Brilio.net - Instagram merupakan aplikasi media sosial cukup populer, bahkan hampir semua orang di dunia menggunakannya, mulai dari untuk sekadar eksis, berdagang, bahkan tak sedikit yang berhasil menjadi seleb Instagram. Hal ini tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka karena memiliki followers hingga jutaan.
Menjadi salah satu aplikasi yang populer, tentunya Instagram terus melakukan perbaikan untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya. Seperti halnya baru-baru ini Instagram mengumumkan akan segera merilis sistem pemeliharaan akun yang pemiliknya meninggal dunia. Hal ini dilaporkan oleh peneliti software seluler Jane Manchun Wong, seperti dilansir brilio.net dari wersm.com, Selasa (28/4).
Rencana Instagram untuk hal itu semakin dipercepat mengingat banyak pengguna Instagram yang meninggal dunia karena pandemi virus corona atau Covid-19. Instagram akan menambahkan "Remembering" di bawah nama pengguna untuk memberi menandakan bawha pengguna tersebut sudah meninggal dunia.
Jane juga memberikan contoh fitur baru tersebut. Dari situ tampak bahwa akun pengguna yang telah meninggal akan diberi tanda "remembering" di bahwa foto profil.
Instagram is working on account memorialization
disclaimer: Im not actually dead, only in the inside pic.twitter.com/DVIDLLwTAkBACA JUGA :
10 Selebgram termahal di Instagram 2020, Rp 18 M sekali posting
Jane Manchun Wong (@wongmjane) April 20, 2020
"Kamu telah bekerja keras untuk segera menyelesaikan ini dalam waktu singkat. Ini adalah satu-satunya yang kami percepat sehubung dengan Covid-19 untuk mendukung komunitas kami di masa-masa sulit. Kata juru bicara Instagram, Liza Crenshaw kepada BuzzFeed News.
Jane Manchun Wong juga menemukan fitur baru lainnya, seperti tombol bisu. Namun untuk sekarang ini belum bisa dijelaskan secara detail mengenai penemuan tersebut.
Meskipun fitur ini belum dirilis, anggota keluarga bisa memesannya kepada pihak Instagram untuk diberikan tanpa tersebut pada akun kerabatnya yang meninggal. Caranya dengan mengajukan formulir yang ada pada situs resmi Instagram.
Meski dinonaktifkan, konten-konten si penggguna yang sudah meninggal masih bisa dilihat, hanya saja tidak akan masuk ke tab jelajah. Selain itu, data si pengguna tidak ada yang bisa mengubahnya.
Sebelum Instagram, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Facebook lebih dulu memperkenalkan hal ini. Dilansir dari liputan6.com, Facebook mengumumkan kebijakan baru pada 2015, yakni "Kontak Peninggalan" (Legacy Contact) yang bisa membaca tanggal dan hari ketika pengguna tersebut meninggal, sehingga akun mendiang dapat Log In secara otomatis pada hari saat ia wafat.
Selain itu, dengan adanya Legacy Contact, akun pengguna yang meninggal bisa menyematkan (pin) postingan di timeline mereka.
Legacy Contact, yang dipilih dari teman-teman Facebook mendiang, tidak dapat membaca atau membuka kotak pesan orang yang sudah meninggal. Akan tetapi, mereka dapat mengubah foto profil akun mendiang dan mengarsipkan kiriman beserta foto.