Brilio.net - Kemajuan teknologi memudahkan banyak orang dalam berbagai hal. Mulai dari pekerjaan hingga komunikasi antar sesama.
Sekarang ini orang tak perlu repot-repot menuliskan surat pada kerabat, teman dan keluarga. Cukup mengirimkan pesan melalui ponsel pintar mereka, komunikasi sudah bisa berjalan dengan lancar.
BACA JUGA :
Ini cara agar kamu nggak otomatis masuk ke grup WhatsApp (WA)
Berbagai aplikasi chatting tersedia. Orang bisa dengan mudah berkirim pesan, gambar bahkan bisa melihat satu sama lain melalui video call.
Aplikasi chatting sendiri juga beragam, mulai dari Line, Telegram, WhatsApp, dan lainnya. Namun yang cukup banyak digunakan adalah WhatsApp.
Aplikasi chatting yang sudah menjadi milik Facebook sejak 2014 lalu ini menawarkan banyak fitur menarik. WhatsApp pun terus melalukan berbaikan terhadap aplikasinya, mulai dari fitur hingga beberapa lainnya lagi.
BACA JUGA :
7 Tanda WhatsApp (WA) kamu disadap hacker, waspada ya!
Berbagai informasi mengenai WhatsApp mulai bermunculan, mulai dari kehadiran iklan di WhatsApp hingga WhatsApp akan dikenai biaya untuk setiap penggunanya.
Mengenai WhatsApp berbayar ini jelas saja membuat banyak penggunanya terkejut. Pasalnya selama bertahun-tahun mereka menggunakan WhatsApp tanpa harus mengeluarkan biaya untuk aplikasi chatting satu ini.
Namun benarkah WhatsApp akan kehadiran iklan dan juga berbayar? Berikut pejelasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (14/1).
1. WhatsApp bakal tampilkan iklan.
foto: pixabay.com
Sejak diakuisisi Facebook, tampaknya sang raksasa teknologi tengah memikirkan cara agar aplikasi itu bisa menghasilkan uang. Pada 2020 ini Facebook mengonfirmasi bahwa mereka akan menyematkan iklan yang nantinya bakal berseliweran di media sosial.
Hal ini diungkapkan oleh Matt Navara, seorang konsultan media sosial, di akun Twitter-nya.
Coming Soon to @WhatsApp...
Matt Navarra (@MattNavarra) May 21, 2019
- WhatsApp Status (Stories) to get Ads in 2020
- WhatsApp for Businesses to get richer messaging format options
- WhatsApp product catalog to be integrated with existing Facebook Business Manager catalog
h/t + @Olivier_Ptv
at #FMS19 pic.twitter.com/Z5LsbADNbP
"Coming Soon to @WhatsApp..."
"WhatsApp Status (Stories) to get Ads in 2020," dengan jelas menyatakan kalau status WhatsApp bakal diramaikan oleh iklan.
Iklan yang akan menghampiri WhatsApp hampir sama dengan Instagram. Yaitu di status, sehingga tidak akan mengganggu pengguna seperti aplikasi gratisan di Play Store pada umumnya.
2. WhatsApp akan kenakan biaya biaya berlangganan.
foto: pixabay.com
Belum selesai dengan berita mengenai WhatsApp akan disematkan iklan, kini muncul informasi bahwa WhatsApp akan dikenakan biaya untuk berlangganan. Rencana WhatsApp akan meraup pundi-pundi rupiah mencuat luar ke seluruh negara.
Meski belum dipastikan kapan pastinya WhatsApp berbayar ini diberlakukan, namun isu ini sudah cukup menghebohkan. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Facebook akan melakukan monetisasi terhadap aplikasi chatting terpopuler itu.
Biaya yang akan dikeluarkan pengguna adalah sebesar USD 1 atau sekitar Rp 14.000 per tahun. WhatsApp akan menghapus iklan yang ada di bagian Stories mereka. Namun belum diketahui pasti apakah rencana ini akan benar-benar berjalan atau hanya isu belaka. Belum ada kejelasan mengenai hal ini.
Dugaan mengenai WhatsApp berbayar ini berawal karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan. Untuk mendapatkan keuntungan, maka pengguna harus membayar tagihan.
WhatsApp paling banyak diunduh 2019
WhatsApp memang menjadi aplikasi yang cukup populer dan paling diandalkan orang hampir di seluruh dunia. Berdasarkan data dari firma riset Sensor Tower yang mengakumulasi angka unduhan di App Store dan Google Play per November 2019, WhatsApp jadi salah satu aplikasi terbaik di 2019.
Dilansir dari liputan6.com, WhatsApp meraih angka unduhan tertinggi, sekitar 87 juta. Angka itu merepresentasikan sekitar 25 persen peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara pengguna di India berkontribusi paling banyak terhadap angka unduhan WhatsApp, sekitar 43 persen. Kemudian diikuti pengguna di Brasil sekitar 8 persen.