Brilio.net - Baru-baru ini WhatsApp tengah dibobol hacker. Serangan tersebut dilakukan oleh hacker-hacker profesional dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menyebarkan spyware. Para hacker menyematkan spyware melalui celah-celah yang rentan di dalam aplikasi.
Lalu bagaimana cara mengetahui akun WhatsAppmu dibobol?
BACA JUGA :
Sophia Latjuba sudah akrab dengan Gempi, ini tanggapan Gisel
Kelihatannya tidak ada cara yang pasti untuk mengecek apakah perangkat kamu termasuk yang dibobol gara-gara WhatsApp. Meski demikian, ada tanda-tanda tertentu yang bisa membantu membedakan apakah smartphone kamu tengah dimanipulasi oleh pihak ketiga atau tidak.
Hal ini diungkapkan oleh Ahli Keamanan Smartphone dari Symantec Domingo Guerra.
"Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba melihat perubahan-perubahan di smartphone kamu," kata Guerra.
BACA JUGA :
Sayembara baru, temukan Rian Subroto berhadiah umrah & modal bisnis
Dia mengatakan, ketika penggunaan baterai lebih boros dibandingkan sebelumnya atau perangkat tiba-tiba menjadi panas, mungkin hal tersebut karena perangkat mengirim dan menerima banyak data.
"Itu bisa jadi salah satu tanda bahwa perangkat telah dibobol," kata Guerra.
Untuk itulah, kata Guerra, memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru serta memastikan sistem operasi smartphone ke versi paling baru merupakan hal yang harus dilakukan, jika perangkat terdampak pembobolan WhatsApp.
Pihak WhatsApp sendiri mengatakan telah menemukan celah kerentanan itu bulan Mei ini dan langsung memperbaikinya. Namun demikian, WhatsApp tak bisa mengetahui berapa banyak penggunanya terdampak pembobolan ini.
Ketika ditanya apakah pengguna WhatsApp bisa tahu perangkatnya terdampak atau tidak, juru bicara perusahaan menyebut, karena akses informasi yang terbatas sulit bagi pengguna mengetahui apakah perangkatnya terdampak.
"Mengingat informasi yang kami kumpulkan terbatas, sulit bagi kami mengatakan, pengguna mana yang terdampak," tutur pihak WhatsApp.
Namun demikian, WhatsApp memastikan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi-organisasi lain terkait dengan kejahatan siber ini.
"Karena kehati-hatian yang tinggi, kami mendorong semua pengguna untuk memperbarui aplikasi WhatsApp dan juga memperbarui OS smartphone mereka," kata pihak WhatsApp.