Brilio.net - Beberapa minggu terakhir ini, perhatian dunia tak cuma tertuju pada Piala Dunia saja. Proses evakuasi 12 pesepak bola remaja dan pelatihnya di Thailand tiba-tiba menjadi sorotan dunia hingga kini.
12 Anak dan pelatih ini terjebak di dalam Gua Tham Luang, Thailand Utara sejak Sabtu (23/6). Peristiwa itu terjadi lantaran hujan deras hingga menggenangi bagian dalam gua.
Kini proses evakuasi yang dramatis pun sudah selesai. Dengan dibantu 90 penyelam ahli dan melibatkan 1.000 orang dari berbagai negara, 12 anak dan seorang pelatihnya berhasil dievakuasi. Pada Minggu (8/7) empat orang anak berhasil keluar dengan selamat. Selanjutnya pada Senin (9/7) empat orang anak lainnya pun akhirnya berhasil diselamatkan.
Proses evakuasi dinyatakan selesai pada hari Selasa (10/7) pukul 16.09 waktu Thailand setelah 4 orang anak serta pelatih berhasil keluar dengan selamat. Dari peristiwa ini dan proses evakuasinya yang dramatis, ternyata ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dan menuai hikmah yang baik bagi masyarakat seluruh dunia.
Berikut 7 pelajaran penting yang bisa dipetik dari proses evakuasi 12 anak Thailand seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (12/7).
1. Nama 12 anak tidak diungkap ke publik.
BACA JUGA :
20 Kisah haru di balik penyelamatan 13 orang di gua Thailand, terenyuh
foto: thenational.ae
Setiap kali ada suatu peristiwa yang melibatkan anak-anak di bawah umur, masih ada beberapa media yang mengungkapkan namanya ke publik. Namun berbeda dalam peristiwa ini.
Selama proses evakuasi berlangsung, nama 12 anak tersebut tidak disebutkan oleh media lokal. Namun nama 12 anak itu mulai disebutkan saat berhasil diselamatkan keluar dari gua.
Menurut media Thailand, nama ke-12 anak itu diungkap ke publik setelah semuanya keluar. Hal itu agar orangtua dari para korban tidak mengetahui siapa saja yang sudah berhasil dievakuasi.
BACA JUGA :
13 Korban dikeluarkan dari dalam gua, ini tahapan evakuasi nan heroik
Tujuannya ternyata agar semua orangtua dari 12 anak tetap solid dan tidak meninggalkan mereka yang anaknya belum keluar.
2. Keluarga korban tidak diwawancara.
foto: reviewjournal.com
Selama proses evakuasi berlangsung, tak ada satu pun keluarga korban yang diwawancara. Hal itu untuk menghormati perasaaan keluarga korban yang tengah kalut dan khawatir akan keselamatan sang anak.
Diketahui pula selama evakuasi berlangsung, area gua ditutupi kain dan hanya keluarga korban saja yang bisa masuk. Sehingga dipastikan media tidak bisa sembarangan membuat berita mengenai peristiwa ini. Kecuali sumber informasi hanya datang dari pihak pemerintah setempat atau orang yang berwenang.
3. Fokus pada evakuasi bukan ranah privasi korban.
foto: cbsnews.com
Media asing dan Thailand lebih fokus pada proses evakuasi yang berlangsung. Mereka tak mengungkit ranah privasi korban ke publik.
Baik teman maupun kerabat serta media sosial korban tak ada yang dipublikasikan. Bahkan mereka tidak membuat berita-berita yang mendramatisir peristiwa tersebut tanpa ada dasar yang kuat.
4. Tidak mewawancarai orang yang tak ada kaitannya dengan peristiwa.
foto: sportingnews.com
Dalam hal ini, media lokal Thailand juga tidak mewawancarai politisi maupun selebriti soal peristiwa yang terjadi. Hal itu dihindari karena orang-orang berwenang saja yang boleh diwawancarai.
Selain itu, pihak militer juga memberlakukan pembatasan media sehingga informasi yang disampaikan sedikit terbatas.
5. Lebih menonjolkan kinerja tim penyelamat dan relawan.
foto: bristolpost.co.uk
Media asing mau pun Thailand lebih menonjolkan berita tentang proses tim penyelamat yang bekerja dan sisi lain dari peristiwa ini. Misalnya seperti kisah petani yang rela sawahnya menjadi tempat pembuangan air yang dipompa dari gua. Atau pun apa yang dilakukan para relawan selama evakuasi berlangsung hingga membuat banyak orang terenyuh.
6. Munculnya ilustrasi beri dukungan tim penyelamat.
foto: Twitter/@muhdfrhan_la
Banyaknya ilustrasi yang dibuat sebagai bentuk mendukung 13 orang (12 anak dan 1 pelatih) terjebak dalam gua ini ternyata menarik perhatian publik. Di media sosial Twitter sendiri, sudah banyak bermunculan ilustrasi yang menggambarkan perjuangan berat para tim penyelamat.
7. Tidak membuat berita berdasarkan hal mistis.
foto: marketprimenews.com
Sebagai negara di Asia yang masih kental budayanya, hal mistis bukan lah sesuatu yang asing. Bahkan tak sedikit orang-orang yang percaya dengan hal mistis daripada konsen mengevakuasi ketika terjadi suatu musibah.
Namun media di Thailand sejauh ini tidak mengaitkan musibah tersebut dengan hal mistis. Tak ada mewawancarai pakar spiritual atau pun dukun dalam peristiwa ini. Salut.