Alur cerita yang relate dengan orang kebanyakan
BACA JUGA :
Film Sleep Call rilis poster dan trailer resmi, teror hantui Laura Basuki
Kekuatan film ini terletak pada jalinan cerita yang dibangun tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak. Film ini mengangkat kisah Dewa yang tinggal bersama ibunya, seorang single parent karena ditinggal wafat suaminya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sementara, Dewa sibuk dengan pekerjaan serta kegiatannya di Jakarta.
Sehingga, ia tidak memiliki banyak waktu berkualitas untuk berinteraksi bersama sang ibu. Kisah ini kerap terjadi dalam relasi ibu dan anak dewasa yang sudah memiliki pekerjaan dan aktivitas sendiri di luar rumah.
Meski begitu sang ibu terus memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak dalam bentuk perhatian yang kadang dipahami anak sebagai pengekangan.
BACA JUGA :
Vakum 20 tahun kini comeback di film Suzanna, ini 9 potret lawas Sally Marcellina 'Gadis Warkop'
Film ini bertujuan memberitahu bahwa ibu adalah sosok istimewa. Selagi masih ada sosok ibu, sayangi dan berbaktilah padanya, ujar Ustadz Luqmanulhakim, pendiri sekaligus pengasuh Masjid Kapal Munzalan.
SAHDU disutradarai Muhammad Amrul Ummami yang terkenal melalui karya trilogi film pendek Cinta Subuh (2016) dan film Mengejar Halal (2017). Menurutnya, film SAHDU ingin mengajak penonton berimajinasi dengan berbagai pertanyaan sederhana yang membentuk relasi ibu-anak menjadi bermakna, tetapi kerap dibiarkan lewat begitu saja.
Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti siapakah yang membangunkan setiap pagi, menelepon jika sudah malam belum kembali ke rumah, dan siapa yang mengingatkan untuk menjalankan ibadah dengan baik adalah beberapa contoh relasi ibu-anak yang coba diangkat serta dimaknai lebih dalam pada film ini, ujar Amrul.
Rangkaian special screening
Film SAHDU akan menggelar special screening di sejumlah kota di Indonesia seperti Solo, Bandung, Pontianak, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Sementara Gala premiere akan digelar di Jakarta pada 14 September.