Brilio.net - Belum lama ini Esports Awards 2020 menobatkan game Garena Free Fire sebagai game mobile e-Sports terbaik di dunia 2020 (Esports Mobile Game of the Year). Di tingkat nasional, dalam acara penghargaan yang diadakan secara virtual, game ini menerima penghargaan sebagai Game e-Sports Terfavorit Indonesia versi Indonesian Esports Awards 2020.
Produser Garena Free Fire Harold Teo menyampaikan, seluruh tim merasa sangat bersyukur dan terhormat karena telah memenangkan penghargaan tersebut. Kemenangan ini kami dedikasikan untuk komunitas Free Fire di seluruh dunia termasuk para penggemar, pemain, dan partner. Kami telah dan akan terus bekerja keras untuk membuat semua orang mencintai game Free Fire, ujarnya.
BACA JUGA :
MPL Indonesia munculkan nama Tanah Air di peta e-Sports internasional
Kemenangan tersebut menambah deretan prestasi Garena Free Fire yang sebelumnya juga dinobatkan sebagai game mobile paling banyak diunduh di dunia pada 2019 oleh App Annie, dan game mobile paling banyak diunduh di dunia dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 dengan jumlah instal lebih dari 220 juta oleh Sensor Tower.
Berdasarkan laporan Sensor Tower pengeluaran pemain global dalam bermain mobile game dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 yang mencapai USD 58,7 miliar atau setara Rp 835,6 triliun. Lonjakan pendapatan tersebut disebabkan adanya pandemi, yang membuat orang sering bermain game.
BACA JUGA :
4 Fitur & event seru Fantasy Town, makin asik main game sambil belajar
Dibandingkan dengan periode serupa selama Q1 sampai Q3 2019, pengeluaran mobile game tumbuh 17,5% dari tahun ke tahun menjadi sekitar USD 46,7 miliar.
Di Indonesia, game ini juga mendapat antusias yang cukup baik, bahkan di turnamen internasional Free Fire Continental Series (FFCS) ada dua tim RRQ Hades dan EVOS Esport yang menjadi perwakilan untuk bertanding di babak Grand Final yang digelar live streaming pada 29 November 2020.
RRQ Hades dan EVOS Esports bertanding di Asia Series melawan 10 tim lain yaitu EV THAILAND (Thailand), King of Gamers Club (Thailand), EXP Esports (Thailand), Heavy (Vietnam), Burst the Sky (Vietnam), V-Gaming (Vietnam), House of Blood (Pakistan), Total Gaming Esports (India), Geek Fam (Malaysia), dan TEAM KNIGHTS (Chinese Taipei). Nah 12 tim ini akan memperebutkan total hadiah USD 300.000 (atau sekitar Rp4 miliar) dan gelar tim terbaik di region Asia.
FFCS 2020 sendiri merupakan turnamen tingkat internasional yang memiliki 3 rangkaian seri yaitu Asia Series, America Series (Brasil dan Amerika Latin lainnya), dan EMEA Series (Eropa, Rusia, dan wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Tetap yang terbaik
Dilihat dari toko aplikasi, maka pengeluaran gamer sebesar 25,3% dari tahun ke tahun selama triwulan tahun ini menjadi sekitar USD 35,2 miliar. Sedangkan, di Play Store juga sama, yakni naik 26,3% dari tahun ke tahun menjadi USD 23,5 miliar.
Sedangkan dari sisi negara penyumbang terbesar, Amerika Serikat (AS) berada di urutan pertama yang menghasilkan USD 16,5 miliar. Kemudiaan diikuti Jepang dengan pengeluaran USD 13 miliar, China USD 10,6 miliar.
Dari pertumbuhan industri mobile game ini, PUBG Mobile dinyatakan sebagai permainan yang paling tokcer, karena mampu mengumpulkan lebih dari USD 2 miliar. Sebagai catatan, penghasilan ini belum termasuk PUBG Mobile versi China, Game For Peace. Setelah itu ada Honor of Kings, Pokemon Go, Coin Master, Monster Strike, Roblox, Gardenspaces, Candy Crush Saga, Fate/Grand Order, dan Rise of Kingdoms.
Berbicara aplikasi mobile game yang paling banyak, PUBG Mobile masih kalah dibandingkan Garena Free Fire yang berada di urutan nomor wahid dengan raihan lebih dari 220 juta penginstalan.
Sensor Tower melihat pertumbuhan industri mobile game sendiri diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal keempat tahun ini, seiring dengan masih belum berakhirnya pandemi, yang mana orang-orang menghabiskan waktu dan menghibur dengan bermain game.