Brilio.net - Pokemon Go masih menjadi "demam" banyak orang. Bukan hanya gamer sejati, orang-orang yang menjadikan game sebagai hiburan semata, bahkan yang sebelumnya nggak terlalu kecanduan game, jadi menggilai game produksi Niantic Inc ini.
Banyak cerita yang muncul terkait bermain Pokemon Go ini. Mulai dari yang lucu, unik, sampai miris. Cerita lucu misalnya muncul pelesetan nama Pokemon Go, unik misalnya ada pengemudi ojek online yang diminta nganterin pemuda mencari Pokemon, dan miris sampai ada yang mengalami kecelakaan saking sibuknya menangkapi Pokemon.
Di Indonesia sendiri, Pokemon Go resmi dirilis pada Sabtu (6/8) lalu. Namun justru sebelum Pokemon Go dirilis resmi itulah, sudah banyak masyarakat Indonesia yang mengunduhnya. Pokemon Go bahkan dikabarkan mendongkrak nilai saham Nintendo yang naik hingga 20% kala itu.
Fenomena Pokemon Go ini tampak bergulir seperti bola es. Tak menutup kemungkinan hal ini adalah trik pengembang untuk "membocorkan" aplikasinya dan "mengecek ombak" di pasar Asia. Seperti diketahui, jumlah penduduk yang mencapai 260 juta jiwa dan perilaku pengguna smartphone yang luar biasa, Indonesia memang menjadi surga bagi pengusaha bisnis startup.
Nah, di tengah hiruk-pikuk kegilaan orang bermain game dengan ciri khas logonya berwarna kuning dan biru tersebut, masih ada orang-orang yang memutuskan nggak ikutan terbawa arus. Kira-kira kenapa, ya? Apakah kamu termasuk orang "antimainstream" ini?
Sebagaimana dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (24/8), berikut lima alasan kamu nggak main Pokemon Go. Bisa jadi kamu memang benar-benar bukan penggila game atau memang nggak ingin kecanduan. Cek, yuk!
1. Pengen quality time sama pasangan.
BACA JUGA :
Perilaku dalam browsing ternyata menunjukkan kepribadian seseorang
foto: soompi.com
Generasi muda jadi generasi yang lagi semangat-semangatnya membangun relasi lawan jenis. Tapi di sisi lain juga getol-getolnya mengikuti tren yang sedang ada, termasuk soal teknologi informasi dan komunikasi. Sebuah data dari agensi digital global, wearesocial menyebutkan pengakses internet utama di Indonesia berada pada rentang usia 18-25 tahun sebanyak 49% dan 26-35 tahun sebanyak 33,8%. Sebanyak 85% dari mereka mengakses internet melalui smartphone. Nggak heran dong, kalau generasi muda disebut identik dengan internet dan smartphone?
Nah, Pokemon Go juga sedang jadi tren game tersendiri yang banyak menyedot kaum muda untuk ikutan main, termasuk di Indonesia. Sayangnya nih, kalau terlalu kecanduan smartphone, apalagi game seperti Pokemon Go, waktu untuk bersama orang terkasih jadi berkurang. Kalau sudah kronis pasangan ngambek, baru deh kamu berhenti main game. Makanya, kamu lebih memilih meluangkan banyak waktu sama pasangan ketimbang mantengin layar buat nangkepin Pokemon Go.
2. Menghindari hilang fokus selama beraktivitas yang berakibat pada celaka.
BACA JUGA :
Tak hanya kuatkan sinyal wifi, 9 router ini multifungsi lho!
foto: dailyoftheday.com
Pokemon Go bikin penggilanya nggak mudah lepas dari layar smartphone. Hal ini disebabkan kamu yang main game ini pasti sering banget ngecek di mana bisa dapetin Pokemon, kan?
Nah, fokusmu yang sering tersita buat main Pokemon Go ini bikin kamu nggak langsung konek sama hal di sekitar. Diajak ngobrol teman sendiri pun sering bilang, "Eh, apa? Kamu bilang apa?", betul nggak? Bahayanya kalau kamu main sambil jalan dan nggak ada yang ngingetin, kamu bisa menabrak tiang, terperosok ke selokan, bahkan bisa aja tersenggol kendaraan bermotor.
Pokemon Go sendiri merupakan game khusus smartphone yang butuh akses internet lancar. Padahal, sebuah fakta menunjukkan bahwa ada sektiar 69,4 juta masyarakat Indonesia aktif menggunakan smartphone. Lantas ada lebih dari 102 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 menurut data dari statista.com. Kemungkinan angka ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun, apalagi kalau akses komunikasi di seluruh Indonesia merata.
Bayangkan aja kalau banyak orang Indonesia aktif smartphone dan punya akses internet super lancar, kemungkinan besar banyak masyarakat pula yang ikutan main Pokemon Go.Kalau sampai dari mereka banyak yang kecanduan, nggak menutup kemungkinan banyak pula orang yang hilang fokus dan mengalami kecelakaan, baik ringan atau berat. Inilah alasan yang bisa bikin kamu memilih nggak main Pokemon Go, yakni untuk keamanan dan kenyamanan diri.
3. Menghindari rasa nggak nyaman.
foto: lifehacker.com
Fenomena Pokemon Go ini bikin orang membaur dengan gamer lain untuk menangkap Pokemon di tempat tertentu dan yang memiliki koneksi internet lancar. Terlebih kamu yang hidup di Pulau Jawa, koneksi internet sudah lancar dengan biaya murah, menjadi alasan besar kamu bisa main Pokemon Go sepuasnya. Soalnya sebuah data dari wearesocial menunjukkan pengakses internet di Pulau Jawa mencapai angka 52 juta!
Nah, bermain Pokemon Go ini berbeda dengan game lain karena game ini menuntut pemainnya untuk aktif bergerak ke berbagai tempat. Sehingga, sangat mungkin bertemu dengan gamer lain. Apalagi sekarang ada komunitas yang bersama-sama mencari Pokemon. Bagi orang yang suka bergaul, tentu nggak jadi masalah. Tapi bagaimana dengan orang pendiam? Sudah pasti merasa nggak nyaman.
Di luar negeri, ada gamer cewek yang diajak kenalan gamer lain saat ramai-ramai bermain Pokemon Go. Bukan hanya diajak kenalan, si gamer cewek ini juga ditanyai macam-macam soal privasi, membuat nggak nyaman. Nah, ini akan menjadi permasalahan kenyamanan bagi orang yang terbiasa pendiam dan penyendiri. Makanya, kamu yang tipe seperti ini memutuskan berhenti main Pokemon Go atau game lain yang membuatmu berinteraksi dengan banyak orang.
4. Menghemat data internet.
foto: pokemongoapkz.com
Pokemon Go bikin gamernya boros data internet guna menangkap Pokemon di berbagai lokasi dan menjaga track dari Pokemon. Di luar negeri, ada pemain yang mengeluh di akun media sosial (medsos) Twitter nggak bisa main Pokemon Go gara-gara paket data internetnya habis. Kasus ini bisa diartikan bahwa koneksi internetmu lancar sehingga cepat habis untuk main game.
Dengan banyaknya pengguna smartphone dan pengakses internet di, bisa bayangin dong berapa banyak orang boros gara-gara Pokemon Go? Data tersebut masih berpusat di Pulau Jawa, kalau sampai koneksi internet menyebar rata di seluruh pulau di Indonesia, makin banyak orang boros data internet hanya untuk main game. Padahal bukan cuma game yang perlu diperhatikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dibutuhkan untuk banyak aspek, misalnya pendidikan dan perekonomian, lho.
Nah, kalau kamu ngerasa boros paket data setelah main Pokemon Go, bisa jadi kamu langsung stop main atau menjadwalkan diri pada waktu tertentu untuk tetap main.
5. Nggak ada akses internet.
foto: androidcentral.com
Orang memutuskan nggak terbawa arus Pokemon Go bisa jadi bukan sekadar kehabisan kuota internet. Kehabisan kuota internet sih, bisa beli lagi, ya? Tapi kalau tinggal di lokasi sinyal internet kurang bagus bahkan sama sekali nggak ada, bukankah bikin kesenjangan tersendiri? Padahal Pokemon Go ini digilai banyak orang, terkhusus millenials (generasi muda) yang melek banget terhadap kemajuan teknologi.
Di Indonesia ada lebih dari 50 juta masyarakat yang menjadi pengguna aktif smartphone. Pokemon Go sendiri memang aplikasi game untuk smartphone. Namun begitu, pemandangan generasi muda yang mencari-cari Pokemon lebih banyak terlihat di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan konektivitas dan biaya mahal yang menjadi isu umum di luar Pulau Jawa untuk bisa memainkan game yang resmidirilis 6 Juli 2016 lalu ini.
Mirisnya, sebuah data hasil survei oleh TechinAsia terhadap remaja di seluruh Indonesia menyebutkan sekitar 87% remaja yang tinggal di wilayah terpencil (dengan tingkat kemiskinan yang tinggi) seperti Maluku Utara dan Papua Barat nggak pernah mengakses internet.
Nah, sebetulnya dengan adanya koneksi internet lancar dan biaya murah, memberikan peluang kepada generasi muda di seluruh Indonesia untuk merasakan pula serunya bermain Pokemon Go atau game lain. Bukan cuma merasakan bermain game tapi tentu aja mendorong mereka lebih giat mendapatkan informasi banyak hal, mulai dari pendidikan sampai bisnis.
Jadi, kamu nggak ikutan arus main Pokemon Go karena apa nih, Sobat Brilio?