Brilio.net - Sejarah sering kali serupa busur, yang semakin ditarik ke belakang akan membuat semakin jauh pula anak panah melesat. Mempelajari sejarah merupakan salah satu sarana agar generasi masa depan, tidak mengulangi hal-hal buruk di masa lalu.
Melalui sejarah, kita tahu bahwa apa yang terjadi di dunia ini bukan semata kebetulan. Ada faktor pendukung ataupun faktor penghambat yang kemudian mengapa sesuatu bisa terus ada dan mengapa yang lain gulung tikar atau tidak ada sama sekali.
BACA JUGA :
5 Fakta film A Perfect Fit, terinspirasi dongeng klasik Cinderella
Sejarah bukan cuma milik sejarawan atau orang-orang yang belajar sejarah. Sejarah hadir untuk semua orang yang dapat menjadi ingatan kolektif sebuah bangsa, atau semua umat manusia di dunia.
Banyak pula kisah sejarah yang kemudian diangkat dalam film. Dilansir brilo.net dari berbagai sumber, Jumat (16/7), berikut 7 film dokumenter yang dapat kalian tonton di Netflix.
1. This Is Pop.
BACA JUGA :
Sinopsis film The Green Knight, kisah kepahlawanan abad pertengahan
foto: IMDb
This Is Pop merupakan film dokumenter yang membahas sejarah musik pop yang sudah dikenal sejak 1920-an. Musik pop semakin dikenal di banyak negara saat Elvis Presley muncul pertama kali pada 1956 ketika usianya 21 tahun. Menurut Amanda Burt, produser film ini, menyatakan bahwa film This Is Pop akan diawali dengan pembahasan mendasar "apa itu pop?" Film ini dirilis 22 Juni 2021.
2. High on the Hog: How African American Cuisine Transformed America.
foto: Netflix
Film dokumenter High on the Hog: How African American Cuisine Transformed America merupakan film yang menelusuri jejak kuliner orang kulit hitam di Amerika Serikat. Dr Jessica B Harris, sejarawan kuliner AS, menyatakan bahwa banyak makanan di AS lahir dari orang Afrika yang sudah menjadi warga AS. Film yang tayang 26 Mei 2021 ini merupakan adaptasi dari salah satu buku Harris dengan judul yang sama.
3. This Is a Robbery: The World's Biggest Art Heist.
foto: Netflix
Film yang rilis 7 April 2021 ini menceritakan sebuah perampokan besar di Isabella Stewart Gardner Museum, Boston pada 18 Maret 1990. Dokumenter yang disutradarai Colin Barnicle ini memuat empat episode yang menjelaskan bagaimana para perampok mengambil benda-benda seni bernilai tinggi. Benda-benda seni itu terdiri dari 13 item, karya tak tergantikan dari seniman legendaris seperti Rembrandt, Vermeer, Manet, dan Degas.
4. The Lost Pirate Kingdom.
foto: Twitter/@newonnetflixuk
The Lost Pirate Kingdom membawa kita pada kehidupan bajak laut di Karibia yang mencekam. Film yang rilis 15 Maret 2021 ini menceritakan bagaimana perang Spanyol dan Inggris selama 12 tahun membawa dampak bagi semua orang, termasuk di Karibia. Selain itu, film ini juga menceritakan bagaimana para bajak laut tersebut mendirikan sebuah negara republik.
5. Age of Samurai: Battle for Japan.
foto: Twitter/@athenatwitt70
Age of Samurai: Battle for membawa kita pada zaman feodalisme Jepang antara tahun 1185-1868. Trailer film menyinggung era Sengoku yang banyak terjadi peperangan antarklan, termasuk klan samurai, untuk menguasai Jepang. Film yang rilis 24 Februari 2021 itu fokus pada sosok Date Masamune yang menjadi tokoh sejarah legendaris di Jepang. Ia menjadi penguasa regional periode AzuchiMomoyama Jepang hingga awal periode Edo pada 1603.
6. Amend: The Fight for America.
foto: Instagram/@mike_reyesjr
Bersama Will Smith, Amend: The Fight for America hadir untuk mengulik Amandemen keempat belas Konstitusi Amerika Serikat yang sudah ditetapkan pada 9 Juli 1868. Film yang tayang 17 Februari 2021 ini membahas sejarah pembuatan amandemen tersebut, apa maknanya, dan bagaimana praktik amandemen tersebut dari masa ke masa. Amandemen ke-14 merupakan simbol demokrasi paling tua di AS dan masih dipakai sampai hari ini. Film ini mengulik lebih jauh bagaimana proses demokratisasi di AS berjalan, apakah sudah sesuai dengan amanat amandemen ke-14 itu.
7. Rise of Empires: Ottoman.
foto: Youtube/turkishdrama.com
Rise of Empires: Ottoman yang rilis 24 Januari 2020 ini berkisah tentang penaklukan Konstantinopel pada 1453. Saat itu, Kaisar Bizantium Constantine XI masih berkuasa dan Konstantinopel merupakan wilayahnya. Namun, Mehmed II, Sultan Turki Utsmani ingin menaklukkan kota tersebut dan menjadikannya sebagai wilayahnya. Saat itu, kekaisaran Turki Utsmani dikenal dengan nama Ottoman yang menguasai sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara antara abad ke-14 dan awal abad ke-20.