Brilio.net - Kehidupan di Suriah saat ini memang tak pernah kita pikirkan, bagaimana mungkin hidup di tengah peperangan yang bisa saja ikut membunuhmu sewaktu-waktu. Setelah bertahun-tahun perang, negara ini dibiarkan hancur dengan ratusan ribu orang berjuang demi bertahan hidup.
Anak-anak maupun orang tua terlihat hanya makan sup dari daun dan rumput. Mereka juga mulai memakan serangga dan segala macam tanaman hanya untuk bertahan hidup. Kamu pasti mengira ini seperti sebuah kamp kematian, namun ternyata ini di Suriah.
Sementara sebagian besar dari kita enggan untuk pergi ke negara yang sedang berperang, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun sangat ingin datang ke Suriah demi bertemu dengan kekasihnya yang seorang militan ISIS. Di dunia yang mulai semakin menggila ini, militan ISIS telah menemukan cara terbaik untuk merekrut dan terhubung dengan orang-orang di luar Suriah. Para militan ISIS ini hanya menggunakan internet.
BACA JUGA :
Ini identitas 2 pelaku pengeboman di Terminal Kampung Melayu
Seperti brilio.net lansir dari Viral4real, Sabtu (22/7), Linda Wenzel, remaja berusia 16 tahun ini telah diradikalisasi secara online setelah bertemu dengan seorang pria muslim. Setelah sering mengobrol via media sosial, akhirnya Linda pun jatuh cinta dengan pria yang ternyata seorang militan ISIS. Pria itu pun segera meyakinkannya untuk pindah bersamanya di Suriah dan tentu saja remaja ini bersedia.
BACA JUGA :
Polri: Kemungkinan besar pelaku bom Kampung Melayu dari jaringan ISIS
Menurut laporan, remaja tersebut tinggal dengan keluarganya yang menganut Protestan di Pulsnitz, Jerman. Ibunya Katharina dan ayah tirinya Thomas mengatakan bahwa putrinya itu menunjukkan ketertarikan pada Islam sebelum menghilang. Linda mengaku kepada orangtuanya kalau ia akan tidur di rumah seorang teman namun tak pernah kembali pulang.
Remaja cantik ini ditemukan oleh pasukan bersama 20 anggota ISIS wanita asing di terowongan di bawah Kota Tua Mosul. Linda melakukan perjalanan ke Istanbul dan menyeberang ke perbatasan Turki dengan Suriah dengan bantuan sebuah kelompok Islam yang terhubung dengan ISIS.
"Saya benar-benar hancur mengetahui kenyataan bahwa ia dicuci otak dan dibujuk untuk meninggalkan negara oleh seseorang. Dan ia berhasil menyembunyikannya dari saya," ungkap ibu Linda Wenzel.