Brilio.net - Sebuah virus misterius yang merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah menghebohkan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamainya Novel Coronavirus dengan kode 2019-nCoV. Diketahui, virus tersebut menyerang organ pernapasan hingga menyebabkan pneumonia.
Terhitung hingga berita ini dinaikkan, Otoritas Kesehatan China menyatakan bahwa jumlah kasus virus Corona secara global telah melonjak menjadi 7.251. Sementara itu, korban meninggal telah bertambah menjadi 170 orang. Belum ditemukannya obat untuk virus yang satu ini membuat korban terus melonjak.
Namun, kini kabar gembira telah datang. Dilansir brilio.net dari South China Morning Post, Kamis (30/1), sejumlah peneliti di Hong Kong mengklaim telah menemukan vaksin untuk melawan virus Corona. Kini mereka pun sedang melakukan pengembangan.
BACA JUGA :
Video detik-detik teriakan warga Wuhan saling beri semangat
foto: ejinsight.com
Ahli mikrobiologi Profesor Yuen Kwok-yung mengatakan bahwa timnya telah berupaya untuk mengembangkan vaksin yang dapat menghentikan penyebaran virus Corona. Penelitian yang mereka lakukan pun telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Akan tetapi, kini vaksin tersebut masih belum bisa digunakan oleh manusia. Profesor Yuen dan timnya akan melakukan pengujian lebih lanjut terhadap vaksin tersebut. Sebelum diberikan kepada manusia, mereka akan mengujinya pada hewan terlebih dahulu.
"Kami telah memproduksi vaksin, tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk menguji pada hewan," ucap Profesor Yuen.
BACA JUGA :
7 Potret Ayu Larasati, mahasiswi yang videonya viral di Wuhan
foto: scmp.com
Lebih lanjut, Profesor Yuen juga tidak bisa menjajikan kapan vaksin tersebut bisa diberikan kepada manusia. Pasalnya, pengujian pada hewan ini akan memakan waktu selama berbulan-bulan. Sementara itu, pengujian manusia akan memakan waktu setidaknya satu tahun sebelum bisa dirilis ke publik secara luas .
Untuk diketahui, vaksin yang mereka buat itu sendiri dimodifikasi dari vaksin semprot hidung untuk influenza. Dalam modifikasi tersebut, terdapat bagian antigen dari virus Corona.