Brilio.net - Kamu sudah pasti tidak asing dengan PowerPoint. Media presentasi visual ini memang menjadi andalan untuk sebuah presentasi dalam berbagai keperluan, termasuk di ruang perkuliahan pun banyak dosen yang menggunakan platform ini.
Kamu sendiri tentu juga sudah terbiasa dengan PowerPoint, atau bahkan kamu termasuk salah satu yang sering menggunakannya untuk membantu presentasimu. Tapi, tampaknya mulai sekarang kamu harus berpikir dua kali jika akan kembali menggunakan PowerPoint sebagai media presentasimu.
BACA JUGA :
Kabar gembira, ilmuwan temukan cara bikin smartphone tanpa baterai
Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Harvard melakukan penelitian double blind untuk menjawab seberapa efektif PowerPoint sebagai alat presentasi dibandingkan dengan model presentasi lainnya, dikutip Kamis (13/7). Hasilnya mengejutkan.
Platform presentasi ini ternyata gagal dalam dua bidang utama, yakni gagal meningkatkan transfer informasi ke audiens dan gagal memperbaiki persepsi orang tentang citra kamu (dan perusahaan kamu).
Ini tentu saja berkebalikan dari apa yang selama ini diyakini banyak orang bahwa presentasi menggunakan visual PowerPoint membantu memudahkan pemateri dan audiens dalam transfer pesan.
BACA JUGA :
Dubai ciptakan mobil polisi berteknologi mampu kenali wajah manusia
Ilustrasi presentasi PowerPoint yang membosankan/foto: istimewa
PowerPoint dinilai tidak lebih baik daripada presentasi verbal tanpa bantuan visual. Ini tentu saja menjadi sebuah kerugian karena pasti kamu menghabiskan banyak waktu, uang, dan sumber daya lainnya untuk melakukan (maupun mengikuti) presentasi dengan PowerPoint.
Ilustrasi presentasi lisan tanpa bantuan visual bisa lebih baik daripada dengan PowerPoint/foto: istimewa
Temuan Harvard ini menunjukkan sesuatu yang lebih mendasar. PowerPoint tidak membantu pengguna menjadi lebih baik dan membantu pemirsa memahami lebih banyak adalah masalah besar.
Padahal, di era yang serba sibuk sekarang ini, berjuang untuk terlibat dan memahami informasi merupakan masalah besar bagi bisnis dan organisasi besar dan kecil di seluruh dunia. Waktu terbuang, sumber daya terbuang, dan fokus yang menjadi sia-sia.
Ilustrasi presentasi PowerPoint hanya buang-buang waktu/foto: istimewa
Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan dua tahap. Pada percobaan pertama, peserta secara acak ditugaskan membuat presentasi dengan berbagai format. Harvard memberikan konteks, instruksi, dan waktu yang diperlukan untuk membuat presentasi singkat namun realistis.
Eksperimen kedua, rekaman video dari presentasi tahap pertama tadi kemudian dipresentasikan ke audiens online yang lebih besar untuk mendapatkan statistik yang jauh lebih kuat.