Brilio.net - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Menurut riset Hootsuit, 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk Indonesia menggunakan media sosial. Waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia pun terbilang sangat tinggi, yakni mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.
Selain itu, rata-rata penduduk Indonesia memilik sekitar 10 akun media sosial per orang, baik aktif maupun tidak aktif menggunakannya. Sebanyak 65 persen pengguna media sosial di Indonesia memanfaatkan platform tersebut untuk bekerja, lho. Ini merupakan peluang tinggi bagi PT Hyppe Teknologi Indonesia yang akan menghadirkan platform media sosial baru karya anak bangsa.
Media sosial dengan nama Hyppe ini diklaim cocok bagi para content creator. President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo Widjaja mengatakan bahwa masih sangat terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki media sosial sendiri yang bisa dibanggakan, sekaligus juga dapat bersaing di tingkat global.
"Kami ingin berkontribusi lebih besar bagi bangsa dengan mendukung pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi digital melalui sektor teknologi. Caranya, membangun sebuah platform media sosial karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global," kata Hondo Widjaja seperti dilansir dari liputan6, Jumat (26/6).
BACA JUGA :
4 Perangkat realme ini bikin anak muda makin bergaya hidup digital
foto: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Menurut Hondo Widjaja, Hyppe sudah menyiapkan 10 unit bisnis, antara lain seperti HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash stroy), HyppeChat (chatting platform/avatar chat), dan HyppeCompetition (competition platform), HyppeSound (audio content & music player), HyppePic (photo/image content), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), dan HyppeGames (interactive/online games).
Setiap unit tentunya memiliki kegunaan dan keistimewaannya masing-masing. Hyppe karya anak bangsa ini tentunya akan menjadi media sosial yang cukup lengkap perihal berbagai fitur tersebut. Pada 10 unit tersebut juga akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan fingerprint combat sebagai basis teknologinya.
BACA JUGA :
Hati-hati virus corona bisa menempel dan bertahan 5 hari di handphone
foto: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Fitur dan teknologi yang diusung Hyppe tentunya akan menjadi salah satu platform terbaik bagi para content creator dalam menuangkan ide kreatif mereka. Selain itu, konten mereka dapat dimonetisasi serta dijaga hak kepemilikannya.
Hyppe juga merupakan 'sharing economy platform' yang artinya tiap penonton tak luput dari perhatian untuk menambah penghasilan. Bahkan termasuk iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe.
"Sudah saatnya para content creator sadar akan pentingnya menjaga hak kepemilikan konten mereka, sebab kontenlah yang memiliki kontribusi terbesar akan perkembangan jejaring sosial, sekaligus merupakan aset yang sangat berharga yang juga akan menjadi sumber passive income buat mereka," ujar VP dan Technology Advisor Hyppe Technology Holdings Berhad (Asia), Magin M.
foto: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Sementara itu, Vice President Hyppe Technology Holding's Berhad (Asia), Sammy Goh, mengatakan bahwa perusahaannya telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia dalam membangun dan mengembangkan aplikasi Hyppe. Ini merupakan langkah awal menuju ekspansi global secara bertahap dalam misi jangka menengah untuk lima tahun ke depan.
Selanjutnya, perusahaan startup teknologi lokal yang didirikan pada 2018 dan berkantor di Jakarta ini akan menyelesaikan pembangunan data center 15 negara seluruh dunia. Saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Aplikasinya pun tengah dikembangkan.
foto: PT Hyppe Teknologi Indonesia
"Yang jelas akan kami luncurkan tahun ini, ditunggu saja," imbuh pemilik bisnis di berbagai sektor yang akrab disapa Hanny Yong tersebut.