Brilio.net - Instagram menjadi salah satu media yang unggul dalam konten audio-visual. Hadir pada tahun 2010, media ini mengajak penggunanya untuk mengasah kreativitas dalam membuat sebuah karya. Mulai dari foto, video, tulisan, sampai video berdurasi panjang disediakan Instagram dalam memanjakan penggunanya.
Seiring berkembangnya zaman, persaingan media sosial pun semakin ketat. Kehadiran berbagai macam media sosial baru tak sedikit yang membuat para pendahulu harus gulung tikar. Belum lagi beragam fitur menarik yang terus ditawarkan dalam mencukupi kebutuhan penggunanya. Tentu nggak heran kalau kondisi ini membuat para pengguna medsos menjadi tergoda untuk memilih yang terbaik.
Instagram juga nggak mau kalah dalam memberikan penawaran terbaru. Mulai dari stiker, gif, IGTV, dan fitur menarik lainnya digelontorkan untuk mempertahankan para pengguna. Hal ini dirasa beberapa orang cukup efektif, karena terlihat makin banyaknya kreator yang bermunculan dalam membuat konten kreatif.
Sayangnya, persaingan dalam membuat konten ini justru membuat pengguna terlalu fokus pada likes yang dihasilkan. Melihat kondisi ini, tampaknya membuat Instagram ingin mengembalikan fungsi aslinya. Tentu saja, Instagram sebagai wadah untuk berkreasi, melakukan hal spontanitas, dan berbagi cerita.
Perubahan ini membuat Instagram menerapkan kebijakan baru untuk penggunanya. Yang paling menonjol adalah dengan perubahan hilangnya jumlah likes. Kebijakan ini sempat menimbulkan banyak pertanyaan dari para netizen. Terutama dari mereka para influencer yang memanfaatkan Instagram dalam meraup penghasilan.
Nah, dilansir brilio.net dari business2community.com pada Sabtu (15/2), berikut 4 fakta menarik hilangnya jumlah like di Instagram.
1. Alasan hilangnya jumlah likes.
BACA JUGA :
10 Tips jual beli smartphone Android second, biar nggak zonk
foto: freepik.com
Perubahan kondisi tersebut membuat Instagram memberikan pengumuman kepada penggunanya. "Kami ingin pengikut anda fokus pada apa yang anda bagikan, bukan berapa banyak likes yang anda dapatkan dari konten tersebut."
Seperti diketahui, Instagram mengambil langkah dengan menyembunyikan fitur jumlah likes. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan para pengguna. Tindakan Instagram yang juga diterapkan dalam Facebook ini juga bertujuan untuk melindungi influencer kerap jadi sasaran penilaian para netizen.
"Ide ini untuk dicoba untuk mengurangi kompetisi pada Instagram, memberi lebih banyak ruang untuk berinteraksi dengan orang yang mereka cintai, dan juga hal-hal yang menginspirasi mereka," ucap kepala Instagram, Adam Mosseri.
2. Cara kerja kebijakan baru Instagram.
BACA JUGA :
Cara sembunyikan daftar teman di Facebook lewat Android & PC
foto: freepik.com
Untuk kamu para influencer, mungkin sempat memikirkan dampak hilangnya jumlah like pada Instagram. Tapi jangan khawatir, Instagram nggak sepenuhnya menyembunyikan jumlah likes kok. Jumlah tersebut hanya tertutupi untuk pengikutmu.
Tapi sebagai pengguna, akun kamu masih bisa memantaunya dari jumlah statistik likes yang masuk. Akses ini berlaku untuk kamu yang menggunakan Instagram pribadi maupun bisnis.
"Kamu bisa melihat siapa yang menyukai foto ataupun videomu. Kamu bisa mengklik untuk melihat daftarnya," ujar Mark Zuckerberg.
3. Dampak hilangnya likes dari Instagram.
foto: freepik.com
Jumlah likes sering kali dijadikan acuan dalam berbisnis. Semakin banyak jumlah likes yang dihasilkan dianggap semakin menarik konten yang dibuat. Tentu dengan hilangnya likes dari Instagram akan memberikan sedikit perubahan.
Tapi kamu nggak usah khawatir, karena Instagram sudah mengatakan bahwa perubahan ini tidak akan berpengaruh pada pengukuran bisnis. Jadi kamu masih bisa untuk memeriksa semua analisis dan statistik dalam memantau perkembangan kontenmu.
Namun hal ini tidak seutuhnya diterima dengan baik oleh para pengguna. Pro dan kontra bermunculan dengan kebijakan baru Instagram ini. Namun memang sudah ada dukungan dari para influencer dari berbagai industri.
Dengan perubahan kebijakan Instagram ini, diharapkan para influencer bisa lebih fokus terhadap aksi dan kualitas konten mereka. Jadi seharusnya para kreator juga diharapkan tidak hanya fokus pada jumlah likes yang dihasilkan dari konten untuk bersaing dengan influencer lainnya.
Namun dari segi produk, kebijakan hilangnya fitur likes pada Instagram dianggap akan menunjukkan gambaran yang lebih jelas tentang strategi mereka yang akan dilakukan. Tentu saja diharapkan bisa membuat sebuah bisnis bisa lebih berkembang lagi.
4. Cara mengatasi perubahan ini.
foto: freepik.com
Dengan berkembangnya teknologi, kamu sebagai pengguna juga dituntut untuk lebih cepat dalam menyesuaikan perubahan. Untuk kamu yang berbisnis lewat Instagram, perlu melakukan riset untuk produk yang kamu bisniskan.
Kamu bisa mulai dengan lebih fokus pada tindakan dan kualitas konten saat memilih influencer yang akan diajak untuk bekerja sama. Tentu saja hal ini akan lebih meningkatkan keberhasilan produk.