Produser eksekutif film Bonnie, Ical Labarani, mengungkapkan alasannya menggandeng Fandy sebagai action director. Ia ingin memberikan ruang kepada orang-orang yang spesialis di bidang laga untuk berkarya dalam sebuah film.
BACA JUGA :
11 Film Korea action populer, banyak baku hantam yang menegangkan
foto: brilio.net/Dewi Suci
"Saya sendiri sejak tahun 2010 sudah bergelut di dunia action. Saya juga ingin memberikan ruang dan kesempatan kepada orang yang spesialis di bidang tersebut untuk berkolaborasi dalam membuat sebuah karya," ungkap Ical.
Sutradara dan penulis skenario film Bonnie, Agus H Mawardy, juga mengungkapkan bahwa ide film ini sudah dibangun sejak 2015 dan akhirnya saya dipertemukan dengan Tawang Khan Production pada akhir 2022. Menurutnya, film Bonnie menjadi salah satu simbol kekuatan perempuan.
BACA JUGA :
11 Film Netflix action petualangan menegangkan, penuh baku hantam
"Cerita Bonnie ini sudah lama sejak tahun 2015. Saya mengangkat isu tentang kekerasan, penindasan, dan pelecehan seksual terhadap perempuan. Bagi saya, perempuan adalah simbol kekuatan dan di dunia ini yang paling kuat itu adalah perempuan," ujar Agus.
Agus juga membeberkan bahwa film ini banyak memakai diksi-diksi seperti di dalam puisi. Film Bonnie memasukkan dua puisi karya mendiang Umbu Landu Paranggi sebagai dialog di dalam film.
"Dalam menulis skenario, saya berkolaborasi dengan Rita D. Skenario film Bonnie ada bahasa sastra, termasuk kita gunakan dua puisi karya mendiang Umbu Landu Paranggi," tambahnya.
Proses produksi film Bonnie memakan waktu sekitar 6 bulan, mulai dari workshop sampai proses syuting. Ical juga menceritakan proses casting pemain hingga akhirnya memutuskan untuk memilih Livi Ciananta sebagai pemeran utama dalam film Bonnie.
Menurutnya, Livi memiliki keunikan dan kecocokan untuk memerankan karakter Bonnie yang tangguh. Selain itu, Ical juga ingin memberikan ruang dan kesempatan kepada aktor-aktor muda untuk bermain di dalam sebuah film.
"Kalau untuk mencari talent, kami punya keyakinan bahwa skenario akan mencari karakternya sendiri. Salah satunya Livi. Awalnya, ia mengantarkan temannya casting, tapi kita justru melihat ada keunikan dari Livi Ciananta dan akhirnya Livi yang kami pilih untuk memerankan Bonnie," ujar Ical.
foto: brilio.net/Dewi Suci
Film Bonnie juga menjadi karya debut Livi Ciananta di dunia perfilman Tanah Air. Melakoni pengalaman perdananya sebagai aktris, Livi mengaku senang melihat hasil kerja kerasnya bersama tim saat menyaksikan trailer film Bonnie.
"Aku pribadi adalah tipe orang yang suka tantangan. Jadi ketika mendapatkan tawaran film ini, aku mau coba walaupun aku tahu prosesnya nggak mudah. Proses jatuh bangun tersebut akhirnya berbuah manis. Aku senang melihat trailernya," ujar Livi.
foto: brilio.net/Dewi Suci
Ariyo Wahab juga membagikan pengalamannya saat bermain dalam film laga satu ini. Ia mengaku sempat menganggap enteng adegan action dalam film Bonnie. Namun setelah menjalani proses syuting, ia menyadari bahwa film ini memiliki jalan cerita yang menarik. Ariyo juga mengatakan bahwa film ini menjadi salah satu karya yang berkesan sepanjang ia berkarier di dunia film.
"Terus terang saat awal aku ditawarin, aku anggap enteng film ini. Aku pikir actionnya semana sih. Tapi ternyata seluruh tim memberikan tratment yang matang. Kalau aku tidak melakukan sistem yang mereka kasih ke aku, mungkin aku nggak bisa semaksimal ini. Dan ternyata ceritanya sangat bagus. Ini akan menjadi film yang sangat berkesan sekali selama aku bermain film," ungkapnya.
Selain Livi dan Ariyo, Reza Hilman yang berperan sebagai Gaga juga mengatakan bahwa film Bonnie memiliki cerita drama dan action yang sama-sama kuat. Dan hal itulah yang membuat film Bonnie sangat powerful.
"Film ini beda dari film action gue sebelumnya. Bukan sekadar action aja yang full power, tapi juga secara dramanya kuat. Jadi balance antara part action dan dramanya. Itu juga yang bikin film ini powerful. Untuk menerima project ini, gue sangat tidak pikir panjang karena part actionnya sangat meyakinkan," ungkap Reza.