Brilio.net - Hampir semua ponsel yang ada di pasaran saat ini pasti menggunakan sistem operasi Android. Sistem ini populer dan banyak digunakan karena ia memiliki banyak keunggulan, misalnya mudah dikustomisasi dan dimodifikasi, mulai dari ROM hingga overclock-nya.
Selain itu, OS Android juga dapat dijalankan pada banyak pilihan spesifikasi hardware. Ia dapat disematkan pada hardware dengan spesifikasi apapun. Mulai dari spesifikasi hardware yang low end hingga spesifikasi hardware high end.
Namun demikian, Android juga memiliki kekurangan. Salah satunya ialah rawan terjangkit serangan siber. Virus atau malware tersebut biasanya masuk ke ponsel pintar melalui medium berupa aplikasi.
Kendati begitu, sebenarnya pengembang OS kerap memberikan update guna mengingkatkan keamanan OS. Hanya saja, hal tersebut dinilai belum cukup agar terhindar virus dan malware.
Wah, lalu bagaimana ya cara untuk melindungi smartphone Android dari serangan malware ini? Berkaitan dengan hal tersebut, berikut brilio.net rangkum sejumlah cara atau tips yang efektif, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (24/10).
1. Jangan pasang aplikasi dari sumber yang tidak jelas.
BACA JUGA :
Cara menghilangkan status 'typing...' di WhatsApp, mudah banget
foto: macstories.net
Play Store merupakan tempat aman untuk menemukan dan memasang aplikasi Android, sebab Google selalu memantau keamanan aplikasi-aplikasi itu untuk mencegah ada file berbahaya.
Guna memastikannya, kamu juga bisa melakukannya sendiri dengan memindai lewat fitur Play Protect. Caranya bukalah Play Store, pilih Menu dan Play Protect. Setelahnya, kamu bisa mengetahui keamanan aplikasi yang terpasang di perangkatmu.
2. Hindari memasang aplikasi dari toko pihak ketiga.
BACA JUGA :
Cara bersihkan colokan headphone di smartphone, mudah & ampuh
foto: gadgethacks.com
Salah satu keuntungan menggunakan Android adalah dukungan untuk memasang aplikasi dari luar Play Store. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa keamanan toko aplikasi pihak ketiga patut diragukan. Pasalnya, kebanyakan toko aplikasi itu tidak menerapkan kontrol kualitas yang ketat termasuk soal keamanan.
Selain itu, pastikan pula bahwa kamu tak mengunduh dan memasang aplikasi pihak ketiga atau mengambil fileAPK dari website. Lantaran, file APK yang tak jelas sumbernya sangat rentan terhadap virus.
3. Cek nama pengembang aplikasi.
foto: hindustantimes.com
Ada banyak aplikasi palsu yang beredar di Google Play. Misalnya beberapa waktu lalu aplikasi Pokemon Go yang terkenal itu dipalsukan oleh orang tak bertanggung jawab. Hal tersebut bisa jadi salah satu cara virus menginfeksi smartphone kamu. Karenanya, kamu pun perlu memerhatikan dan mengecek developer-nya sebelum mengunduh dan menginstalnya.
4. Cek ulang izin aplikasi.
foto: bizjournals.com
Sejak Android Marshmallow, pengguna jadi bisa meninjau izin akses sebuah aplikasi di perangkat. Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui akses apa saja yang dibutuhkan sebuah aplikasi untuk berfungsi optimal. Karenanya, pastikan untuk membaca lebih dulu izin sebuah aplikasi sebelum memasangnya. Dari permintaan itu, kamu juga bisa menentukan apakah sebuah aplikasi memang membutuhkan izin sesuai dengan fungsinya.
5. Baca review aplikasi sebelum mengunduh.
foto: castbox.fm
Cara lain untuk mengetahui apakah sebuah aplikasi berbahaya adalah membaca ulasan dari pengguna lain. Dengan begini, kamu pun dapat mengetahui apakah ada sebuah aplikasi memiliki masalah berdasarkan penuturan dari pengguna lain.
Metode ini juga dapat digunakan untuk memastikan aplikasi tersebut tidak memiliki fungsi selain dari deskripsi yang diberikan.
6. Selalu perbarui sistem secara berkala.
foto: youtube.com
Google kerap merilis pembaruan keamanan secara berkala per bulan. Idealnya, kamu harus memasang pembaruan. Pasalnya, sistem baru selalu membuat sejumlah peningkatan keamanan termasuk solusi untuk masalah keamanan tertentu.
7. Pasang aplikasi keamanan.
foto: phonearena.com
Selain mengikuti tips di atas, baiknya kamu juga memasang aplikasi keamanan di smartphone. Selain memiliki fitur keamanan, aplikasi semacam itu juga memiliki fitur backup data, membersihkan cache, dan mengunci aplikasi.