Brilio.net - Sampai saat ini, publik belum mengetahui pasti siapa yang secara resmi akan menjadi presiden AS berikutnya. Hingga kini penghitungan suara Pilpres AS masih berlangsung dengan keunggulan sementara ada pada Joe Biden.
Namun ada yang menarik dari hal ini, dimana salah satu orang yang mencalonkan diri adalah Kanye West.
BACA JUGA :
Facebook akan umumkan hasil Pilpres AS via notifikasi FB dan Instagram
foto: Instagram @kanyewest
Dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (7/11), laporan BBC menyebutkan rapper berusia 43 tahun itu, melalui "Birthday Party" hanya mengumpulkan 60.000 suara dari perkiraan total 160 juta. Seorang independen lainnya, Libertarian Jo Jorgensen, membuat hal yang jauh mengejutkan dengan mengklaim lebih dari 1,5 juta suara.
BACA JUGA :
Ini keuntungan bagi Indonesia jika Joe Biden terpilih jadi Presiden AS
West muncul dalam pemungutan suara di 12 negara bagian, melewati batas waktu pengajuan di sebagian besar negara bagian lain. Dia mengumpulkan suara terbanyak sebesar 10.188 di Tennessee, negara bagian yang biasanya mendukung kandidat Partai Republik.
Ketika dia mengumumkan pencalonannya pada bulan Juli, West telah mengatakan bahwa platformnya meniru 'Wakanda', kerajaan fiksi dari film Black Panther. Mengakhiri kebrutalan polisi adalah prioritasnya, katanya kepada Forbes dalam sebuah wawancara.
Kanye West membuat penampilan kampanye presiden pertamanya di North Charleston, Amerika Serikat pada 19 Juli 2020. Kanye West menyampaikan monolog panjang dalam kampanye pertamanya setelah mendeklarasikan diri sebagai kandidat presiden AS.
"Saat kita menang, momen itu akan menjadi pesta ulang tahun bagi semua orang," katanya.
Di sisi lain, Jorgensen menggelar kampanye independen yang lebih konvensional, berhenti di seluruh negeri untuk mengumpulkan pendukung, mencari dukungan serta mendorong platform yang dipandu oleh prinsip-prinsip Libertarian, pemerintahan kecil dan kebebasan individu.
Dosen psikologi berusia 63 tahun di Clemson University adalah perempuan pertama yang menjadi calon presiden dari Libertarian dan memperoleh suara terbanyak kedua dari setiap calon Libertarian dalam sejarah.
"Suara dasar Partai Libertarian akan terus bertambah," kata Jorgensen dalam sebuah pernyataan. "Satu-satunya cara Demokrat dan Republik untuk dapat menekan kami adalah dengan mengadopsi kebijakan libertarian kami."
Partai Libertarian dibentuk di AS pada 1970-an tetapi calonnya tidak pernah memenangkan kursi kepresidenan.
Dari kandidat independen, nominasi Partai Hijau Howie Hawkins berada di urutan kedua di belakang Jorgensen, mendapatkan lebih dari 339.000 suara secara nasional.