Brilio.net - Film Kadet 1947 yang dirilis November lalu ternyata cukup mendapat perhatian penikmat film. Film yang bercerita tentang aksi heroik para tentara TNI Angkatan Udara yang menyerang maskas Belanda di tiga kota di Jawa Tengah tersebut memang menyajikan kisah militer dengan cara berbeda.
Bukan hanya menampilkan aksi-aksi militer namun juga dibumbui alur cerita romantis. Selain itu, film ini sarat dengan pesan edukasi mengenai keberanian para siswa AU atau yang biasa disebut kadet saat melakukan aksinya.
BACA JUGA :
Dinilai jelek para kritikus, 10 film ini malah laris ditonton
Untuk membumikan film berdurasi 110 menit ini, para pemain dan produser menyambangi berbagai lembaga. Terbaru mereka mengunjungi Kota Cilegon untuk menggelar nonton bareng (nobar) bersama karyawan Krakatau Steel (KS) di Gedung Bioskop Transmart, Cilegon, yang masih berada di area bisnis kawasan industri, yang pengelolaannya berada dibawah anak perusahaan KS yakni Krakatau Sarana Properti (KSP).
Dari film ini, kita mendapatkan pesan dan pembelajaran moral mengenai pentingnya semangat kerjasama, cinta Tanah Air, mempunyai keberanian dalam bertugas dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, ujar Direktur Utama KSP, Ridi Djajakusuma.
BACA JUGA :
Kalau main film komedi romantis, kamu bakal dapat peran apa sih?
Para pekerja pun sangat antusias menyaksikan film Kadet 1947 yang menjadi satu-satunya film nasional bertemakan sejarah yang rilis tahun ini. Film ini tidak hanya sekedar memberikan hiburan semata tapi juga membawa dampak positif bagi karyawan yang hadir lewat pesan moral yang disampaikan.
"Terima kasih atas sambutan hangat dan antusias karyawan Kraktau Steel dan KSP yang mendukung dan menfasilitasi kehadiran Kadet 1947 di Kota Cilegon. Kegiatan ini sekaligus juga untuk mendekatkan diri kepada pecinta film di Kota ini. Kadet 1947 memang berbeda dan terbilang nekat karena kami harus bersaing dengan genre lainnya di lanskap sinema asing maupun lokal saat ini, ungkap produser Kadet 1947, Tesadesrada Ryza.
Film ini bisa mendapat perhatian karena menawarkan daya tarik yang berbeda mulai dari ide cerita yang merupakan sejarah kecil ataupetite historis, termasuk dalam unsursinematografi, dan visualnya. Selain itu film ini juga dilakoni sejumlah aktor yang juga baru pertama kali berakting dalam genre drama heroik seperti Bisma Karisma (Sigit), Kevin Julio (Mul), Marthino Lio (Adji), Omara Esteghlal (Har), Wafda Saifan (Tardjo), Chicco Kurniawan (Dul), dan Fajar Nugra.
"Filmnya bagus dan berhasil membius emosi penontonnya. Alurnya juga enak untuk diikuti, ada unsur persahabatan, cinta, dan konflik serta unsur humor dan heroik, kata Saeful Rochman, Coorporate Secretary KSP.
Lewat kegiatan ini, diharapkan film Indonesia terus bangkit dan juga bisa menjadi tuan rumah yang baik di negeri sendiri, terlepas dengan suguhan genre filmnya yang berbeda.