Brilio.net - Isu kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim kian gencar dikampanyekan berbagai pihak pejuang lingkungan. Hal ini semakin terasa saat banyak daerah mengalami efek langsung dari perubahan iklim.
Salah satu efek yang kian mengkhawatirkan adalah semakin naiknya permukaan air laut, sementara tanah semakin turun. Daerah yang mengalami hal ini dikhawatirkan akan tenggelam dalam beberapa waktu ke depan dan banjir akibat hujan deras semakin banyak terjadi di berbagai daerah.
BACA JUGA :
5 Film dokumenter terbaru Netflix tayang Agustus 2021
Selain itu, ada isu makanan yang terkontaminasi plastik akibat dari limbah plastik yang dibuang sembarangan. Semua kerusakan lingkungan merupakan akibat dari ulah manusia yang tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Mulai dari individu hingga pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (14/8), berikut lima film dokumenter yang mengungkapkan kerusakan lingkungan.
1. Pulau Plastik (2021).
BACA JUGA :
5 Fakta Cocaine Cowboys: The Kings of Miami, perang narkoba di Miami
foto: Instagram/@pulauplastik
Pulau Plastik hadir dengan tagline Perjalanan dan Catatan untuk Masa Depan merupakan film dokumenter yang menyorot soal sejauh mana limbah plastik masuk dalam rantai makanan manusia. Diproduksi oleh Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC, film ini menampilkan kisah tentang tiga orang yang menolak diam dan terus menggelorakan kampanye menolak plastik sekali pakai.
Ketiga orang tersebut adalah Gede Robi, vokalis band rock Navicula asal Bali, Tiza Mafira, pengacara muda asal Jakarta, dan Prigi Arisandi, ahli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur yang mencoba menelusuri jejak sampah plastik dan usaha apa yang bisa dilakukan. Film ini tayang secara terbatas mulai 22 April 2021 dan akan dilakukan penayangan secara bertahan di tiap wilayah.
2. Seaspiracy (2021).
foto: imdb.com
Seaspiracy mencoba menyoroti dampak lingkungan dari penangkapan ikan di lautan. Film ini disutradarai sekaligus dibintangi oleh Ali Tabrizi, seorang pembuat film Inggris. Dalam film ini, digambarkan dampak lingkungan di laut yang kian mengkhawatirkan seperti sampah plastik, jaring hantu, hingga penangkapan ikan yang berlebihan.
Film ini berpendapat bahwa penjualan ikan secara komersial menjadi pendorong utama kerusakan ekosistem laut. Oleh karena itu, Seaspiracy menolak penangkapan ikan dan menganjurkan manusia untuk berhenti mengonsumsi ikan. Film ini pertama kali tayang di Netflix pada 24 Maret 2021.
3. Tenggelam Dalam Diam (2021).
foto: Youtube/Watchdoc Documentary
Tenggelam Dalam Diam mengangkat isu kerusakan lingkungan sebagai salah satu akibat dari perubahan iklim. Film ini mengisahkan tentang abrasi pantai yang dari ke hari semakin memprihatinkan, terutama di daerah pesisir utara Jawa. Jika hal ini tidak segera disikapi dan diantisipasi dengan benar, daerah-daerah tersebut diprediksi akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan.
Film ini diambil dari sudut pandang fotografer dan pekerja seni yang melakukan pengamatan langsung ke daerah yang mau tenggelam sebab kenaikan air laut dan penurunan tanah. Film ini dapat ditonton di akun Youtube WatchdoC Documentary sejak 27 Maret 2021.
4. Our Mothers' Land (2020).
foto: Youtube/The Gecko Project
Our Mothers' Land merupakan kisah para perempuan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah yang memperjuangkan tanahnya agar tidak digunakan pemerintah untuk pembangunan pabrik semen. Film ini memotret pandangan hidup para Sedulur Sikep tentang alam yang mesti mereka jaga dan menampilkan aksi sembilan perempuan yang menyemen kaki di depan Istana Negara sebagai bentuk protes.
Selain itu, film ini juga menampilkan tiga tokoh dari tempat lain, salah satunya adalah Aleta Baun dari Nusa Tenggara Timur. Ia bersama kelompoknya menginisiasi gerakan menenun untuk melawan perusahaan tambang pada periode 1990-2000-an. Ia sadar bahwa tambang hanya akan merusak lingkungan hidup banyak orang ketika ia melihat kerusakan alam yang terjadi di Desa Mollo.
5. Semesta (2020).
foto: imdb.com
Semesta merupakan film dokumenter yang diproduksi pada tahun 2018 dan menjadi debut Tanakhir Films untuk memproduksi film dokumenter panjang. Film ini masuk dalam nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2018 dan tayang perdana di Suncine International Environmental Film Festival , Barcelona, Spanyol.
Film yang diproduseri oleh Nicholas Saputra dan Mandy Marahimin ini mengisahkan tujuh tokoh inspiratif dari berbagai sebagai pejuang lingkungan yang menanggulangi perubahan iklim dari kacamata agama dan kebudayaan masing-masing dari tujuh provinsi di Indonesia. Film Semesta mencoba mengangkat upaya kearifan lokal untuk menjaga keseimbangan alam. Film Semesta tayang di Netflix pada 30 Januari 2020.