Brilio.net - Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" (MENANTI) karya sutradara Iwan Kurniawan menawarkan sebuah pengalaman sinematik yang memadukan drama romantis dengan sentuhan komedi. Mengambil latar di Desa Selo, Jawa Tengah, dan Istanbul, Turki, film ini tidak hanya menyajikan kisah cinta yang menyentuh tetapi juga mengangkat tema penting tentang kesetiaan dan pengorbanan. Dengan durasi 114 menit, film ini menjanjikan penonton sebuah perjalanan emosional yang penuh warna.
Kisah ini berfokus pada seorang gadis desa bernama Kemuning, yang berjuang mengejar impian akademisnya di luar negeri. Dalam perjalanan tersebut, Kemuning dihadapkan pada dilema cinta yang rumit saat ia harus memilih antara kesetiaan kepada kekasihnya di Indonesia dan perasaan yang tumbuh untuk Dewo, seorang pria yang ia temui di Turki. Dialog dalam film ini disusun dengan nuansa puisi, menciptakan pengalaman teaterikal yang menggugah perasaan.
BACA JUGA :
Review film horor Janji Darah, ketika janji masa lalu menuntut pembayaran
Sinematografi film ini juga layak dicatat, dengan pengambilan gambar yang memukau dan penggunaan warna cerah untuk menciptakan suasana hangat. Iwan Kurniawan berhasil menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat tentang cinta dan bakti kepada orang tua.
Sinopsis film Mungkin Esok, Lusa atau Nanti
"Mungkin Esok Lusa atau Nanti" mengikuti perjalanan Kemuning, seorang gadis desa cerdas yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Turki. Sebelum berangkat, ia telah berjanji kepada kekasihnya, Raditya, bahwa ia akan menunggu hingga mereka bisa bersama. Di Turki, Kemuning bertemu Dewo, sahabat Raditya, yang jatuh cinta padanya. Meskipun Dewo menyatakan perasaannya, Kemuning tetap setia pada janjinya kepada Raditya.
Namun, kehidupan membawa kejutan ketika Raditya mengumumkan bahwa ia akan menikahi wanita pilihan ibunya tanpa sepengetahuan Kemuning. Hati Kemuning hancur mendengar berita tersebut, dan ia harus berjuang untuk bangkit dari keterpurukan sambil mencari cara untuk move on dari cinta pertamanya. Film ini menggambarkan perjalanan emosional Kemuning dalam menghadapi pengkhianatan dan menemukan kembali jati dirinya.
BACA JUGA :
Review film horor Mantra Surugana, kengerian yang mencekam di balik tradisi
Alasan harus menyaksikan film Mungkin Esok, Lusa atau Nanti
Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta biasa. Dengan dialog puitis dan sinematografi yang memukau, film ini memberikan pengalaman visual dan emosional yang mendalam. Pesan moral tentang kesetiaan dan bakti kepada orang tua menjadi inti dari cerita, menjadikannya relevan bagi generasi muda saat ini.
Selain itu, film ini juga menyajikan komedi ringan yang membuat penonton tertawa sekaligus merasakan kedalaman emosi karakter. Penampilan para aktor muda dan senior memberikan warna tersendiri dalam film ini. Dengan semua elemen tersebut, "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" adalah pilihan tepat bagi siapa saja yang mencari hiburan berkualitas dengan pesan positif di dalamnya.