Brilio.net - Kabar bahagia datang dari film animasi karya anak bangsa, Riki Rhino. Sebab film tersebut akan melebarkan sayapnya ke kancah internasional.
Film yang bercerita tentang konservasi satwa langka untuk melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan itu sudah ditayangkan di Indonesia pada 27 Februari 2020 lalu. Dan nantinya akan diputar di Inggris, dan sejumlah negara lainnya di Eropa dan Amerika.
BACA JUGA :
3 Fakta Hoala & Koala, animasi 3D Indonesia mejeng di billboard dunia
Produser film Riki Rhino, Lucky Lukman Hakim mengatakan tentu jadi kebanggaan tersendiri ketika film animasi lokal bisa tembus kancah internasional. Sepengetahuan saya ini (film lokal) pertama yang tembus ke pasar luar negeri, dubbing-nya artis luar negeri, ujarnya kepada media dalam konferensi pers Riki Rhino baru-baru ini.
Lucky menjelaskan bahwa tak mudah sebuah film lokal tembus ke pasar internasional. Salah satu alasan film tersebut dilirik karena mengangkat topik yang sedang hangat di dunia.
Semua orang aware terhadap sebab akibat apa yang kita lakukan terhadap alam. Ketika isu bumi kita angkat, jadi sesuatu awarness yang perlu ditingkatkan. Kalau bicara soal konservasi mereka sangat tertarik, tuturnya.
BACA JUGA :
Rilis era 60-an, begini sejarah debut 8 anime di tiap genre
Lantas seperti apa fakta film Riki Rhino yang akan tayang di pasar internasional? Berikut rangkumannya, Kamis (28/10).
1. Menceritakan tentang satwa langka
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Film tersebut menceritakan tentang Riki, badak Sumatera muda yang kehilangan cula karena dicuri. Riki mulai petualangan seru bersama Beni.
Akhirnya Riki menemukan cula dengan kekuatan tersembunyi yang diperoleh dari hewan yang diselamatkannya. Kekuatan ini membuat Riki mempu melakukan keahlian hewan lain dalam waktu tertentu.
Produser film Riki Rhino, Genesis Timotius mengatakan dalam proses penggarapan film ini memang tak mudah, dan membutuhkan waktu cukup lama karena harus melihat langsung habitat asli badak di Way Kambas.
"Kita research satwa langka sampai kirim tim ke Way Kambas, mempelajari bentuk dan gerak geriknya biar sesuai dengan bentuk aslinya. Cari cast yang pas sampai produksi total 4,5 tahun," ucap Genesis.
2. Ditayangkan di beberapa negara
foto: Instagram/@rikirhinomovie
Nantinya film Riki Rhino akan tayang di beberapa negara, seperti Inggris dan berlanjut di berbagai negara lain seperti Amerika Latin, Afrika, Turki dan Malaysia.
Pemilihan negara itu sekitar 6 bulan, lalu ada festival di UK, kita masukin dan mereka satu-satu datang ke kita untuk nego ambil film ini. So far yang kita dapar di UK, udah signing Afrika, Turki, Amerika Latin dan Malaysia. Bulan depan ada film market di LA, kita mungkin ke sana. Dan kita berharap diterima, tuturnya.
3. Pemilihan dubber
foto: Instagram/@rikirhinomovie
Lucky mengatakan saat memilih cast untuk menjadi dubber film tersebut tidak semudah film lokal. Namun ia dan timnya beruntung karena tema yang diangkat dari film tersebut mengangkat konservasi satwa dan memiliki cerita menarik sehingga artis luar tertarik untuk terlibat di film itu.
Menggantikan Hamish Daud, Jennifer castle akan menjadi pengisi suara sebagai Riki. Selanjutnya untuk memerankan karakter Beni adalah aktor Inggris kawakan, Paul Reynolds yang sudah terkenal dengan beberapa film serial TV seperti, Midsomer Murders dan Humans.
Pemilihan Jennifer dan Reynold disesuaikan dengan market di sana. Paul Reynold memang karakter komedian di sana dan sesuai dengan karakter Benny.
4. Akan hadir dalam bentuk game
foto: Instagram/@rikirhinomovie
Untuk semakin memeriahkan film tersebut, Genesis bersama timnya juga akan membuat film Riki Rhino dalam bentuk game di Nintendo Switch. Game tersebut ditargetkan untuk anak-anak dan orang tua sehingga ada bonding antara orang tua dan anak.
Jadi game itu dimainkan berdua, agar ada kerjasama antara orang tua dan anak. Lewat game itu orang tua juga bisa menceritakan tentang satwa langka. Game ini fokusnya di pasar Eropa karena Nintendo ini pasar terbesarnya di Eropa dan Amerika, tuturnya.
5. Dibuat dalam bentuk format lain
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Batavia Pictures melanjutkan kesuksesan dan popularitas karakter badak Sumatera bernama Riki ke kancah film internasional. Selain itu film tersebut juga akan dibuat dalam format lain, yakni pengembangan cafe dan camping ground dengan tema Riki Rhino. Rencananya cafe dan camping ground itu akan dibangun di dalam Allianz Ecopark Ancol.
Untuk cafe target marketnya family, jadi experience antara yang ada di animasi dan nantinya melihat kenyataan. Ada merchendisenya juga. Untuk camping ground masih kita bahas mengenai harga, paketan, bundling, dan lain-lain, tutup Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali.