Brilio.net - Penikmat film Indonesia pasti nggak asing lagi dengan film karya anak bangsa seperti Filosofi Kopi, Surat dari Praha, dan Wiro Sableng 212. Di balik film-film tersebut, ada sutradara jenius, Angga Dwimas Sasongko. Pria kelahiran Jakarta ini memang punya prestasi gemilang di industri perfilman Indonesia.
CEO dan Founder dari Visinema Pictures ini tak pernah takut akan tantangan. Terbukti, dirinya sukses menyutradarai berbagai genre film. Di serial Filosofi Kopi, Angga bermain dengan genre drama yang membekas di hati. Sebaliknya, film Wiro Sableng 212 penuh dengan aksi menantang dan adegan laga yang keren.
BACA JUGA :
7 Fakta syuting web series Tepian Kelana, pemain dikencingi monyet
Kepiawaiannya dalam membuat film berkualitas, apapun genrenya, mengukuhkan Angga Dwimas Sasongko sebagai film maker jempolan. Terbaru, Angga Dwimas merilis film Terlalu Tampan yang terinspirasi dari karya webtoon. Kali ini, Angga bermain di genre drama komedi yang sukses mengocok perut. Angga Dwimas telah membuktikan kepiawaiannya sebagai film maker di film ini dengan berperan sebagai executive producer dan nggak melulu sutradara saja.
Di balik kesuksesannya, Angga mempunyai beberapa rahasia untuk berkarier di industri film Indonesia. Seperti apa? Dilansir Brilio.net dari berbagai sumber, Senin (18/2) ini lima rahasianya.
1. Cari tahu tentang audiens film yang akan kamu buat.
BACA JUGA :
10 Potret Rosa Salazar, pemeran utama di film Alita: Battle Angel
foto: Instagram/@anggasasongko
Membuat film tidak boleh sembarangan. Kamu harus menentukan terlebih dahulu siapa audiens film-mu nanti. Misalnya, film yang penuh dengan kekerasan dan darah, tentu tak cocok untuk anak-anak.
Usahakan film karyamu bisa bermanfaat untuk penonton yang lebih luas. "Aku rasa yang paling penting adalah kesadaran bahwa konten ini membidik siapa untuk jadi target marketnya? Bagaimana ini dipromosikan?" tegas Angga Dwimas seperti dilansir Brilio.net dari kapanlagi.com.
2. Posisikan diri jadi penonton.
foto: Instagram/@anggasasongko
Untuk bisa menghasilkan film yang berkualitas, Angga Dwimas memposisikan dirinya sebagai penonton dalam membuat karya. "Kalau saya merasa kalau saya bikin film, saya jadi penonton juga. Jika saya menjadi penonton, apa yang rasain sih? Dan saya berusaha membantu diri saya untuk bisa bersatu jadi penonton," ujarnya.
3. Inovatif, jangan terjebak pada film yang sedang tren.
foto: Instagram/@anggasasongko
Jumlah penonton film di Indonesia memang meningkat dari tahun ke tahun. Angga Dwimas mengatakan bahwa tren ini jangan membuat sutradara terlena. Sutradara harus tetap berinovasi dan jangan membuat film yang mainstream dan trendi.
"Angka penonton bagus, tapi juga harus hati-hati. Jangan take for granted antusias penonton hari ini. Caranya adalah produser nggak bermain aman dengan bikin film yang trendy, tapi juga bikin film yang unprogramming," kata Angga.
4. Punya 'purpose' dalam membuat karya.
foto: Instagram/@anggasasongko
Bagi Angga Dwimas, seorang film maker harus mempunyai 'purpose' dalam membuat karya. "Dari keinginannya dia sebagai kreator mau berkarya tuh buat apa," ungkapnya.
Selain purpose, kemudian ada cerita yang baik dan produksi terencana, Angga Dwimas juga menekankan perlunya mempunyai talent mumpuni.
"Untuk kita bisa memproduksi dan meng-create talent lebih baik dan lebih banyak, satu-satunya cara adalah mentorship," tegasnya.
Lebih lanjut Angga Dwimas menjelaskan bahwa ini bukan semata menemukan talent baru, melainkan juga melatih talent-talent tersebut sehingga nantinya dalam proses kreatif, seseorang yang ahli atau mentor pun bisa sama-sama belajar.
Nah, prinsip inilah yang ingin ditularkan Angga Dwimas sama kamu semua yang ingin memantapkan skill jadi film maker. Yup, Angga Dwimas bakal menjadi mentor sekaligus partner mewujudkan ide-ide video cemerlang kamu lewat HP Mentorship Project.
HP Mentorship project adalah sebuah program dari HP Indonesia yang memberikan kesempatan untuk kamu yang punya aspirasi jadi content creator di bidang fotografi atau filmmaking. Melalui program ini, kamu bisa punya kesempatan belajar langsung sama ahlinya untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan kreatif. Jadi, jangan lewatkan kesempatan berharga ini.
Caranya juga cukup mudah lho, Sobat Brilio! Kamu tinggal mengirim ide kreatifmu ke sini sebelum 7 Maret 2019. Jangan lupa untuk menyertakan data diri dan proposal ide kreatifmu.
Butuh informasi lebih lanjut? Yuk, klik di sini. Bagaimana, berani menerima tantangan ini, Sobat Brilio?
5. Jangan remehkan dunia digital.
foto: Instagram/@anggasasongko
Perkembangan dunia digital sangat luar biasa beberapa tahun belakangan. Seseorang bisa dengan mudah mengunggah karyanya di YouTube, Instagram, atau media sosial lainnya.
Penonton pasti minta lebih dan lebih dari seorang sutradara. "Karena saya yakin penonton akan minta lebih. Kalau kita tenang berjalan sementara penonton jalan duluan, kita takut akan jadi bubble," tutur pria kelahiran 11 Januari ini.