Brilio.net - 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' merupakan film aksi dengan humor gelap tentang seorang petarung yang tak takut mati. Ketidaktakutan tersebut dikarenakan ia mengalami impotensi yang sulit sekali diobati sehingga ia melampiaskan kemarahannya kepada semua orang yang ditantangnya.
Film ini hadir dengan banyak adegan aksi yang penuh kekerasan dan humor gelap tokoh utamanya. Film yang digarap pada masa pandemi Covid-19 ini dapat membuat penontonnya tegang dan berniat untuk segera membeli novel yang menjadi adaptasi film ini.
BACA JUGA :
5 Potret dulu dan kini sekolah di 'Petualangan Sherina', tak terurus
Film ini diputar perdana di Locarno International Film Festival sebanyak empat kali pada 4-14 Agustus 2021. Di festival bergengsi Eropa tersebut, film ini terbukti menjadi film yang berkualitas baik dan berhasil memenangkan penghargaan Golden Leopard, perhargaan tertinggi festival tersebut. Hal ini membuat Edwin menjadi sutradara pertama Indonesia yang mendapatkan piala tersebut.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber Senin (23/8), berikut fakta mengagumkan film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'.
BACA JUGA :
10 Film Indonesia tentang perselingkuhan, 'Selesai' menuai kritik
1. Diadaptasi dari novel.
foto: Instagram/@wdkds
Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan. Novel yang terbit pertama kali pada 2014 tersebut bercerita tentang seorang laki-laki bernama Ajo Kawir yang jago berantem untuk menutupi dirinya yang sedang impoten.
Selama perjalanannya mencari musuh untuk berkelahi, ia bertemu dengan Iteung, seorang perempuan yang juga menjadi lawannya dan kemudian ia jatuh cinta kepadanya. Dalam pembuatan film, Eka Kurniawan sebagai penulis novel juga dilibatkan sebagai penulis skenario. Hal ini membuat film alih wahana ini mendekatinya dengan cerita dalam novel.
2. Direkam dengan kamera analog.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Edwin sebagai sutradara film, menggunakan kamera analog saat menggarap 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'. Bagi Edwin, "Film itu paling senang sama cahaya, respons film terhadap cahaya sangat menarik buat saya," ungkap Edwin seperti dilansir dari akun Instagram official @sepertidendamfilm.
Selain film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas', ada dua film Edwin lainnya yang juga menggunakan kamera analog: Babi yang Ingin Terbang (2008) dan Kebun Binatang (2012).
3. Proses yang tidak sebentar.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Setelah Edwin tertarik menggarap novel 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' ke layar lebar dan menjadikannya sebagai salah satu proyek awal Palari Films pada 2016, persiapan produksi dimulai pada 2019. Namun, pada awal 2020 pandemi Covid-19 tak bisa dihindarkan dan seluruh tim menghentikan aktivitasnya.
Walaupun begitu, pada tahun yang sama, tim pun memutuskan untuk melanjutkan proses penggarapan film dengan protokol kesehatan yang ketat.
4. Edwin jadi sutradara Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Golden Leopard merupakan penghargaan tertinggi di Locarno International Film Festival, sebuah festival film internasional yang diadakan setiap tahun di Locarno, Swiss sejak 1946. Edwin menjadi sutradara Indonesia pertama yang berhasil meraih Golden Leopard dalam festival tersebut pada 2021 ini.
Selain itu, dalam lima tahun terakhir ini, 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' menjadi film panjang Indonesia yang memenangkan hadiah utama di festival Eropa. Indonesia wajib bangga nih!
5. Tayang kembali di Toronto International Festival Film.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Setelah tayang di festival bergengsi di Eropa, 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' akan kembali tayang di Amerika Serikat dalam Contemporary World Cinema, Toronto International Film Festival 2021, yang berlangsung dari 9-18 September 2021. Festival ini merupakan festival bergengsi yang menjadi tolak ukur sebuah film untuk mendapatkan Oscar.
6. Diakuisisi oleh The Match Factory.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Dilansir dari variety.com, 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' diakuisisi oleh The Match Factory yang menjadi agen distribusi film internasional yang memenangkan penghargaan di kompetisi Festival Film Locarno ke-74 pada bulan Agustus 2021.
7. Akan tayang di Indonesia usai PPKM selesai.
foto: Instagram/@sepertidendamfilm
Setelah tayang di Locarno International Film Festival 2021 dan Toronto International Film Festival 2021, film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' secara internasional terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kondisi di Indonesia yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Mudah-mudahan, saat sejauh bioskop bisa buka, akhir tahun ini bisa tayang di Indonesia," ujar produser Meiske Taurisia dalam acara Ramah Tamah daring beberapa waktu lalu.