Brilio.net - Film live action Mulan yang diproduksi oleh Disney sudah dinantikan banyak penonton. Film yang diadaptasi dari sebuah kartun dengan judul yang sama tersebut seharusnya tayang pada Maret lalu. Namun adanya pandemi Covid-19 membuat film tersebut sementara dibatalkan.
Film Mulan bercerita tentang seorang putri kerajaan bernama Mulan yang ingin membela kerajaannya dari serangan kerajaan lain. Ia tidak bisa ikut lantaran dirinya adalah perempuan. Pada akhirnya, Mulan pun menyamar menjadi lelaki dan berlatih hingga akhirnya menjadi prajurit tangguh.
BACA JUGA :
Menikmati sinema spektakuler kini bisa dari smartphone, ini 5 faktanya
Meski cukup lama menunggu, film Mulan pada akhirnya dirilis secara serentak di Disney Plus pada Jumat, 4 September 2020. Namun baru genap sehari tayang, film tersebut mendapat kecaman dan boikot dari berbagai masyarakat sipil, terutama para aktivis Hong Kong.
Nah, kira-kira seperti apa saja faktanya? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/9).
1. Liu Yifei selaku pemeran Mulan mendukung polisi Hong Kong.
BACA JUGA :
Belum tayang, film Satria Dewa Gatotkaca dilirik media asing
foto: Instagram/@yifei_cc
Beberapa bulan ini, Hong Kong masih melakukan berbagai aksi demonstrasi di jalanan lantaran rancangan undang-undang (RUU) Ekstradisi yang diajukan Hong Kong kepada China. Hal ini pun mendapat kecaman dan perlawanan dari masyarakat Hong Kong. Solidaritas dari warga negara lain pun sempat bergema di dunia maya.
Baru-baru ini, film Mulan diboikot oleh masyarakat sipil Hong Kong lantaran Liu Yifei selaku pemeran Mulan justru mendukung polisi Hong Kong. Hal ini tentu saja menyakiti perasaan masyarakat Hong Kong yang berjuang mati-matian dalam Hak Asasi Manusia.
"Saya juga mendukung polisi Hong Kong. Anda bisa melawan saya sekarang," ujar Liu Yifei dilansir dari Weibo, Senin (7/9).
2. Aktivis dan masyarakat sipil Hong Kong memboikot.
Pernyataan Liu Yifei pun seketika viral dan menuai kecaman dari masyarakat sipil Hong Kong, khususnya para aktivis. Salah satu tokoh aktivis Hong Kong, Joshua Wong juga turut memboikot film tersebut di akun Twitter pribadinya.
"Film ini dirilis hari ini. Namun karena Disney tunduk pada Beijing, dan karena Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong, saya mendorong semua orang yang percaya pada hak asasi manusia untuk #BoycottMulan," tulis @joshuawongcf pada Jumat (4/9).
This film is released today. But because Disney kowtows to Beijing, and because Liu Yifei openly and proudly endorses police brutality in Hong Kong, I urge everyone who believes in human rights to #BoycottMulan. https://t.co/utmP1tIWNa
Joshua Wong (@joshuawongcf) September 4, 2020
3. Sempat jadi trending topic.
foto: Instagram/@hongkongfp
Pemboikotan film Mulan pun sempat menjadi trending topic di berbagai belahan dunia. Seruan #BoycottMulan pun mencuat di Twitter. Hal ini lantaran banyak warga dari berbagai elemen masyarakat turut memboikot film Mulan. Bahkan beberapa warga negara lain sempat memboikot film Mulan sebagai aksi solidaritas dan mendukung Hak Asasi Manusia.
4. Sebelumnya juga diboikot di Korea Selatan.
Mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil Korea Selatan juga pernah memboikot film Mulan karena solidaritas terhadap Hong Kong. Pada Agustus lalu, segenap aliansi mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil Korea Selatan tersebut mengadakan rapat umum dan meminta perusahaan untuk membatalkan rencananya rilis film Mulan di Korea Selatan.
Aliansi masyarakat Korea Selatan mendukung pemboikotan film Mulan tersebut lantaran Liu Yifei tidak pas dengan karakter Mulan yang justru melawan penindasan dan rasisme. Bagi mereka, tidak ada celah bagi siapapun yang menutup mata terhadap kekerasan di Hong Kong.
5. Liu Yifei sempat klarifikasi.
Tekanan dari masyarakat sipil membuat Liu Yifei melakukan sedikit pembelaan dengan klarifikasi.
"Ini jelas situasi yang sangat rumit dan saya bukan seorang ahli," ujar Liu Yifei dilansir dari The Sydney Morning Herald, pada Februari lalu.