Brilio.net - Sebuah tragedi mengenaskan saat pesta Halloween terjadi di distrik Itaewon, Korea Selatan pada Sabtu (29/10) kemarin. Kejadian itu setidaknya merenggut nyawa sebanyak 149 orang.
Dilansir dari AllKpop.com, pada Sabtu malam lebih dari 100.000 orang berkumpul di sekitar Itaewon untuk merayakan akhir pekan dengan pesta Halloween. Pesta ini merupakan acara pertama yang digelar tanpa masker selama tiga tahun terakhir.
BACA JUGA :
Rayakan Halloween, ratusan orang tewas di gang sempit di Korea Selatan
Dikutip dari Koreaboo.com, 200 lebih petugas disiagakan untuk pengamanan acara tersebut. Mereka bertugas untuk mencegah kejahatan, seperti penyalahgunaan narkoba serta membuat video ilegal.
foto: Twitter/@siriuscanopusx
BACA JUGA :
Gagal seram, 9 gaya idol K-Pop di pesta Halloween bikin ngakak
Namun, sangat disayangkan kondisi semakin tak terkendali. Terjadi penumpukan massa di gang dengan lebar sekitar empat meter, tepatnya di sebelah landmark Hotel Hamilton. Menurut laporan Koreaboo, terjadi aksi saling dorong dari kerumunan.
Beredar kabar yang disampaikan oleh saksi, kerumunan mulai terbentuk ketika ada seorang selebriti yang muncul di dekat sana. Kendati demikian, hingga kini pihak berwenang masih menyelidiki terkait penyebab spesifik dari lonjakan massa yang menewaskan 149 orang ini.
Petugas pemadam kebakaran Stasiun Yongsan menerima panggilan darurat dari salah satu pengunjung di sana sekitar pukul 22:15 KST. Baru setelahnya, polisi menerima laporan bahwa sekitar 20 orang pingsan akibat kerumunan yang terjadi di Itaewon.
Peristiwa ini mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dunia karena lemas, kesulitan bernapas, dan gagal jantung. Badan Kebakaran Nasional Korea Selatan juga mencatat sekitar 100 orang lebih mengalami luka akibat berhimpitan.
Korban mengalami kesulitan bernafas.#prayforitaewon pic.twitter.com/fQLVE46U3b
Mazzini (@mazzini_gsp) October 29, 2022
Dikutip dari Koreaboo.com, Choi Sung Bum, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mengatakan bahwa jumlah korban akan meningkat karena beberapa orang yang diselamatkan yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi kritis.