Brilio.net - Ingat pepatah Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah? Ini adalah gambaran realitas bagaimana sosok seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sepanjang hayat. Sebaliknya, sang anak belum tentu memiliki kasih yang sama kepada ibunya.
Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa seorang ibu memiliki peran yang sangat besar dalam membesarkan, merawat, dan mendidik anak. Sejak dari dalam kandungan hingga melahirkan, seorang ibu harus bertaruh nyawa demi sang anak. Setelah itu, ibu juga masih harus menyusui si anak dengan tulus dan penuh kasih sayang.
BACA JUGA :
Film Sleep Call rilis poster dan trailer resmi, teror hantui Laura Basuki
Sebaliknya, dalam proses perjalanan hidup seorang anak menuju dewasa, sering ditemui konflik dengan sang ibu akibat perbedaan pandangan. Realitas inilah yang diangkat Ruang 29 Pictures dalam film perdananya berjudul Satu Hari Dengan Ibu (SAHDU) yang akan tayang pada 21 September mendatang di seluruh jaringan bioskop XXI di Indonesia.
Dalam menggarap film ini, Ruang 29 Picturesberkolaborasi dengan Komunitas Masjid Kapal Munzalan, Kubu Raya, Kalimantan Barat dan komunitas Musawarah. Kedua komunitas ini sekaligus menjadi inisiator film ini.
BACA JUGA :
Vakum 20 tahun kini comeback di film Suzanna, ini 9 potret lawas Sally Marcellina 'Gadis Warkop'
Film ini dibintangi artis muda berbakat Chand Kelvin yang memerankan karakter Dewa, anak yang telah tumbuh dewasa dan bergumul menemukan makna berbakti kepada orangtua, khususnya ibu.
Jajaran pemain utama lainnya adalah aktris senior berbakat Vonny Anggraini yang memerankan sosok Ibu, model dan aktris muda Vebby Palwinta, Muzzaki Ramdhan, Hifdzi Khoir, M Rizky dengan special performance dari Rizal Armada, Ivan Govinda, Ricky Perdana, dan Cupink Topan.
Alur cerita yang relate dengan orang kebanyakan
Kekuatan film ini terletak pada jalinan cerita yang dibangun tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak. Film ini mengangkat kisah Dewa yang tinggal bersama ibunya, seorang single parent karena ditinggal wafat suaminya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sementara, Dewa sibuk dengan pekerjaan serta kegiatannya di Jakarta.
Sehingga, ia tidak memiliki banyak waktu berkualitas untuk berinteraksi bersama sang ibu. Kisah ini kerap terjadi dalam relasi ibu dan anak dewasa yang sudah memiliki pekerjaan dan aktivitas sendiri di luar rumah.
Meski begitu sang ibu terus memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak dalam bentuk perhatian yang kadang dipahami anak sebagai pengekangan.
Film ini bertujuan memberitahu bahwa ibu adalah sosok istimewa. Selagi masih ada sosok ibu, sayangi dan berbaktilah padanya, ujar Ustadz Luqmanulhakim, pendiri sekaligus pengasuh Masjid Kapal Munzalan.
SAHDU disutradarai Muhammad Amrul Ummami yang terkenal melalui karya trilogi film pendek Cinta Subuh (2016) dan film Mengejar Halal (2017). Menurutnya, film SAHDU ingin mengajak penonton berimajinasi dengan berbagai pertanyaan sederhana yang membentuk relasi ibu-anak menjadi bermakna, tetapi kerap dibiarkan lewat begitu saja.
Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti siapakah yang membangunkan setiap pagi, menelepon jika sudah malam belum kembali ke rumah, dan siapa yang mengingatkan untuk menjalankan ibadah dengan baik adalah beberapa contoh relasi ibu-anak yang coba diangkat serta dimaknai lebih dalam pada film ini, ujar Amrul.
Rangkaian special screening
Film SAHDU akan menggelar special screening di sejumlah kota di Indonesia seperti Solo, Bandung, Pontianak, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Sementara Gala premiere akan digelar di Jakarta pada 14 September.