Brilio.net - Hampir semua orang gemar menonton film. Bagaimana tidak, kamu bisa merefresh pikiran dan melupakan sejenak berbagai masalah yang ada.
Apalagi berbagai genre film bisa ditonton dengan mudah tak hanya di bioskop namun juga di layar smartphone. Seiring perkembangannya, film pendek jadi salah satu tontonan yang mencuri perhatian khalayak.
BACA JUGA :
Mesin potong ini cocok buat kamu yang ingin bisnis aksesoris gadget
Di era digital saat ini, tentu banyak kreativitas yang bisa kamu lakukan, termasuk membuat film pendek sendiri. Bahkan hal ini juga bisa digunakan sebagai peluang bisnis dan karier di industri digital. Terlebih kita hidup dalam era baru konsumsi konten.
Namun, membuat film yang bagus dan bisa dinikmati semua kalangan tentu memerlukan strategi. Apalagi bagi para pemula, banyak langkah yang perlu dipersiapkan agar film pendeknya makin terasa lebih sinematik.
Nah, buat kamu yang tengah menjajal dunia perfilman ini, berikut 5 langkah bikin film pendek agar makin sinematik, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (18/7).
BACA JUGA :
11 Rekomendasi HP gaming terbaru, lengkap dengan spesifikasinya
1. Bikin cerita sederhana dan pendek.
foto: Shutterstock.com
Langkah pertama dalam pembuatan sebuah film yakni diperlukan ide ataupun tema. Hal ini agar kamu dapat menentukan dan membuat cerita yang sederhana, pendek namun tetap mudah dipahami. Pasalnya sebuah karya film yang bagus, alurnya harus bisa dinikmati oleh para penonton.
Untuk membuat cerita sederhana ini biasanya bisa muncul dari pengalaman sehari-hari, atau pengalaman menarik yang dekat dengan kamu. Keuntungannya adalah kamu lebih menguasai persoalan itu.
Sehingga lebih gampang mendiskripsikannya dan memvisualisasikan dalam adegan dengan alur yang baik. Dalam tahap ini juga bisa menyebutnya sebagai proses penulisan skenario.
2. Mantapkan perencanaan shot.
foto: Shutterstock.com
Setelah menentukan cerita, tahap selanjutnya yakni merancang dan merencanakan shot. Pada tahap ini perencanaan shot haruslah matang, sebab sangat menentukan tahap selanjutnya.
Langkah ini setidaknya meliputi, perencanaan biaya, penjadwalan, analisis naskah, hunting lokasi, wardrobe, perekrutan kru, hingga penyewaan alat.
Terpentingnya lagi kamu juga perlu membuat floorplan dan dokumen perencanaan letak kamera. Shot yang baik biasanya sudah dikonsepkan sejak awal sesuai kebutuhannya. Nah, buatlah daftar shot-shot yang kamu perlukan untuk merangkai cerita.
3. Manfaatkan fitur Bokeh Flare Portrait Video.
foto: Instagram/@oppoindonesia
Banyak orang pasti beranggapan, untuk mendapatkan efek bokeh sinematik pada sebuah film pendek dibutuhkan perangkat yang mumpuni seperti kamera profesional. Selain itu juga diperlukan tim yang professional dan proses editing yang nggak gampang untuk menyelesaikannya.
Namun dengan Bokeh Flare Portrait Video pada Oppo Reno6, video bokeh flare sinematik memukau seperti ini dapat dilakukan hanya dengan klik satu tombol. Oppo Reno6 menggunakan AI deep learning untuk melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk membedakan secara akurat antara subjek video dan latar belakang. Sistem ini dapat melakukan segmentasi subjek manusia dengan akurat dan real-time 360 derajat.
foto: Oppo Indonesia
Oppo Reno6 memiliki kemampuan untuk mendekati jenis efek bokeh yang dicapai dengan lensa kamera aperture besar kamera DSLR. Selama proses perekaman, ukuran dan kecerahan lampu bokeh akan berubah berdasarkan pergerakan kamera dan perubahan kedalaman.
Dengan Oppo Reno6 selain menampilkan efek luar biasa, hasil video juga bisa langsung disunting dengan aplikasi bawaan bernama SOLOOP.
Dibanderol dengan harga RP 5.199.000, kamu bisa memesan Oppo Reno6 secara daring eksklusif di Shoppe. Smartphone ini juga bisa didapatkan di toko jaringan Oppo terdekat di kotamu. Informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan di sini.
4. Perhatikan aspect ratio.
foto: Shutterstock.com
Membuat film memang gampang-gampang susah, banyak hal yang perlu diperhatikan. Hal paling mendasar yang bisa kalian lakukan adalah memastikan film kalian akan ditayangkan melalui media apa. Sebab keberagaman media yang ada sekarang ini sangat berpengaruh pada aspect ratio pada film yang kamu bikin.
Umumnya rata-rata film yang biasa disaksikan memiliki aspect ratio standar digital 16:9. Artinya yakni perbandingan panjang dan lebar pada gambar adalah 16:9. Sedangkan ukuran perbandingan 4:3 ini biasanya dipakai pada televisi dan komputer zaman dulu. Seiring perkembangan, rasio aspek gambar bergerak (motion picture) berubah jauh lebih cepat ke layar yang lebih lebar.
5. Gunakan frame rate 24 FPS.
foto: Shutterstock.com
Langkah terakhir yang perlu diperhatikan yakni Frame Rate. Frame Rate/Frames Per Second (FPS) adalah jumlah munculnya gambar secara berurutan dalam setiap detik. Seperti diketahui, film pada dasarnya terdiri dari banyak gambar yang disusun secara berurutan sehingga terlihat bergerak.
Nah, settingan default pada kamera digital kebanyakan menggunakan frame rate 30fps atau 60fps. Artinya jika sebuah video direkam 30 fps, berarti gambar yang dihasilkan setiap detik 30 gambar.
Namun, kini beberapa kamera digital telah memiliki fitur frame rate 24 fps. Ukuran ini biasanya digunakan untuk standard perfilman. Untuk mendapatkan feel sinematik kamu dapat menggunakan frame rate tersebut.