1. Home
  2. »
  3. Global
11 Januari 2017 15:07

Nickelodeon bangun wisata bawah air di Filipina, siap dibuka 2020

Menyediakan restoran dan lounge yang akan berada enam meter di bawah permukaan laut. Septika Shidqiyyah
foto: nickresortpuntacana.com

Brilio.net -

Sebuah jaringan TV kabel khusus untuk tayangan anak-anak dan praremaja dari Amerika, Nickelodeon baru-baru ini mengumumkan akan membangun sebuah resort bawah air dan taman di sebuah pulau yang dikenal sebagai perbatasan ekologi terakhir Filipina. Rencana ini membuat para pemerhati lingkungan di sana merasa khawatir.

BACA JUGA :
15 Foto berwarna keadaan Paris tahun 1914, langka & keren banget



Perusahaan di balik serial kartun SpongeBob, SquarePants dan Dora the Explorer itu mengatakan taman di Pulau Palawan akan menjadi bagian dari pembangunan 400 hektar taman bawah laut dan menampilkan kehidupan di laut yang akan memberikan pengunjung kesempatan untuk "berinteraksi dengan mereka dan karakter ikonik yang mereka cintai".

"Palawan dipilih untuk pengembangan karena dikenal memiliki beberapa pantai yang paling indah di dunia saat ini," ujar Ron Johnson, wakil presiden eksekutif Viacom International Media Networks, perusahaan yang menaungi Nickelodeon, seperti yang dilansir brilio.net dari Straitstimes, Rabu (11/1).

BACA JUGA :
25 Destinasi wisata paling warna-warni di dunia, bikin pengen ke sana



Pulau Palawan, lokasi yang akan dibangun. (foto:palawanisland.org)

Viacom mengumumkan resort tersebut akan dibuka pada tahun 2020 yang juga akan menyediakan restoran dan lounge yang akan berada enam meter di bawah permukaan laut. Dalam penyataan yang lain, pembangunan itu akan mendukung perlindungan terhadap laut.

Namun, kelompok aktivis lingkungan Greenpeace mengatakan proyek itu akan menghancurkan ekosistem laut di daerah itu yang sudah terkenal di dunia.

"Ini menyedihkan dan mengkhawatirkan karena taman itu tidak akan melindungi lingkungan dengan membangun bangunan-bangunan di sekitarnya," Vince cinches dari Greenpeace Asia Tenggara

Kelompok konservasi menyebut Palawan sebagai "perbatasan terakhir" karena garis pantai dan hutan yang masih asli, dan merupakan salah satu yang tertua dan paling beragam di Asia Tenggara.


Palawan adalah rumah bagi dua situs warisan dunia Unesco, sungai bawah tanah dan terumbu karang Tubbataha.

Aktivis lingkungan Grizelda Mayo-Ando yang berbasis di Palawan juga menyatakan keprihatinan.

"Saya khawatir karena kami sudah memiliki masalah dengan resor yang dibangun di kawasan mangrove," Ujarnya.

Mitra Viacom di Filipina, Coral World Park, bersikeras pembangunan resor tidak akan merusak lingkungan.

"Kami mengambil langkah-langkah yang sangat, sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa keanekaragaman hayati tersebut tetap utuh," kata ketua Coral World Park, Paul Monozca.

Sedangkan badan pemerintah, dewan Pembangunan Palawan, mengatakan bahwa proyek ini belum disetujui.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags