Brilio.net - Saat menonton film Hollywood, mata dimanjakan adegan aksi mendebarkan dan tentunya pengambilan angle gambar menawan. Alur cerita film nan kompleks bisa mudah dicerna penonton berkat keterampilan sinemafotografer yang lihai memainkan kamera. Teknik gerakan kameranya begitu profesional dan selalu kreatif.
Sebagai content creator pemula, teknik profesional mengambil gambar tersebut bisa jadi inspirasi. Sebagai pemula, tak perlu memikirkan dulu peralatan canggih seperti drone, kamera DSLR, atau lainnya. Membuat video sinematik sekelas Hollywood sekarang bukan lagi mimpi berkat kemajuan teknologi smartphone seperti AI.
BACA JUGA :
5 Fakta Oppo A16 yang teknologinya pol tapi nggak bikin kantong jebol
Penggunaan teknologi AI di smartphone sangat membantu menghasilkan karya video sinematik. Oppo Reno6 yang baru saja diluncurkan pada Kamis (15/7) kemarin jadi angin segar bagi creator pemula. Kameranya terdiri dari 64MP 6P Lens Main Camera F/1.7 + 8MP 119 Wide Angle Camera F/2.2 + 2MP Macro Camera (4cm) F/2.4 + 2MP Mono Camera F2.4. Deretan kamera canggih ini siap diandalkan dalam berbagai situasi pengambilan video sinematik.
Selain itu, fitur AI Oppo Reno6 mendukung berbagai fitur menarik seperti Ultra Steady based on EIS, AI Highlight Video, Bokeh Flare Portrait, AI Color Potrait, dan AI Monochrome. Kerennya lagi, smartphone ini bisa merekam hingga resolusi 4K 30fps atau 1080/720P 60fps
Bermodal tangan stabil dan sedikit belajar teknik, angle kamera semenarik Hollywood bisa mudah didapatkan berkat kamera smartphone canggih ini. Penerapan deretan teknik ini akan membuat karyamu bak hasil garapan profesional.
BACA JUGA :
Oppo Reno6 meluncur 15 Juli, ini 11 fitur yang wajib kamu ketahui
Seperti apa teknik gerakan kameranya? Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (16/7) berikut ulasannya.
1. Panning.
foto: shutterstock.com
Teknik Panning sangat cocok untuk menggambarkan situasi lingkungan subjek dengan artistik. Caranya gampang. Pastikan tanganmu stabil dan subjek berada di layar. Setelahnya, gerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya. Kamu bisa berkreasi dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
2. Dolly.
foto: shutterstock.com
Teknik ini sangat berguna untuk memunculkan kesan bahwa penonton ada di satu ruangan dengan subjek tanpa adanya distorsi gambar. Caranya adalah mendekatkan kamera ke subjek (Dolly in) atau menjauh (Dolly Out). Dengan teknik ini, kamu bisa mendekat untuk melihat ekspresi subjek dengan teknik Dolly in. Sebaliknya, jika ingin menjauhkan penonton dari subjek, teknik Dolly Out jawabannya.
3. Rack Focus.
foto: Oppo/Rio Motret
Rack Focus berguna untuk memberikan penekanan terhadap subjek dengan penggunaan fokus kamera. Caranya adalah dengan perlahan memberikan fokus ke subjek untuk mengarahkan perhatian penonton. Menariknya, teknik ini bisa digunakan untuk memberikan fokus ke background atau subjek dalam satu scene.
Saat menggunakan teknik ini dengan smartphone, pastikan gadgetmu dibekali dengan computational photography yang mumpuni seperti Oppo Reno6. Berkat fitur Bo Flare Potrait Video, fokus bisa diatur sedemikian rupa dan kreatif demi mendapatkan hasil video sinematik.
Oppo Reno6 menggunakan AI deep learning untuk melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk membedakan secara akurat antara subjek video dan latar belakang. Sistem ini dapat melakukan segmentasi subjek manusia dengan akurat dan real-time 360 derajat.
foto: Oppo
Dibanderol dengan harga RP 5.199.000, kamu bisa memesan Oppo Reno6 secara daring eksklusif di Shoppe. Smartphone ini juga bisa didapatkan di toko jaringan Oppo terdekat di kotamu. Informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan di sini.
Oppo juga bangga menjadi Official Smartphone of AFF Suzuki Cup 2020, salah satu turnamen sepak bola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama ini menjadi debut Oppo untuk terhubung dengan semua konsumen terutama di wilayah Asia Tenggara. Menariknya, Oppo akan menjadi sponsor utama "Decibel Challenge yang mana memberikan penghargaan kepada kepada kelompok penggemar terbaik antar negara Asia Tenggara selama turnamen.
4. Pedestal.
foto: shutterstock.com
Teknik pedestal sangat berguna ketika ingin membangun background sinematik seperti gedung-gedung perkantoran tinggi atau suasana kampus yang romantis. Teknik ini menggerakkan kamera ke atas atau ke bawah dengan stabil seperti saat naik lift. Teknik ini juga berguna saat bertransisi dari satu scene ke scene lainnya.
5. The Fake Drone.
foto: shutterstock.com
Tidak punya drone? Nggak masalah. Dengan teknik ini, kamu bisa membuat efek seolah-olah video diambil menggunakan drone. Caranya gampang. Pastikan kamera ada di atas monopod atau tongkat selfie. Pertama fokuskan subjek dekat ke kamera. Setelah itu, tarik kamera ke belakang sambil perlahan-lahan angkat kamera ke atas menggunakan monopod. Hasilnya video akan jadi sinematik bak diambil dengan drone mahal.
6. Mini Jib Reveal.
foto: Oppo
Ingin mengambil potret subjek tapi dari angle unik? Teknik ini bisa jadi solusinya. Pertama arahkan kamera dari kaki subjek kemudian perlahan naik ke kepala. Subjek akan perlahan terlihat membuat penonton menerka-nerka siapa dirinya.
7. The Side Track.
foto: shutterstock.com
Selain dari depan atau belakang, mengambil angle dari samping bisa dengan teknik ini. Caranya adalah berjalan bersamaan dengan subjek, persis di sampingnya. Hindari berjalan seperti kepiting atau menghadap ke subjek. Gerakkan tubuh ke arah yang sama dengan subjek tapi arahkan kamera ke subjek. Ingin hasil gambar yang stabil? Gunakan gimbal smartphone agar hasil video tidak goyang.