Brilio.net - Memamerkan kemewahan di sosial media tampaknya memang sudah menjamur, hampir di seluruh negara. Ternyata, kegiatan ini menimbulkan keresahan tersendiri untuk beberapa orang, kalangan dan negara.
Dilansir brilio.net dari worldofbuzz.com, Selasa (30/11) China membuat aturan baru dengan melarang selebriti dan influencer memamerkan kekayaan atau kemewahan di sosial media. Hal ini dilakukan, lantaran China ingin mengubah industri hiburan dan fandom (fans club, basis penggemar atau nama kelompok fans dari grup tertentu).
BACA JUGA :
China larang sekolah beri PR berat pada siswa, ini kebijakannya
Peraturan ini diumumkan Administrasi Ruang Siber China pada minggu lalu, Selasa (23/11). Pengumuman ini menyebutkan bahwa baik akun media sosial selebriti dan klub penggemar harus "mengikuti ketertiban umum dan kebiasaan yang baik, mematuhi orientasi opini publik yang benar dan orientasi nilai, mempromosikan sosial nilai-nilai inti, dan menjaga gaya dan rasa yang sehat."
Langkah ini mengikuti tindakan keras pemerintah China terhadap industri hiburan yang sedang berkembang saat para pejabat melawan skandal selebriti dan grup penggemar online. Sebelumnya, Partai Komunis China mengatakan bahwa skandal ini menyebabkan kekacauan sosial di negara itu yang harus dihentikan.
Dalam pengumuman yang sama, Administrasi Cyberspace China juga melarang selebriti menyebarkan desas-desus, menerbitkan informasi palsu atau pribadi, memprovokasi kelompok penggemar untuk 'saling menyerang secara verbal' dan mengambil bagian dalam penggalangan dana ilegal atau investasi irasional.
BACA JUGA :
Bocah iseng pasang gembok sepeda ke leher ibu, berujung lupa kodenya
Untuk menegakkan peraturan baru, jejaring sosial Tiongkok harus memantau dan melaporkan setiap 'kecurigaan tindakan ilegal dan kriminal dari yang dilakukan seorang selebriti atau influencer dan konflik grup yang melibatkan penggemar' kepada pihak berwenang. Platform media sosial China juga harus memoderasi konten yang dapat memicu kekacauan sosial.