Brilio.net - Aktivitas atau aksi-aksi yang merujuk pada pelestarian lingkungan, kini semakin membumi di masyarakat. Kesadaran akan hidup berkelanjutan memang harus terus digaungkan semua kalangan.
Apalagi, Indonesia pernah dicap sebagai negara kedua di dunia yang menghasilkan sampah plastik ke laut. Tentu saja predikat ini sangat membuat kita prihatin. Nah ngomongin sampah, selain plastik, sampah elektronik juga menjadi salah satu jenis barang tak terpakai yang dianggap berbahaya.
BACA JUGA :
Mengulik 8 performa Oppo A74, smartphone stylish yang pas buat gamer
Secara umum, sampah elektronik bisa berupa baterai lawas, bola lampu pijar, kabel, monitor komputer, televisi, telepon seluler dan benda-benda elektronik lain. Bahkan beberapa jenis sampah elektronik digolongkan dalam kategori bahan beracun berbahaya (B3).
Jumlah sampah elektronik pun cukup fantastis. Tengok saja data yang dilansir Global E-Waste Monitor 2020. Pada 2019, jumlah sampah elektronik mencapai 53 juta ton. Diprediksi, jumlah ini akan bertambah mencapai 74 juta ton pada 2030, dan melonjak menjadi 120 juta ton pada 2050.
BACA JUGA :
11 Fakta Oppo A74 5G, smartphone 5G dengan harga terjangkau
Berdasarkan data tersebut, negara-negara di Asia sebagai konrtibutor sampah elektronik terbanyak dengan jumlah sekitar 25 juta ton. Disusul Amerika yang menyumbang 13 juta ton. Lalu Eropa menyumbang 12 juta ton sampah plastik. Sementara gabungan sampah elektronik yang dihasilkan Afrika dan Oceania tercatat sekitar 3 juta ton.
Kondisi tersebut tentu saja membutuhkan perhatian serius semua pihak. Nah dalam rangka merayakan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, produsen smartphone Oppo ikutambil bagian dalam aksi kepedulian pada lingkungan dengan mengajak konsumen mengembalikan perangkat keras rusak hasil perbaikan untuk kemudian diolah melalui instasi pengolahan limbah.
Kami melakukan upaya kecil untuk ikut menyemarakkan hari bumi dengan mengajak pengguna Oppo mengembalikan perangkat keras rusak hasil dari pengantian pada Oppo Service Center, ujar Aryo Meidianto A, PR Manager OppoIndonesiadalam keterangan resminya baru-baru ini.
Nantinya, limbah perangkat keras rusak tersebut akan diolah Oppo Service Center melalui instasi pengolahan limbah yang ditunjuk agar tidak mencemari lingkungan ketika dibuang begitu saja oleh konsumen. Ini menjadi sebuah langkah kecil Oppo untuk menjaga kelestarian bumi.
Kegiatan puncak peringatan hari bumi Oppo sebenarnya jatuh pada 21 hingga 23 April lalu. Namun,aksi ini diperpanjang satu bulan kedepan dan berakhir pada 23 Mei 2021. Kegiatan ini berlangsung di seluruh jaringan Oppo Service Center di Indonesia.
Konsumen yang mengembalikan perangkat keras rusak hasil perbaikan tersebut akan mendapatkan ucapan terima kasih berupa merchandise eksklusif dari Oppo. Ketika puncak kegiatan ini berlangsung, bahkan ada konsumen yang berkesempatan mendapatkan perangkat Oppo A11k.
Ke depan, Oppo juga akan melakukan berbagai langkah kecil yang ditempuh untuk membantu pelestarian lingkungan melalui pengurangan pemakaian kertas selain berbagai langkah baru yang nantinya akan ditempuh dalam kepedulian terhadap lingkungan.