Brilio.net - Film "Marni: The Story of Wewe Gombel" merupakan salah satu karya terbaru dalam genre horor Indonesia yang mengangkat kisah legendaris dari mitologi lokal. Disutradarai oleh Billy Christian, film ini menampilkan perpaduan antara elemen horor dan drama emosional yang mendalam. Dengan latar belakang cerita yang kuat dan karakter yang kompleks, film ini berusaha menggambarkan bukan hanya ketakutan, tetapi juga perjalanan psikologis dari para tokohnya.
Mengambil setting di sebuah desa terpencil, "Marni" tidak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga menyentuh tema-tema sosial yang relevan. Film ini berhasil menarik perhatian penonton dengan cara yang unik, menjadikannya salah satu film horor yang layak untuk disaksikan di bioskop. Dengan akting memukau dari para pemeran utama, film ini menghadirkan pengalaman sinematik yang tidak terlupakan.
BACA JUGA :
Ulasan film "Tangled", sebuah petualangan penuh humor
Sinopsis film "Marni: The Story of Wewe Gombel"
foto: imdb.com
Film ini berkisar pada keluarga Rahayu (diperankan oleh Hannah Al Rashid) yang pindah ke desa terpencil bersama kedua anaknya, Anisa (Amanda Rigby) dan Aan (Athar Barakbah). Perpindahan ini awalnya tampak sebagai langkah baru dalam hidup mereka setelah perceraian Rahayu. Namun, desa tersebut menyimpan rahasia kelam yang segera terungkap ketika Aan menghilang secara misterius.
BACA JUGA :
Review film horor Panggonan Wingit, kisah dibalik kamar misterius yang bikin merinding
Ketika pencarian dimulai, terungkap bahwa Aan telah diculik oleh Wewe Gombel, sosok hantu terkenal dalam mitologi Indonesia yang dikenal suka menculik anak-anak menjelang Maghrib. Cerita ini kemudian mengungkap asal-usul Marni, sosok di balik Wewe Gombel, yang merupakan seorang gadis penjual jamu dengan nasib tragis. Dalam usaha untuk menyelamatkan Aan, Anisa berjuang melawan teror dan mencari kelemahan Wewe Gombel. Ketika Aan ditemukan kembali, ia mengalami perubahan psikologis akibat pengalaman traumatisnya.
Alasan harus menyaksikan Marni: The Story of Wewe Gombel
- "Marni" menawarkan narasi yang kuat dengan penggambaran mendalam tentang trauma dan pencarian keadilan. Cerita ini tidak hanya berfokus pada elemen horor tetapi juga pada hubungan keluarga dan dampak psikologis dari pengalaman traumatis.
- Penampilan Ismi Melinda sebagai Marni sangat mengesankan, berhasil menampilkan emosi kompleks dari karakter yang tragis. Akting para pemeran lainnya juga menambah kedalaman cerita.
- Efek visual dalam film ini dirancang dengan baik, terutama saat menampilkan sosok Wewe Gombel. Hal ini memberikan nuansa seram dan meningkatkan ketegangan selama film berlangsung.
Mengangkat Legenda Lokal: Film ini memberikan perspektif baru tentang salah satu legenda urban paling terkenal di Indonesia, membuatnya relevan bagi penonton yang ingin memahami budaya lokal lebih dalam.
Fakta menarik mengenai film Marni: The Story of Wewe Gombel
1. Inspirasi dari mitos
Wewe Gombel adalah hantu legendaris dalam budaya Indonesia yang sering digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak keluar rumah menjelang malam.
2. Perbandingan dengan karya sebelumnya
Film ini dapat dibandingkan dengan karya Joko Anwar tentang Wewe Gombel dalam bentuk serial, menunjukkan bagaimana sutradara berbeda menangani tema yang sama dengan pendekatan unik masing-masing.
3. Tema sosial
Selain horor, film ini juga mengeksplorasi tema keadilan sosial dan dampak trauma pada anak-anak, menjadikannya lebih dari sekadar film horor biasa.