Brilio.net - Komputer kini telah banyak mengubah peradaban manusia. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan kecanggihan dari komputer. Tapi pernah nggak sih kamu perhatikan kalau drive bawaan sistem operasi Windows itu selalu dinamai dengan abjad C?
Setelah C, drive selanjutnya akan dinamai sesuai abjad kelanjutannya, yaitu D, E, dan seterusnya. Sementara untuk flashdisk atau USB drive, mereka kebagian nama F dan G. Kenapa nggak dimulai dari A dan B saja biar gampang?
BACA JUGA :
Ini bedanya 0 dan +62 yang sering kamu gunakan buat SMS dan telepon
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus merunut ke belakang saat komputer awal mula dikembangkan. Saat itu, komputer memang masih belum memiliki memori penyimpanan internal yang besar. Kemudian muncullah floppy disk atau biasa kita sebut disket.
Nah, disket itulah yang punya nama A serta memiliki dua jenis ukuran, 5 1/4" dan 3 1/2". Akhirnya, dua jenis ukuran floppy disk tersebut dilabeli dengan nama A dan B.
BACA JUGA :
30 Nama Wi-Fi kocak yang bakal bikin kamu ngakak guling-guling!
Dikutip brilio.net dari scoopwhoop, Jumat (2/9), pada awal tahun 1980an, hard drive mulai menjadi memori penyimpanan bawaan dan dilabeli dengan abjad C. Hard drive ini dipakai sebagai penyimpanan sistem operasi komputer. Perlahan tapi pasti, floppy disk mulai tersingkirkan dan tak lagi digunakan.
Namanya mulai dilupakan dan tergantikan dengan drive C. Aturan penamaan ini memang tidak tertulis. Namun jika merunut pada sejarah, penamaan drive C tersebut tentu memiliki alasan tersendiri. Karena abjad A dan B sebelumnya sudah dipakai saat zaman disket.