Brilio.net - Siapa sih yang nggak suka film animasi atau kartun. Film yang mengangkat cerita seru, lucu, dan menghibur. Film animasi ini ditonton oleh segala kalangan, dari anak kecil hingga orang dewasa.
Animasi sendiri merupakan gambar bergerak dari kumpulan objek gambar yang disusun rapi. Dari rangkaian gambar kartun tersebut disusun dan diatur menjadi sebuah animasi. Zaman modern sekarang dengan bantuan komputer animasi sudah bisa dibentuk dalam dua dimensi maupun tiga dimensi.
BACA JUGA :
Momen Raja Malaysia ingin cium istrinya ini bikin gemas
Selain menyenangkan, kini film animasi telah berkembang menjadi media yang mengirimkan pesan dengan cara yang paling asyik dan mudah. Bahkan, penonton film animasi ini disukai banyak orang lintas generasi. Selain Indonesia, Malaysia juga telah menghasilkan film dan serial animasi berkualitas.
Seperti yang kita ketahui ada Upin & Ipin yang sempat masuk nominasi untuk Oscar. Ada juga film Boboiboy yang paling baru tak kalah mencuri perhatian. Selain itu, Malaysia baru-baru ini membuat film animasi lain yang bisa mereka banggakan, yaitu Batik Girl. Film animasi dari R&D Studios ini telah tayang perdana di 26 ajang festival di 17 negara.
Film yang menginspirasi ini mengisahkan tentang seorang gadis Terengganu yang mendedikasikan dirinya ke dunia lukisan batik. Film animasi dan desain seni dari film ini sangat mengejutkan. Film ini jelas menunjukkan betapa banyak keragaman dan kreativitas yang apik.
BACA JUGA :
Presiden Jokowi ajak anak muda menyintai dan memanggungkan batik
Selain itu, film ini telah membuat bangsa Malaysia bangga. Batik Girl telah ditayangkan melalui banyak festival dan telah menerima pujian positif dari beberapa negara. Pengemasan ceritanya dalam bentuk seni pun tak luput dari perhatian publik. Tak heran, Batik Girl menerima penghargaan Honorable Mention in Audience Favorites di Florida Animation Festival di antara penghargaan lainnya.
Irwan Junaidy, co-creator dan sutradara Batik Girl mengatakan, film ini mengeksplorasi tema-tema cinta keluarga dengan sorotan utama sebagai seorang nenek dan hubungan asmara cucunya yang indah. Film ini bukan hanya roller coaster emosional, banyak juga penelitian yang dilakukan dalam seni pembuatan batik.
Dalam setahun, perlu waktu selama delapan bulan untuk mengembangkan cerita. Sementara untuk proses produksinya membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 bulan.