Brilio.net - Beberapa tahun terakhir dunia perfilman Indonesia seperti mendapat banyak apresiasi dari masyarakat. Meningkatnya antusias penonton menyaksikan film di bioskop dari pada menonton bajakan menjadi kebahagiaan tersendiri untuk para penggiat film.
Tema-tema yang diangkat di perfilman Indonesia sendiri cukup sederhana, dimulai dari kehidupan anak sekolah, keluarga, hingga percintaan. Inilah menjadi nilai ketertarikan bagi penonton sebagai wadah refreshing diri. Pujian demi pujian yang diberikan sebagai wujud apresiasi.
BACA JUGA :
Demi totalitas peran, 9 seleb ini belajar bahasa daerah asli Indonesia
Namun sayangnya belum beredar di bioskop, 4 film ini malah mendapat kritikan saat baru melakukan promo trailer dan poster. Dimulai jalan cerita filmnya, hingga pemerannya yang dianggap tak sesuai selera para penonton, sungguh tega ya.
Berikut film-film Tanah Air yang pernah tuai kritikan saat belum tayang, yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, (22/2).
1. Yowis Ben, karena gunakan bahasa Jawa.
BACA JUGA :
4 Adegan nostalgia di film Eiffel I'm in Love 2 ini dianggap janggal
A post shared by YOWIS BEN (@filmyowisben2018) on
Film yang diangkat dari novel milik Pidi Baiq ini cukup mencuri perhatian publik saat baru rilis trailernya. Banyak yang menyayangkan Iqbaal Ramadhan yang dipilih sebagai pemeran Dilan. Saat itu media sosial penuh dengan hujatan yang mengritik trailernya.
3. Ruqyah, posternya mirip dengan film The Last Exorcism.
foto: Istimewa
Film yang dibintangi Celine Evangelista ini sempat mendapat kritikan pedas dari warganet setelah merilis poster resminya. Pasalnya pose Celine dalam poster tersebut disebut mirip film Hollywood berjudul The Last Exorcism. Tak hanya itu, jalan cerita film ini dinilai sangat menyerupai film Malaysia berjudul Munafik.
4. Romeo & Rinjani, pakaian yang dianggap tak pantas.
foto: YouTube/StarvisionPlus
Film ini diperankan Deva Mahendra, Kimberly Ryder dan Alexa Key yang rilis pada tahun 2015 yang lalu. Beberapa bulan sebelum tayang, film ini merilis posternya di beberapa media sosial. Namun sayangnya tak mendapat antusias dari penonton lantaran pakaian yang digunakan Alexa. Menggunakan kaos yang cukup terbuka ini dinilai tak pantas, terlebih film ini menceritakan tentang pendakian ke gunung.