebih berempati dan memahami motivasinya Sigit melakukan ini dan itu Saya juga banyak diskusi dengan para anggota TNI AU yang jadi pendamping sekaligus referensi untuk film ini, bagaimana sih sosok kadet saat itu. Belajar cara jalan, cara bersikap, mengemudikan pesawat," pungkasnya.
5. Penayangan film.
foto: Instagram/@givinald
Film yang diproduksi Temata Studios dan didukung Screenplay Films dan Legacy Pictures ini rencananya akan tayang tahun 2021. Selain Bisma Karisma, beberapa aktor besar terlibat juga di dalamnya. Mereka adalah Kevin Julio, Martino Lio, Aryo Bayu, Wafda Saifan, Mike Lucock, Ibnu Jamil, dan masih banyak lagi.