1. Home
  2. ยป
  3. Film
2 September 2023 01:00

Angkat cerita kehidupan pekerja Jakarta, Laura Basuki & pemain film Sleep Call jajal naik KRL

Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Sophie yang berkuliah di UGM Dewi Suci Rahmadhani
foto: Brilio.net/Dewi Suci

Brilio.net - Fajar Nugros bersama IDN Pictures belum lama ini baru saja merilis trailer resmi dari film Sleep Call. Film ini bercerita tentang seorang remaja bernama Sophie yang berkuliah di UGM.

Cerita tersebut dikembangkan oleh Fajar dengan melihat beberapa isu dan fenomena sosial mulai dari cara anak muda berkomunikasi dengan gawai dan kebiasaan menggunakan transportasi umum, salah satunya transportasi commuter line atau KRL.

BACA JUGA :
5 Alasan film Susuk: Kutukan Kecantikan wajib ditonton, suguhkan sensasi teror dibalut adegan gore


foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Jadi IDN Pictures selalu mencoba mengangkat isu yang terkini dan relevan yang sedang terjadi. Salah satunya membuat cerita tentang fenomena Sleep Call dengan latar cerita anak muda yang tinggal di kota besar dan beraktivitas menggunakan commuter line," ungkap produser film Sleep Call, Susanti Dewi.

BACA JUGA :
Kisah cinta Galih & Ratna berlanjut, Starvision hidupkan lagi film legendaris "Puspa Indah Taman Hati"

Fajar Nugros selaku sutradara juga mengungkapkan bahwa transportasi umum satu ini dekat dengan keseharian anak muda di Jakarta. Ia pun menuangkan potret tersebut ke dalam film garapannya.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Sebenarnya kalau untuk commuter line itu sudah bukan sesuatu yang membuat saya berjarak karena setiap hari saya naik KRL dari Stasiun Rawa Buntu ke Tanah Abang. Commuter Line itu sudah jadi transportasi sehari-hari dan itu juga yang digambarkan di dalam film ini," ujar sutradara film Sleep Call, Fajar Nugros.

Laura Basuki, Della Dartyan, Benedictus Siregar, Aldo Gudel, dan Nada Suwandi pun membagikan pengalamannya saat naik dan syuting di KRL. Laura Basuki yang berperan sebagai wanita pekerja kantoran Jakarta pun beberapa kali mencoba merasakan suasana di commuter line sebagai bahan riset dan untuk lebih mendalami karakternya dalam film.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Karena di film Sleep Call ceritanya aku ke kantor setiap hari naik KRL, jadi ngerasain juga syuting di KRL. Kita mikirin banget rutenya dan nyari jam yang selayaknya kalau pulang kantor ramainya kayak apa. Jadi kemarin sempet ngerasain naik dari Stasiun Karet dan hari ini dari Stasiun Pasar Minggu," ujar Laura Basuki.

Lebih lanjut, Laura juga membeberkan bahwa film ini menceritakan tentang fenomena sosial terkini serta drama percintaan yang dikemas secara thriller. Nggak cuma itu, film ini juga penuh dengan sensasi teror dan misteri.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Sebenarnya kita sebagai pemain pas pertama dengar judul filmnya juga berpikir kalau film Sleep Call akan lebih banyak membahas kisah percintaan anak muda. Tapi ternyata dikemas secara thriller. Film ini memang membahas fenomena dan kebiasaan sleep call yang lagi banyak dilakukan sekarang," tambah Laura.

Selain mengangkat tentang fenomena sosial dan kehidupan pekerja Jakarta, para pemain Sleep Call bersama Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga sepakat untuk memerangi aksi pelecehan dan kejahatan seksual di lingkup commuter line.

foto: Brilio.net/Dewi Suci

"Kami melihat dari berita seringkali perempuan ruang privasinya sering terlewati karena beberapa hal. Aku rasa sebagai produser sangat penting di film-filmku kami menciptakan karakter yang mempunyai suara. Jadi apabila mereka ditindas mereka juga melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan keadilan," terang Susanti Dewi.

Sementara Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto mengungkapkan bahwa pelecehan seksual merupakan tindakan kriminal dan mengimbau pengguna untuk berani melaporkan jika mengalami hal tersebut di lingkup commuter line.

"Tindakan pelecehan seksual ini adalah tindakan kriminal. Jadi pengguna KRL jangan ragu untuk melaporkan jika ada tindak kejahatan kepada petugas. Selain itu, hampir di 60 stasiun, ada sebanyak 670 CCTV kita pasang dan CCTV analitik yang bisa mengenali wajah pelaku," ujar Asdo.

Della juga mengajak seluruh pengguna commuter line untuk mulai berani menyuarakan tindak kriminal atau kejahatan seksual yang terjadi di transportasi umum tersebut.

"Sebenarnya yang paling penting adalah kita nggak boleh takut untuk speak up. Soalnya bagi yang pernah mengalami pasti akan ada syok dan nggak berani ngapa-ngapain. Jadi setidaknya mencoba untuk berani ngomong ke orang di depan atau di samping," jelas Della.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags