1. Home
  2. »
  3. Film
19 September 2024 08:05

Review film "Ketika Berhenti di Sini”, kisah cinta yang emosional

Disutradarai oleh Umay, film ini mengambil inspirasi dari karya Hollywood "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" (2004). Brilio.net

Brilio.net - "Ketika Berhenti di Sini" hadir sebagai sebuah karya yang menawarkan perspektif baru dalam kancah perfilman Indonesia. Film drama romantis ini berhasil menggabungkan unsur fiksi ilmiah dengan kisah cinta yang mendalam, menciptakan pengalaman menonton yang unik dan memikat.

Disutradarai oleh Umay, film ini mengambil inspirasi dari karya Hollywood "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" (2004). Referensi terhadap film tersebut bahkan ditampilkan secara jelas dalam "Ketika Berhenti di Sini". Meskipun demikian, film ini tetap memiliki alur cerita yang sangat berbeda dari sumber inspirasinya tersebut.

BACA JUGA :
Beri pengalaman personal ke pelanggan, gerai ini gunakan konsep "Uncommon Common"


Bukannya menghadirkan kisah cinta yang penuh kebahagiaan, "Ketika Berhenti di Sini" berani menampilkan kisah cinta yang tragis dan cenderung depresif. Cerita berpusat pada hubungan antara Dita dan Ed, yang diperankan dengan apik oleh Prilly Latuconsina dan Bryan Domani. Kedua aktor ini menunjukkan chemistry yang kuat, membuat interaksi mereka terasa nyata dan menyentuh. Prilly khususnya memberikan penampilan yang mengesankan, mampu menyampaikan kedalaman emosi karakternya dengan sangat meyakinkan.

Film ini tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga mengangkat isu-isu kontemporer seperti ketergantungan teknologi, khususnya Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI). Melalui narasi yang disajikan, penonton diajak untuk merefleksikan dampak teknologi terhadap hubungan manusia dan kesehatan mental.

Dari segi visual, "Ketika Berhenti di Sini" menawarkan pengalaman sinematik yang menarik. Penggunaan efek visual untuk menggambarkan elemen AR dan AI dalam film cukup mengesankan, menambah dimensi pada narasi yang disajikan.

BACA JUGA :
Dengan lineup international, City Camp 2024 bakal menyuguhkan panggung Stage 360° yang unik

Secara keseluruhan, "Ketika Berhenti di Sini" berhasil memadukan drama romantis dengan elemen fiksi ilmiah, menghasilkan karya yang provokatif dan emosional. "Ketika Berhenti di Sini" bukan sekadar film cinta biasa. Ia mengajak penonton untuk merenungkan makna cinta, kehilangan, dan peran teknologi dalam kehidupan modern. Bagi pecinta film Indonesia yang menginginkan sajian berbeda dari drama romantis pada umumnya, film ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Kini, kamu bisa menonton film "Ketika Berhenti di Sini" di Netflix.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags