Brilio.net - Pandemi virus corona Covid-19 telah menyebabkan jutaan nyawa melayang. Hal ini membuat beberapa negara melakukan berbagai kebijakan untuk melindungi warganya dari virus tersebut. Tiap negara mempunyai kebijakan masing-masing yang berbeda, namun pada intinya sama-sama untuk menghambat sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut.
Meski tiap negara memiliki kebijakan berbeda satu sama lain, namun ada beberapa kebijakan yang hampir sama. Misalnya social distancing atau menjaga jarak satu sama lain, mengenakan masker, rajin membersihkan tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer, hingga karantina diri. Beberapa negara atau suatu wilayah juga membuat protokol tegas dengan melakukan lockdown.
Adanya lockdown untuk membatasi gerak penyebaran orang-orang agar tidak menular ataupun tertular. Penerapan lockdown pun berhasil dilakukan di beberapa wilayah hingga dapat kembali normal. Sayangnya, baru-baru ini diketahui beberapa kota atau negara telah melakukan lockdown jilid II. Hal ini terjadi lantaran kasus corona belum menurun dan malah kembali naik.
Kota mana saja yang menerapkan lockdown kedua kalinya?
Dihimpun brilio.net dari Liputan6 dan beberapa sumber lainnya, berikut 5 negara yang lakukan lockdown kedua kalinya karena corona belum mereda.
1. Kazakhstan.
BACA JUGA :
Vaksin virus corona dipastikan tersedia paling cepat akhir 2020
foto: Twitter/@TokayevKZ
Dalam dua pekan terakhir, kasus corona di Kazakhstan terpantau melonjak tinggi. Berdasarkan data CoronaTracker, total kasus corona di Kazakhstan kini telah mencapai 41 ribu kasus. Hal ini membuat Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, mengumumkan negaranya akan masuk ke lockdown jilid II pada pekan depan.
Padahal pada Mei lalu, Kazakhstan menjadi salah satu negara yang berhasil keluar dari masa darurat. Dengan adanya lonjakan kasus corona, kini lockdown jilid II dapat terus diperpanjang. Hal ini disampaikan oleh Presiden Tokayev melalui akun Twitter pribadinya.
"Pemerintah telah menyerahkan rencananya karantina selama dua minggu dimulai pada 5 Juli (dengan kemungkinan perpanjangan)," ujar Presiden Tokayev melalui Twitternya beberapa waktu lalu.
2. Kota Leicester di Inggris.
BACA JUGA :
Nekat pergi demi main TikTok, tiga pelajar positif corona
foto: freepik.com
Peningkatan kasus baru virus corona Covid-19 di kota Leicester, Inggris, membuat pemerintah akan memberlakukan lockdown atau karantina wilayah tersebut. Sebanyak 330.000 warga telah diimbau oleh Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, untuk tetap di rumah sebisa mungkin karena jumlah kasus coronavirus yang terus meninggi.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan bahwa penerimaan pasien di rumah sakit di Leicester antara waktu enam dan sepuluh sehari lebih tinggi daripada di kota lain. Ia kemudian meminta pemerintah untuk mengambil 'keputusan sulit tetapi penting' demi keselamatan. Meski begitu, belum jelas kapan kota itu akan masuk tahap lockdown.
Namun, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel telah mengonfirmasi kebenaran rencana lockdown itu dan mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan langkah tersebut, menurut laporan Sunday Times. Sebelumnya, pusat kota sempat terlihat sepi setelah penerapan lockdown lokal di Leicester yang diperkirakan memiliki 350.000 warga.
3. Wilayah Hebei di China.
foto: freepik.com
China kembali menerapkan lockdown setelah hampir setengah juta orang di Provinsi Hebei sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona Covid-19.
Kebijakan ini diterapkan pihak berwenang memperingatkan bahwa virus tersebut masih menjadi ancaman. Jika dibiarkan begitu saja, dapat semakin parah dan rumit, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (29/6).
Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa wilayah Anxin yang berjarak sekitar 150 km dari Beijing akan 'sepenuhnya tertutup dan dikendalikan'. Langkah-langkah ketat itu sama dengan yang diterapkan pada puncak pandemi di Kota Wuhan awal tahun ini.
"Hanya satu orang dari setiap keluarga yang diizinkan keluar sehari sekali untuk membeli kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan," kata satuan tugas pencegahan epidemi di kabupaten itu dalam sebuah pernyataan.
4. North Rhine-Westphalia di Jerman.
foto: freepik.com
Merebaknya virus corona Covid-19 di pabrik pengolahan daging, Jerman, membuat pemerintah setempat kembali memberlakukan lockdown. Wilayah yang kembali diberlakukan lockdown adalah distrik bagian barat North Rhine-Westphalia.
Hal tersebut pun berdampak pada ratusan ribu orang. Ini adalah kasus yang terbaru dari serangkaian perebakan di pabrik pengolahan daging di seluruh dunia. Pandemi itu menimbulkan kekhawatiran di Eropa bahwa pelonggaran pembatasan terkait corona Covid-19 bisa memicu gelombang kedua pandemi.
Otoritas negara pun memberlakukan lockdown lokal pada Selasa 23 Juni di dua distrik Jerman, hanya beberapa minggu setelah Jerman membuka kembali bisnisnya secara nasional.
5. Victoria di Australia.
foto: freepik.com
Australia kini tengah berjuang untuk melawan lonjakan infeksi virus corona dengan adanya peningkatan penularan lokal, tepatnya di Victoria yang merupakan negara bagian terpadat kedua di benua tersebut. Hal ini membuat pemerintah memperpanjang status daruratnya selama empat pekan hingga 19 Juli, dimulai dari Minggu (21/6) kemarin.
Langkah tegas tersebut itu diberikan sehari setelah Australia mengumumkan akan memberlakukan kembali pembatasan untuk pengunjung ke rumah warga. Kebijakan tersebut membatasi kunjungan rumah warga menjadi lima orang dan pertemuan luar ruangan menjadi 10, yang dimulai pada Senin lalu.
Padahal sebelum pembatasan tersebut kembali diterapkan, pada 1 Juni, pelonggaran sudah diberikan dengan mengizinkan kunjungan rumah warga hingga 20 orang dan pertemuan.