1. Home
  2. ยป
  3. Film
26 September 2024 10:37

Ulasan film How To Make Millions Before Grandma Dies, kisah yang menyentuh hati

Paling banyak ditonton di Netflix. Annisa Endriyati Utami

Brilio.net - Film "How To Make Millions Before Grandma Dies" telah menarik perhatian banyak orang di seluruh Asia. Film ini menjadi salah satu film buatan Thailand yang menjadi hit box-office terbesar tahun ini. Film debut sutradara Pat Boonnitipat ini berupa drama yang menyentuh hati, mengangkat tema ikatan keluarga dan pentingnya waktu serta komitmen dalam mencapai sesuatu yang berharga.

Film ini sudah dirilis di Netflix untuk kawasan Asia Tenggara mulai 12 September dan akan dirilis di Amerika pada 13 September melalui WellGo USA. Vertigo memiliki hak distribusi di Inggris dan dijadwalkan rilis pada bulan Desember. Ada juga potensi remake karena materi film ini memberikan peran yang menarik dan bersifat universal.

BACA JUGA :
Tulang Belulang Tulang, kisah lika-liku perburuan kerangka leluhur yang penuh emosi dan tawa 


Sinopsis How To Make Millions Before Grandma Dies

Terinspirasi dari keluarga Boonnitipat dan ditulis bersama Thodsapon Thiptinnakom, "How To Make Millions Before Grandma Dies" memiliki premis yang menarik. Karakter utama diperkenalkan dengan cepat pada awal liburan Qingming, saat anggota keluarga berkumpul untuk mengenang dan menghormati yang telah meninggal.

Amah yang sudah tua (diperankan oleh Usha Seamkhum) sangat menghargai tradisi dan ingin semuanya dilakukan dengan benar. Cucu laki-lakinya yang masih muda, M (diperankan oleh Putthipong Assaratanakul), lebih tertarik pada ponselnya dan tidak peduli dengan pentingnya hari tersebut. M dianggap sebagai "tidak berguna" karena telah putus sekolah untuk menjadi pemain game yang tidak sukses.

Setelah terjatuh, Amah dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis menderita kanker stadium empat. Ketiga anaknya harus memutuskan bagaimana merawatnya. M mulai lebih peduli dengan nasib neneknya setelah bertemu dengan sepupunya, Mui (diperankan oleh Tontawan Tantivejakul), yang telah merawat kakeknya dan akhirnya mendapat warisan rumah kakeknya. M mulai menyadari bahwa orang tua yang sudah uzur bisa menjadi potensi sumber penghasilan. Ia memutuskan untuk tinggal bersama Amah dan merawatnya, dengan harapan bahwa pengabdian barunya akan dihargai dengan baik. Barangkali kelak akan mendapat warisan harta.

BACA JUGA :
Review film India Maharaja, kisah perampokan yang menguras emosi dan plot twist mengejutkan

"How To Make Millions" tampaknya menuju arah yang dapat diprediksi, di mana M yang awalnya bersifat materialistis akan melunak melihat kerentanan dan kesehatan neneknya yang menurun. Tampak seperti perjalanan sentimental menuju penebusan, tetapi Boonnitipat mengemasnya dengan pemahaman dan empati yang terasa indah.

Amah yang cerdik tahu persis apa yang dilakukan atau diharapkan cucunya, tetapi tetap menghargai kebersamaannya. Perbedaan generasi memungkinkan hubungan yang lebih jujur di antara mereka. Anak-anak Amah ingin melindunginya dari berita tentang diagnosis kankernya, tetapi M menghormatinya cukup untuk memberitahu yang sebenarnya.

Boonnitipat memberikan ruang bagi cerita untuk berkembang saat penghalang antara nenek dan cucu mulai runtuh. M membantu neneknya menjual bubur, menemaninya ke rumah sakit untuk perawatan kemoterapi, dan memandikannya.

Ada juga waktu untuk membahas kompleksitas keluarga di mana uang, persaingan, dan harapan warisan telah meracuni kasih sayang yang tulus. Anak laki-laki Amah, Soei (diperankan oleh Pongsatorn Jongwilas), selalu terlilit utang dan siap mengeksploitasinya. Anak laki-laki lainnya, Kiang (diperankan oleh Sanya Kunakorn), jarang mengunjungi rumahnya, sementara ibu M, Sew (diperankan oleh Sarinrat Thomas), tidak dihargai dalam masyarakat yang lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan.

"How To Make Millions Before Grandma Dies" mempertontonkan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari; perjalanan ke pasar, janji temu di rumah sakit, pohon delima yang tumbuh di rumah Amah.

Film ini menciptakan dunia dan keluarga yang nyata dan dapat dikenali, membuat keterlibatan emosional kita semakin kuat. Ilustrasi musik yang lembut oleh Jaithep Raroengjai menarik hati.

Penyanyi dan aktor Thailand, Assaratanakul (dikenal sebagai Billkin), tampil dengan tenang dan penuh pemikiran sebagai seorang pemuda yang belajar menghargai bahwa kekayaan hidup tidak selalu terletak pada harta atau properti. Dalam debut filmnya, Seamkhum yang luar biasa membuat Amah menjadi sosok yang bijaksana dan anggun bukan nenek yang tipikal, tetapi seseorang yang cerdik, realistis, dan bertekad untuk memanfaatkan hari-harinya sebaik mungkin.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags