Brilio.net - Telepon genggam sudah menjadi teman sehari-hari masyarakat modern. Banyak sekali fitur yang memudahkan kegiatan sehari-hari. Terlebih, sistem pada telepon genggam semakin hari kian canggih.
Perkembangan bisnis telepon genggam juga kian tinggi. Setiap tahunnya, industri telepon genggam mengeluarkan produk terbaru dengan fitur dan model berkelas. Persaingan antara industri telepon genggam juga kian santer, yakni berlomba mengeluarkan produk terbaru yang berkelas.
BACA JUGA :
5 Smartphone paling laris setelah Lebaran, punya spesifikasi oke
Misalnya saja di tempat penjualan handphone di ITC Kuningan, menemukan sejumlah telepon genggam yang paling dicari dan dibeli hingga pertengahan Juni 2019. Penjualan tidak mengerucut pada warga Jakarta saja. Sebab, penjual juga memasarkan produknya dengan daring atau melalui e-commerce.
Nah, penasaran kan, merek smartphone apa saja yang paling laris dibeli sejak awal hingga pertengahan tahun 2019 ini?
Berikut 4 smartphone yang laris dicari dan dibeli tersebut, seperti dirangkum brilio.net dari merdeka.com dan beberapa sumber lainnya, Selasa (18/6).
BACA JUGA :
8 Gadget unik ini bisa mempermudah aktivitas sehari-hari
1. iPhone
foto: merdeka.com
Telepon pintar dari Apple Inc ini menduduki nomor pertama dari jajaran smartphone yang masih terus dicari. Pedagang HP ITC Kuningan Rony mengatakan alasan orang memilih iPhone lantaran kinerja prosesornya yang bagus.
"Banyak dipilih karena tidak nge-lack, maksudnya software-nya bagus. Meski RAM-nya kecil tapi oke. Tidak lemot," katanya saat ditemui di ITC Kuningan.
Dia mengakui dari sisi harga, iPhone memang jauh lebih mahal. Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat pembeli.
"Memang lebih mahal. Tapi biar harga lebih mahal tapi itu sesuai kualitas. Terus banyak yang suka kameranya. Fotonya alami, natural, foto gitu ya gitu. Misalnya kayak saya nih, hitam kan? Di foto juga hitam. Kalau yang lain ada fitur untuk percantik kan?" ujar dia.
Pedagang lain, Dani mengungkapkan bagi sebagian besar pembeli, desain mewah turut menjadi alasan memilih iPhone.
"Alasan orang beli iPhone pertama karena elegan mewah. Mungkin fitur khas, kayak kamera kan bagus. Keamanannya juga bagus. Lalu sudah RAM-nya sama kinerja handphone juga bagus. Itu yang selalu jadi pertimbangan utama orang beli iPhone," jelasnya.
Selain itu kapasitas memori juga menjadi daya tarik tersendiri yang dipunyai iPhone. "Terus orang juga pertimbang kan karena iPhone punya memori yang besar ada 256 giga sampai 512 giga," kata seorang pedagang lain, Rifki.
2. Samsung
foto: merdeka.com
Telepon pintar asal Korea ini memang juga dicari oleh pembeli. Nama besar Samsung dan daya tahan menjadi alasan utama orang menjatuhkan pilihan pada Samsung.
"Kalau di sini orang beli Samsung karena brand juga terpercaya awet, banyak yang bilang terpercaya. Jadi orang-orang cari HP karena brand sama awet itu biasanya beli Samsung," ungkap Dani.
Kualitas Samsung memang tidak diragukan. Meskipun demikian, ada sejumlah catatan yang disampaikan pelapak. Salah satunya terkait terlalu banyaknya jenis Samsung yang beredar di pasaran.
Rony mengatakan ragam tipe telepon pintar yang dikeluarkan Samsung justru dapat menjadi bumerang.
"Kalau Samsung memang bagus ya. Tapi masalahnya adalah dia keluarkan tipe yang terlalu banyak. Spesifikasi tidak beda jauh juga dengan yang lain. Tapi tipe terlalu banyak sehingga orang pusing mau beli yang mana," urai dia.
"Sering kan, dia baru keluarkan satu tipe, tidak lama dia keluarin lagi tipe yang baru dengan harga yang lebih murah. Kan bisa kita lihat Samsung yang seri A saja ada banyak," ujarnya.
3. Xiaomi
foto: merdeka.com
Harga murah menjadi alasan orang membeli smartphone China ini. Tawaran harga yang jauh lebih murah dibandingkan smartphone dengan spesifikasi sama. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Xiaomi itu dicari karena harga. Harga jadi pertimbangan orang beli Xiaomi. Dia harga boleh murah, tapi spesifikasi tinggi. Contohnya untuk HP yang RAM 2 di Samsung sama di Xiaomi harga bisa beda Rp 500.000 (lebih murah Xiaomi)," kata Dani.
"Kalau dilihat dari spesifikasi sama fitur-fiturnya tidak nendang. Dia karena harganya saja yang murah," timpal Rifki.
Menurut Rony, yang membuat Xiaomi laik menjadi saingan yang diperhitungkan oleh produsen smartphone lainnya. "Dia biarpun tanpa iklan, tapi dia laku. Paling banyak dibeli karena harganya murah ya. Orang dengan penghasilan menengah ke bawah bisa beli. Rentang harga yang jual Rp 1,2 juta, Rp 1,3 juta pernah yang paling mahal Rp 5,5 juta."
4. Vivo
foto: merdeka.com
Menurut Rifki, desain menjadi alasan langganannya membeli Vivo. Kamera ber-megapiksel besar serta memiliki beragam fitur menjadi tuah Vivo.
"Langganan-langganan kita lebih banyak cari Vivo. Alasan memang karena layar sudah bagus. Layarnya full display. Prosesor sih, sama saja. Kamera juga jadi pertimbangan banyak yang beli kayak v15 pro paling besar 32 megapiksel. Baterai juga besar," ungkapnya.
Hal tersebut pun diakui oleh Dani. "Dicari juga paling karena kameranya ya yang bagus. Kayak kamera punya banyak kamera kayak fitur beauty itu ya.
"Desainnya juga monoton. Meski bodinya plastik, dia racik dengan bagus," imbuhnya.
5. Nokia
foto: merdeka.com
Pengakuan Rifki, varian Nokia yang dicari justru bukan seri Android, melainkan Nokia tipe lama, seperti Nokia 130 dan Nokia 105.
"Kalau Nokia ada juga sih yang baru. Tapi kalau di kita orang tidak cari yang Android. Orang cari malah yang tipe lama. Tipe-tipe yang hanya bisa dipakai buat telepon aja," jelas dia.
"Memang selalu yang datang ke sini cari buat orangtuanya. Kadang ada orangtua juga yang langsung ceri ke sini. Praktis, mudah dioperasikan. Kan kalau orangtua yang paling penting buat nelepon saja," lanjut dia.
Hal tersebut, menurut Rony bisa disebabkan karena Nokia agak terlambat masuk ke pasar ketika smartphone Android tengah gencar diproduksi.
"Nokia ini yang paling susah (dibeli). Kurang dicari, jarang. Orang udah masuk Android, dia baru ngikut. Sehingga kita mau promosi juga agak sulit. Dia telat, dia kesalip," tandasnya.